Crazy Love

93.4K 1.2K 12
                                    

Short Story 4

Happy Reading, klik 🌟

Happy Reading, klik 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Past

Hyera tahu betul pergi ke club itu resikonya tinggi, selain mabuk, mungkin dia akan berakhir dengan seseorang di ranjang.

Tapi kali ini Hyera tidak peduli, akal sehat yang biasanya menjaganya tetap sadar kini sudah tidak berfungsi. Dia hilang kendali.

Hyera menggoyangkan tubuhnya lihai, bergerak dengan lepas tanpa ada beban. Tak peduli banyak pria menatapnya lapar.

Gadis cantik dengan dress menggoda seperti dirinya memang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Sekali lagi, dia tidak peduli. Alkohol sudah menghilangkan kesadarannya, Hyera hanya ingin rasa marah dan benci yang menggebu dalam dirinya hilang.

Begitu juga dengan bajingan bernama Leron yang tetap menari di kepalanya yang membuatnya semakin menggila.

"Leron bangsat sialannn!!"

Teriakan penuh amarah di tengah dentuman musik itu membuat seseorang menyeringai dalam pengawasannya, setelah mengamati gadis itu dengan dalam dan membuat siapapun pria yang berani mendekati gadis itu menjauh.

Senang dan bangga, melihat bagaimana gadis itu frustasi karenanya. Leron menegak habis minumannya sebelum beranjak menuju gadis itu.

Hyera pasti berimajinasi, dia pasti mabuk. Tidak mungkin pria yang kini merapat padanya kini adalah lelaki yang baru saja dia umpat.

"Really miss me darling?"

Hyera terkejut dengan pria itu yang tiba-tiba memeluk pinggangnya erat, menempelkan tubuh mereka dengan sempurna hingga hanya tersisa jarak beberapa centi.

"Leron?" Lirihan pelan itu seolah seperti perizinan.

Leron dengan cepat meraup bibir ranum itu. Menekan tengkuk Hyera agar dia lebih mudah mencecap dan mencumbu benda kenyal yang terasa manis itu.

Mata Hyera membulat, namun perlahan terpejam menikmati permainan bibir yang semakin liar. Bahkan dia sudah mengalungkan kedua tangannya pada leher pria itu.

He's a good kisser!

Hyera tak bisa berbohong dengan reaksi tubuhnya, kakinya seperti jelly, jika saja tangan pria itu tak menahannya dan sesekali memberikan usapan lembut pada punggung mulusnya, mungkin Hyera sudah jatuh.

"Ahh...uhmm..." Leron tersenyum mendengar desahan Hyera yang semakin menggodanya.

Mungkin gadis itu tidak sadar bahwa mereka kini sudah menjauh dari kerumunan tanpa menghentikan ciuman mereka.

Dengan gigitan kecil, Hyera mengizinkan lidahnya menyusup membelit lidah gadis itu. Menjelajahi setiap ruang dan saling bertukar saliva.

Tangan Leron tidak diam, lelaki itu meremas bokong Hyera, membelai paha dalam gadis itu hingga Hyera melenguh nikmat.

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang