Fiance

145K 1.7K 10
                                    

Short Story 2

Happy Hot Reading luv 💅



Rachel menguap, efek dari ke kelab semalam sepertinya masih mengikutinya hingga pagi ini. Meski dia tidak minum alkohol, tetap saja dengan kondisinya kini dia merasa pusing.

"Nona, pak Rega meminta yang laporan kemarin." Rachel mengernyit menatap Lily--asistennya.

"Laporan yang mana?" Rachel balik bertanya.

"Saya juga kurang tahu Nona, saya dapat pesan dari sekretaris Pak Rega, agar Nona Rachel mengirimkan laporan kemarin."

"Oke, biar nanti saya yang urus. Kamu bisa kembali bekerja." Desah Rachel lelah.

Rega Andromeda, sang atasan alias CEO tempatnya bekerja sepertinya tidak ingin bekerja sama dengannya saat ini. Pagi-pagi sudah ikut membuatnya pusing.

Rachel semakin kesal melihat pesannya pada tunangannya itu belum terbaca. Rachel memegang kepalanya yang semakin berdenyut.

"Pagi sialan." Desisnya.

Sampai jam makan siang, Rachel berusaha mengabaikan tunangannya yang mengabaikannya juga. Tapi tidak bisa, jika dia bisa menahan segala perintah atasannya yang tak masuk akal, tapi untuk tunangannya Rachel tidak bisa.

"Gue salah apa ya Gusti?" Rachel menatap pantulannya di cermin toilet. Kemudian mengusap perutnya di balik kemeja dan rok span nya.

"Daddy kenapa ya sayang? Mommy salah apa coba?" Rachel memanyunkan bibirnya.

Clek!

Rachel segera mengalihkan pandangan ke arah pintu masuk. Dimana sudah berdiri Pak Rega, atasannya. Dia terkejut, mengingat ini bukanlah toilet pria.

"Kamu semakin pintar mengelak ya Rachel. Saya kasi kerjaan, kamu malah santai-santai disini." Ucap dingin itu membuat Rachel heran.

"Pak saya---"

"Sssttt, jangan keras-keras, kamu mau karyawan lainnya tau kita disini?" Rega menyeringai.

"Apa mau Bapak?"

"Karena kamu salah, kamu harus dihukum kan?" Rega tersenyum licik.

"A-apa mak--hmmpht!"

Rachel tak bisa lagi protes karena Rega sudah membungkam bibirnya dengan ciuman menggebu. Menempelkan tubuh mereka hingga Rachel terhimpit pada wastafel.

 Menempelkan tubuh mereka hingga Rachel terhimpit pada wastafel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel berusaha memberontak dan mendorong Rega. Namun tenaga Rega lebih kuat darinya, pria itu mengunci pergerakannya. Meremas bokong dan payudaranya yang masih terbalut pakaian dengan keras. Membuat Rachel lemah tak berdaya selain menahan desahannya.

"Pak! Le-lepashh...." Kembali Rachel memberontak saat Rega menyesap lehernya jenjangnya. Memberikan banyak jejak basah disana.

"Ahhh Pakkhh.." Rachel tak mampu lagi berpikir ketika Rega mengulum payudaranya. Entah kapan pria itu membuka seluruh kancing kemejanya.

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang