Hari ini adalah hari paling sial bagi bagas, karena baru kali ini dia di permalukan di depan umum seperti ini. Walaupun dulu ia menjadi pengamen tapi ia tidak pernah diperlakukan seperti itu karena ia selalu melawan dengan kekerasan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua anak jalanan bisa berkelahi untuk bertahan hidup.
Sekarang Bagas sedang berada di toilet untuk membersihkan tubuhnya yang sangat kotor dan bau akibat telur busuk dan air selokan tadi. Ia tadi sempat menyuruh temannya untuk membelikan perlengkapan mandi dan satu set baju.
Bagas juga sempat marah marah dengan temannya yang meninggalkan dirinya sendirian di club tadi malam.
Tapi menurut penjelasan temannya, semalam mereka tidak berniat meninggalkan dia sendirian tetapi semalam mereka di tarik paksa oleh seseorang agar mereka pergi dari sana dan meninggalkan dia sendirian.
Dan asal kalian tau, bahwa semalam bagas tidak menyewa jalang dia hanya meminum alkohol hingga mabok berat. Memang dirinya sering menyewa jalang untuk kepuasan dirinya tapi tidak sebanyak itu, dan seingatnya semalam dirinya hanya berniat untuk minum minum tidak untuk bersenang-senang dengan wanita.
Tapi setelah mendengar penjelasan dari temannya akhirnya Bagas tau bahwa semua ini adalah rencana seseorang untuk membuat namanya hancur.
Bagas sangat yakin jika orang yang menarik teman temannya dan menyuruh jalang agar menempel padanya adalah orang suruhan Ansel.
Bagas sudah bertekad kalau hari ini dia akan melakukan hal yang akan membuat keluarga auriga menyesal telah bermain main dengan nya.
Walaupun Bagas tau resikonya adalah kematian tapi setidaknya dia sudah melakukan hal yang membuat keluarga auriga hancur dan ini sebagai bentuk pembalasan karena sudah membuatnya malu didepan umum.
Bagas keluar dari toilet dan berdiri didepan wastafel sembari melihat wajah nya dari pantulan kaca.
"Gue bersumpah gue akan buat kalian nangis darah dan bersujud ampun didepan gue" tangan Bagas mengepal di samping wastafel. Terlihat sekali bahwa saat ini ia sangat emosi.
Setelah itu bagas keluar dari sana dan pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya karena dia harus pergi ke suatu tempat.
Tapi sebelum masuk kedalam mobilnya tiba-tiba tangannya diseret oleh seseorang. Bagas mengerutkan keningnya bingung karena ia tidak mengenali orang itu.
Pasalnya orang itu menggunakan penutup kepala dan kacamata apalagi wajahnya ditutupi dengan masker.
"Heh apa ini, jangan lancang ya" Bagas menghempaskan tangan orang itu membuat tubuh orang itu terhuyung.
"Heh bangsat ini ibu mu" orang itu melepaskan masker nya.
Bagas membuang nafasnya "Mau apalagi sih bu Bagas sibuk" sejujurnya Bagas sangat malas jika bertemu ibunya.
Karena ibunya selalu meminta uang padanya dengan jumlah yang sangat banyak. Ntah dari mana ibunya tau keberadaan padahal sudah lama ia tidak bertemu lagi dengan orang tuanya.
"Bagi duit" ibu Bagas menadahkan tangan nya.
"Bagas lagi gak pegang duit" ujar Bagas malas.
"Gak mungkin lo gak pegang duit bapak angkat lo kan konglomerat. mana cepet"
"Bagas lagi gak bawa uang, lagian ayah belum ngasih Bagas uang bulanan"
"Ya udah seadanya aja"
"Buat apa sih Bu" Bagas mengambil dompetnya dan menyerahkan beberapa lembar uang ke ibunya.
Ibu Bagas langsung mengambil uang itu dengan kasar "Gak usah banyak ngomong deh. Oh iya nanti kalo lo udah dapet duit jangan lupa kasih ke gue" setelah itu dia pergi dari sana meninggalkan Bagas yang sedang menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect family 2
General FictionLanjutan perfect family Jangan harap ada konflik besar dicerita ini karna itu tidak akan terjadi 🙂