Pagi sudah menjelang kini Tania sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Tania juga tidak lupa menyiapkan makanan untuk ia bawa ke rumah sakit.
Rencananya pagi ini ia dan Adit akan kembali ke rumah sakit untuk mengantarkan baju dan makanan sekaligus bergantian untuk menjaga jiel agar Ansel bisa istirahat dan arsen bisa berangkat ke kampusnya.
Karena terlalu fokus dengan masakan nya tania sampai tidak menyadari jika suaminya sudah berada di belakangnya. Adit dengan sengaja berjalan mengendap-endap karena ia ingin mengejutkan sang istri, lumayan ada hiburan di pagi hari padahal ia tau resikonya akan seperti apa.
Dorr...
"Babi ngepet!!!!" Kaget tania sampai memukul Adit dengan sepatula nya.
"Anjing ya kamu" Protes Adit sembari mengusap usap kepalanya yang sedikit nyeri.
"Kamu ya yang anjing" ujar Tania dengan galak membuat nyali Adit menciut.
"Yank sakit banget nih kepala kakanda~" rengek Adit.
"Kakanda waduk mu jijik banget sumpah yank gak usah sok imut deh mules gue liatnya" Tania kembali fokus pada masakannya yang sempat ia lupakan.
Mood Tania seketika down akibat ulah suaminya yang membuatnya jengkel di pagi hari.
"Gitu banget sih sama suami, jangan galak galak yank nanti kalo aku nyari istri lagi gimana"
Tania langsung mematikan kompornya lalu berdecak pinggang dan memandang suaminya.
"Kalo kamu nyari istri baru, seperti nya turun ranjang tidak begitu buruk lagian sebentar lagi kan adik kamu akan menjadi duren" ucap Tania dengan senyum mencurigakan berharap Adit akan merasa kesal.
Mata Adit mendelik tak percaya dengan pemikiran absurd istrinya "Heh jangan macem-macem. Ganteng dari mana nya kecil putih gitu kaya kapsul mending aku tinggi ganteng" Tania malah berdecih melihat kepedean suaminya.
Tania berjalan ke arah adit "Gak macem macem kok yank cuman satu macem doang lagian kamu sih suka banget jailin istrinya" Tania mengusap rahang Adit dengan ekspresi memelas.
"Masih pagi yank jangan ngegoda gitu ah nanti si Asep bangun" ucap Adit merem melek pasalnya istrinya terus menciumi leher nya.
"Emang kenapa kalo bangun hmm" Tania tiba-tiba meremas si Asep membuat Adit berteriak kesakitan.
"Asuuuu!!!!!" Teriak Adit.
Tania tertawa tanpa rasa bersalah memang seperti ini lah momen romantis yang mereka lakukan jika sedang bersama berbeda dengan keluarga Ansel yang setiap harinya menebarkan keromantisan.
Tapi walaupun begitu Adit selalu menyayangi istrinya karna istrinya lah cinta pertama dan terakhir nya.
Bastian datang dengan wajah bingung karena ia melihat mommy nya yang sedang tertawa sedangkan Daddy nya kesakitan.
"Mengapa sih ini, ada apa gerhana" ucap Bastian. Ia merasa heran dengan raut wajah Daddy nya yang sudah kusut pagi pagi begini.
"Gerangan bang" Tania membetulkan ucapan anaknya yang salah.
"Masih pagi mukanya sudah suntuk suntuk banget, mengapa demikian si kawan"
"Ngomong apa sih bang masih pagi udah gak jelas banget kaya mommy kamu" Adit berjalan sembari terus mengusap pahanya agar mengurangi rasa nyeri. Lumayan pagi pagi sudah di latih militer agar dia siap menghadapi kerasnya dunia.
"Kenapa yank. Coba ulangi lagi tadi ngomong apa" Tania tersenyum sangat manis tapi terlihat mengerikan di mata Adit.
"Gak yank hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect family 2
General FictionLanjutan perfect family Jangan harap ada konflik besar dicerita ini karna itu tidak akan terjadi 🙂