Sudah siap dengan konflik?
"Selamat ya bro!"
"Lo kapan nyusl Yo, bertahun-tahun pacaran cepet-cepet nikahin Agatha gih."
Tio melirik Agatha yang berdiri disampingnya. Wanita itu hanya tersenyum mendengar ucapan Jamal.
"Tunggu aja nanti, jangan kaget kalo tiba-tiba gue sebar undangan."
"Selamat bro."
"Lemes amat lu Mahen."
"Iya lah, lo udah nikah sedangkan gue malah putus."
"Ya lo mikir lah, lo mau nikahin cewek yang beda agama sama lo mana dia masih muda banget."
"Tapi gue cinta sama dia."
"Lo gak boleh egois, lo nggak bisa maksa dia milih lo daripada Tuhan nya."
Mahen menghela nafas kasar lalu turun dari atas panggung. Setelah kepergian Mahen, muncullah tiga orang yang sangat rusuh.
"Akhirnya lo nikah juga Mal."
"Eh bocil, yang sopan ya sama yang lebih tua!"
Haikal hanya nyengir.
"Bang Doni, bang Juan, kita makan yuk gue udah laper banget nih."
"Makan dong yang ada dipikiran lo."
"Iya dong, udah yuk ah kelamaan salaman nya."
Tio hanya tertawa melihat wajah kesal Jamal. Dia menggandeng tangan Agatha menuju stand makanan.
Selesai dari acara kondangan nikahan nya Jamal, Tio mengantarkan Agatha pulang.
"Kamu kapan nikahin aku?" Tanya Agatha tiba-tiba.
Tio menoleh lalu tersenyum.
"Kamu nggak serius ya sama aku?"
"Serius."
"Tapi kenapa kamu kayak nggak ada niatan seriusin aku. Kamu nggak pernah sekalipun bahas mau nikahin aku, jangankan nikah, kamu aja nggak ada niatan ngelamar aku."
"Aku serius sama kamu Tha, kamu kan tau akhir-akhir ini aku sibuk. Lagi banyak kerjaan jadi belum kepikiran lagian kan kita juga masih muda."
"Kita udah dewasa, di Indonesia umur 25 bagi perempuan itu udah cocok nikah."
"Oke. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu kalo kesannya aku cuma main-main sama hubungan kita yang udah bertahun-tahun terjalin-
"Aku serius sama kamu, kamu tanya kapan aku nikahin kamu kan? Secepatnya aku bakal nikahin kamu. Lusa aku mau gawa orang tua ku ketemu sama mama papa kamu."
"Kenapa nggak besok?"
"Orang tua ku masih ada kerjaan di Thailand, Tha."
"Beneran?"
"Iya sayang~"
Agatha mendekat lalu mengecup pipi kiri Tio.
•••
"Agatha minta gue nikahin dia."
Dimas menghela nafas lelah, dia ikut mendudukan dirinya disofa samping Tio.
"Terus?"
"Ya karena gue beneran sayang dan cinta sama dia, lusa gue mau lamar dia."
"Lo beneran nggak ada perasaan apa-apa sama Jasmine?"
Tio menggeleng, "enggak."
"Terus anak lo?"
"Ya udahlah biarin, lagian Jasmine kabur-kaburan terus. Biarin aja dia yang ngerawat anak itu."
"Terserah lo aja deh, puyeng gue."
Tio tidak sengaja melihat istri Dimas yang keluar dari arah dapur menuju kamarnya.
"Istri lo hamil berapa bulan? Kok perutnya gede banget."
"Empat. Anak gue kembar."
Tio tertawa, "gile! Anak lo udah mau tiga aja ya Dim. Sedangkan gue? Nikah aja belum."
"Lo kan udah punya anak, sama si Jasmine."
"Eh iya ya, lupa gue."
"Sana pulang, udah malem nih."
"Gue nginep disini ya?"
Dimas melotot, "nggak boleh! Sana pulang Yo."
"Biasa aja kali Dim, iya ini gue pulang."
Tio hanya bengong diapartnya, dia tidak tau harus melakukan apa. Jujur, Tio sangat mencintai Agatha, tapi ia merasa resah dan takut jika ketahuan dia lah yang menghamili Jasmine. Adik dari Agatha.
Tha sygggg💞 calling you...
"Halo sayang."
"Halo, kamu lagi apa?"
"Nggak lagi ngapa-ngapain, kenapa?"
"Nggak pa-pa sih, cuma kangen aja."
"Aku juga udah kangen kamu, besok sore kita kedanau mau?"
"Mau! Mau! Janji ya?"
"Iya Agatha sayanggg."
"Besok aku mau masak makan siang buat kamu, sekalian aterin keperusahaan kamu."
"Oke aku tunggu."
•••
Besoknya, Agatha sedang manata makanan yang baru saja matang kedalam rantang. Dia sangat percaya diri dengan masakannya ini. Dia yakin sih kalau Tio pasti suka sama masakannya.
"Gimana rasanya? Kamu suka nggak?"
Tio diam sambil terus menatap makanan dihadapannya.
"Nggak enak ya?" Wajah Agatha langsung berubah murung.
Tio langsung tertawa terbahak-bahak.
"Ih kamu kok nyebelin banget sih."
"Enak kok, kemampuan masak kamu makin bagus. Tapi ya sayang, kamu nggak bisa masak pun aku tetep cinta sama kamu."
"Ih dasar gombal."
"Beneran Tha, aku nggak akan maksa kamu bisa masak. Lagian kan aku bisa masak, aku nggak mau kamu repot dan capek masak."
"Tapikan aku yang jadi istri, masa aku nggak bisa masak sih. Malah jagoan kamu, kan aku jadi ngerasa gimana gitu."
"Yang tugasnya masak bukan cuma istri kok. Suami juga harusnya bisa masak, kan kalau istrinya kecapean atau lagi ribet ngurus anak, suaminya bisa gantiin masak."
"Uhh terharunya, beruntung banget deh aku bisa dapetin kamu."
Pemalang, 4 Juli 2022.
Maaf ya waktu ultahnya Taeyong, aku nggak update. Lagi males ngetik banget sumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK TIO | TAEYONG [END]
Fiksi Umum[Lee Taeyong fanfiction] "Aborsi aja ya, aku belum siap jadi seorang ayah." "Kak Tio, jahat." [01/08/22] #1 ty [13/08/22] #1 fftaeyong [29/01/23] #2 tiway start : 11/12/21 finish : 26/11/22