Euphoria

62.5K 1.2K 7
                                    

Short Story 6

Happy reading luv 💅


Raden Dirga Pramoedya.

Dokter spesialis bedah di rumah sakit ternama itu menatap tajam ke arah wanita yang duduk penuh percaya diri di depannya itu.

Beraninya wanita itu muncul di hadapannya, setelah apa yang wanita itu lakukan pada hidupnya yang sempurna. Raden membenci Navy Oceania di setiap tetes darahnya!

Belasan tahun mengusiknya dan menempelinya seperti parasit, enam tahun menghilang tanpa jejak. Sungguh, Raden ingin meledakkan amarahnya.

"Mas, kamu kenapa? Navy kok dianggurin? Dulu aja nggak pernah lepas. Lengket banget kayak prangko!" Ujar Bunda Raden yang membuat semua orang terkekeh, tapi tidak dengan Raden yang tetap menatap Navy dingin.

Lihat! Bagaimana wanita licik itu tersenyum polos dan terus berpura-pura bodoh! Bisa-bisa Raden di bodohi oleh wanita itu.

Raden bahkan tak bisa menikmati makanannya, tawa dan senyum Navy membuatnya kesal setengah mati. Sial!

Kini Raden sedang berada di taman belakang rumahnya, menyesap rokoknya dengan tenang. Sedangkan keluarga lainnya berkumpul di ruang tamu setelah makan malam tadi.

"Gimana kabar lo?" Sapa Gerhana, yang kerap disapa Gana.

Dia adalah kakak Navy sekaligus sahabat Raden. Gerhana dan Navy adalah saudara kembar, jadi usia mereka dan Raden sama.

"Sialan, balik nggak ngabarin lo sat." cibir Raden dengan sinis. Sedangkan Gerhana tersenyum senang dan ikut menyalakan rokoknya.

"Gue nggak ngerti sama lo, Navy jauh lo mohon-mohon buat balik. Pas udah di depan mata, malah dicuekin. Mau lo apa sih?"

Raden berdecak. "Lo nggak ngerti njing."

"Serah lo deh njing. Tapi jangan salahin gue kalo dia kabur lagi," Raden mendelik tajam sedangkan Gerhana tertawa.

"Bang, dipanggil Mama." Suara yang dulunya terdengar manja di telinga Raden kini terdengar lembut.

"Oh, oke." Gerhana segera beranjak dari sana, meninggalkan Navy dan Raden berdua.

"Raden ngerokok?" Navy mendekat.

"Hm, gak suka?" Balas Raden sarkas lalu mematikan rokoknya dan menatap gadis yang sudah berubah menjadi wanita dewasa itu, entah apa pikirannya juga, Raden tidak tahu.

"Ehm....Navy mau masuk dulu," ucap Navy mencairkan suasana, karena Raden menatapnya lekat dari atas hingga ke bawah. Membuatnya merasa canggung.

"Ah!"

Navy terkejut kala Raden menariknya sebelum dia sempat melangkahkan kakinya pergi. Tubuhnya menabrak dada bidang Raden dengan tangan pria itu yang melingkar erat di pinggangnya.

Mata Navy membulat karena sesuatu yang basah dan kenyal menyapu bibirnya. Raden menahan tengkuk Navy dan mulai mencumbu wanita itu dengan lembut.

Raden mencecap bibir Navy dengan lihai, menggoda bibir merah muda itu bermain dengannya. Raden menggigit gemas bibir Navy agar terbuka dan menyambut lidahnya.

Sempat terlena, namun Navy segera tersadar dan mendorong Raden, melepaskan pagutan pria itu. Navy gugup, Raden menatapnya lembut dengan nafas pria itu yang memburu. Astaga! jantungnya harus diselamatkan!

"Raden habis ngerokok..."cicit Navy dengan wajah merah padam karena pria itu mengusap bibir Navy yang basah dengan ibu jari tangannya.

Gerakan sensual dan tatapan yang mendamba dari Raden membuat Navy merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya. Kenapa Raden sangat menggoda?

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang