22. Sakit

232 10 2
                                    

Halooo ada yang nungguin cerita ini??

Sebelum lanjut baca, yuk follow dulu akunku IsriNasifah

Satu bulan setelah Agatha melahirkan baby Matheo, Jasmine juga melahirkan anak keduanya yang dia beri nama Alano Alleandro.

Jasmine sangat bahagia saat Alano lahir, karena ia memang menginginkan anak laki-laki. Dan semenjak adanya Alano, Jasmine menjadi semakin sibuk. Ia tidak terlalu memantau makanan apa yang Keyzia makan. Pola hidup anak itu juga jadi tidak sehat.

Mengurus satu anak saja ia sudah sangat kelelahan apalagi dua anak. Jasmine pikir, Key bisa merawat dirinya sendiri tapi ia salah. Sampai dimana ia membawa Key kerumah sakit saat anaknya itu kencing darah, dokter memberitahukan jika Key mengidap penyakit gagal ginjal.

Anak berusia enam tahun itu harus berjuang demi kesembuhannya.

Jasmine tidak memberitahu Sean dan Gilang. Ia benar-benar merahasiakan penyakit yang diderita Key. Jasmine takut, kedua laki-laki itu akan marah besar padanya. Jasmine juga berusaha agar Key bisa sembuh.

Dua minggu sekali Jasmine mengantar Key kerumah sakit untuk cuci darah. Saat Sean bertanya Jasmine dan Key akan pergi kemana, Jasmine selalu menjawab Key ingin menginap diapartemen milik Gilang.

Hari ini waktunya Key cuci darah, kebetulan Sean sedang diluar kota jadi Jasmine tidak perlu repot-repot berbohong lagi. Wanita itu menatap anak kecil disampingnya, tubuh Key semakin lemah dan kurus.

Sean juga sempat bertanya kenapa tubuh Key jadi sangat kurus, berbeda sekali dengan beberapa tahun lalu. Pipi anak itu juga tidak setembam tahun lalu. Dan Jasmine selalu saja menjawab semua pertanyaan yang menyangkut Key dengan kebohongan.

"Kamu sudah siap?" Tanya sang dokter cantik itu.

Keyzia menggeleng pelan.

"Kamu tidak ingin sembuh?"

"Dokter, Key ingin sembuh. Key ingin bermain dengan adik Key."

Dokter cantik itu tersenyum.

"Kalau kamu ingin sembuh, maka harus berobat secara teratur ya. Dokter akan bantu kamu sebisa dokter."

"Arigato Isha."

(Terimakasih dokter)

"Semangat!"

"Dokter bisa bahasa Indonesia?"

Dokter itu tersenyum lalu menggeleng.

"Aku hanya bisa satu kata itu saja."

"Wah dokter hebat!"

"Bagaimana kalau kamu sembuh nanti, ajari aku bahasa Indonesia?"

Key mengangguk penuh semangat.

"Key mau!"

Setelah percakapan itu, Key menjalani pengobatannya.

Minggu ke minggu bahkan sudah berbulan-bulan Key melakukan cuci darah, hasilnya sama saja. Key menghabiskan hari-harinya dirumah sakit.

Sean pulang ke Jepang, setelah menyelesaikan pekerjaannya diIndonesia. Laki-laki itu mulai curiga saat tidak menemukan Key dirumahnya.

"Key kemana?"

"Diapart bang Gilang."

"Kenapa Key jadi sering kamu bawa keapartnya Gilang?"

"Ya biarin sih, masa ponakan nggak boleh nginep diapart omnya."

"Bukannya nggak boleh, tapi kalau setiap dua minggu sekali itu apa kamu nggak kasihan sama Gilang? Dia juga pasti butuh istirahat."

"Kamu mau kemana kak?"

"Jemput Key."

"Jangan, udah biarin Key sama bang Gilang."

"Kamu kenapa sih, kok aneh banget. Sebulan aku nggak lihat Key, aku kangen Jas sama Key."

"Key lagi jalan-jalan sama bang Gilang."

Sean mengambil ponselnya dan langsung menelpon Gilang.

"Halo."

"Hm, halo."

Suara Gilang terdengar serak, seperti baru bangun tidur.

"Lo dimana Lang?"

"Diapart lah, ngapain tanya-tanya ganggu tidur gue aja lo!"

Sambungan telpon itu terputus. Sean langsung menghampiri Jasmine.

"Jalan-jalan kamu bilang? Gilang aja baru bangun tidur Jas."

Raut wajah Jasmine berubah panik.

"Jujur sama aku, apa yang sebenarnya kamu sembunyikan?"

Jasmine menggeleng.

"Nggak ada."

"Oke. Aku mau keapartnya Gilang."

"Kak!"

Sean tidak mempedulikan Jasmine yang memanggil-manggil namanya. Laki-laki dewasa itu benar-benar pergi keapart kakak iparnya.

"Ngapain kesini?" Tanya Gilang.

"Key mana? Lo kalo mau main sama Key tinggal kerumah aja ngapain sih bawa Key nginep diapart lo. Gue sebagai papanya khawatir sama Key, takut anak gue kecapean harus bolak-balik keapart lo."

"Ha?"

"Cepetan, Key mana?"

"Key nggak pernah nginep diapart gue."

"Bercanda lo nggak lucu."

"Siapa yang bercanda sih, anjing lah nuduh orang sembarangan."

"Lo beneran nggak bohong?"

"Iyaaa!"

Beberapa detik kemudian Gilang tersadar dan jadi panik sendiri.

"Key sekarang dimana?"

"Nggak tau. Jasmine bilang Key ada diapart lo tapi nyatanya nggak ada."

"Pasti ada yang disembunyiin sama Jasmine."

Kini Sean dan Gilang menatap tajam Jasmine yang duduk didepan mereka.

"Jawab jujur, dimana Keyzia?"

Jasmine hanya diam.

"JAWAB!!"

Jasmine menangis karena bentakan abangnya.

"Jawab aku Jas, kamu bawa kemana Keyzia? Dan kenapa beberapa bulan ini kamu habisin banyak uang, untuk apa?"

"Key.. dirumahsakit."

"Key sakit apa?!!"

Jasmine tidak menjawab, ia memberitahukan rumahsakit tempat Key dirawat. Sean dan Gilang langsung pergi kerumahsakit itu.

Sean meneteskan air matanya saat melihat tubuh kurus Key dari luar jendela. Sedangkan Gilang merosotkan tubuhnya kelantai, dadanya sangat sesak mengetahui keadaan keponakannya itu.

Dokter bilang kalau kondisi Keyzia semakin memburuk karena anak itu melewatkan jadwal cuci darahnya sebanyak dua kali.

TBC.

Pemalang, 23 Oktober 2022.

KAK TIO | TAEYONG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang