Boy-Friend

64K 1.3K 29
                                    


Short Story 10

Nyengir kan? Di swipe ada part lagi gitu. Xixixi

Happy New Year luv 🥂

Thank you for reading 💋


Naya tidak mengerti kenapa setiap urusan, tidak di kelas, di organisasi, dimana-mana selalu ada Jaka.

Pria dengan kulit sawo matang yang menggoda. Penampilan berkharisma dan cool, minusnya sering buat lawan bicaranya sakit hati karena omongannya yang nyelekit.

"Kenapa sih Jak, tiap ada urusan gue pasti sama lo. Kayak gak ada manusia lain gitu,"gerutu Naya sambil memasang helm.

"Karna selain gue nggak ada yang mau mungut lo." Balas Jaka datar setelah berhasil mengeluarkan motor sportnya.

Kan? Apa kata Naya. Si Jackie--nama asli Jaka---itu ganteng, sumpah. Tapi mulutnya tuh minta diulek pake ulekan ayam geprek.

Naya sendiri sering usap-usap dada sendiri ketika ngomong sama Jaka. Itu juga alasan kenapa Naya sering ngeluh kalo Jaka yang harus menemaninya jika ada urusan kesana kemari.

"Lo mau mati? Pegangan!" Lagi, baru saja Naya duduk di motor tinggi itu, Jaka sudah membuatnya naik darah.

"Ck, sabar dong. Nggak akan sampe mati juga kali kalo lo sendiri inget bawa gue. Bernyawa ini, lo pikir manekin?" Cibir Naya kesal meski tak urung merapatkan tubuhnya dan melingkarkan kedua tangannya pada pinggang pria itu.

"Diem. Cerewet banget sih."

Meski sudah sering di bonceng Jaka, tetep aja Naya sering lupa kalo Jaka tuh suka ngebut nggak jelas di jalan. Jadi daripada bertaruh nyawa, lebih baik dia menurut kan?

"Jak, kita butuh berapa ya? Ini mana ada banyak lagi." Naya bingung sendiri memilih barang yang mereka cari, sedangkan Jaka memilih barang lainnya.

"Beli aja semua kalo nggak tahu, gitu kok pusing."

Naya mendengus. Sialan si Jaka. Masa dia harus membeli semua barang bernilai ratusan ribu itu? Sorry ya Mas Jaka, Naya itu sayang duit. Mentang-mentang cowo itu kaya, seenaknya saja. Ya walaupun selama ini ketika mereka pergi, setiap kali makan atau membeli sesuatu Jaka yang selalu membayar.

Eh?

"Team work yang sangat sialan." Desis Naya membuat Jaka mendelik.

"Apa lo bilang?" Naya terkekeh dan langsung kabur tanpa menoleh pada Jaka yang menatapnya tajam. Gadis itu cekikikan karena berhasil menggoda Jaka.

Lain halnya dengan Jaka yang menatap tak suka dengan beberapa pria menatap Naya terang-terangan. Kadang Jaka berpikir Naya itu sebenarnya polos atau sok polos?

 Kadang Jaka berpikir Naya itu sebenarnya polos atau sok polos?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang