"Kamu siap ketemu papa?"
Dengan ragu Jasmine mengangguk. Ia ingat empat tahun lalu saat sang papa tau ia sedang berbadan dua. Papa menamparnya dan bahkan mengusuirnya dari rumah.
Jasmine tau papa pasti orang pertama yang kecewa padanya. Begitupula dengan mama dan kedua kakaknya. Tapi Jasmine bersyukur karena mama dan kakak pertamanya mau membantunya mengurus bayi yang ia kandung.
Tapi sang papa dan kakak keduanya terlanjur kecewa dan mereka sudah tidak ingin melihatnya lagi. Jasmine sedih, tapi ia tidak bisa menggugurkan kandungannya pada saat itu. Jasmine sangat menyayangi bayinya, ia tidak akan tega membunuh darah dagingnya sendiri walaupun bayi itu adalah bayi yang tidak ia harapkan kehadirannya.
"Kamu tenang aja, abang akan selalu lindungin kamu dan Key."
"Makasih bang, selama ini aku selalu repotin bang Gilang."
"Udahlah, abang nggak ngerasa direpotin kok. Kamu udah siapin semua keperluan Key?"
"Udah bang."
Sekarang Gilang, Jasmine, dan Key sudah sampai di depan rumah besar yang dulu menjadi tempat mereka tinggal.
"Nenek!"
"Ya ampun cucuku, Keyzia!"
Mama Risa langsung memeluk Key dan menciumi pipinya. Balita tiga tahun itu melihat kebelakang tubuh neneknya dan melihat ada pria dan wanita yang sudah pernah dia lihat di ponsel bundanya.
"Kakek? Aunty?"
Pria paruh baya yang dipanggil kakek tadi tersenyum. Beliau merentangkan kedua tangannya, ingin membawa Key kepelukannya.
"Jasmine sayang, mama kangen banget sama kamu."
Jasmine memeluk erat tubuh wanita yang sudah melahirkannya itu. Sudah tiga tahun lebih ia tidak pernah bertemu mamanya. Terakhir Jasmine bertemu saat ia melahirkan Key.
"Bunda haus."
Jasmine langsung mengambil susu kotak dari tasnya dan memberikannya pada Key. Balita itu sangat senang sampai berlari-lari mengelilingi sofa.
"Key jangan lari-lari nanti jatuh."
"Bi Sari tolong urus Key sebentar ya, saya akan berbicara dengan anak-anak saya."
Bi Sari mengangguk dan langsung membawa Key ketaman belakang rumah.
Setelah bi Sari pergi, keadaan menjadi hening. Papa Bram yang tadinya ingin berbicara tiba-tiba saja diam.
"Papa apa kabar?" Tanya Jasmine basa-basi.
"Sehat, seperti yang kamu lihat."
"Papa nggak nyangka kalau kamu tetap mempertahankan Key sampai sekarang. Bagaimana kuliah kamu di Bali, ada kendala?"
Jasmine tersenyum, "enggak pa, semuanya baik-baik saja."
"Kak Agatha apa kabar?"
"Nggak usah sok basa-basi, kayaknya bangga banget lo punya anak diluar nikah."
"Agatha!"
"Apa bang! Lo mau bela-in Jasmine lagi ya! Bela aja terus."
"Mulut lo keterlaluan ya, Agatha."
"Papa kenapa sih, Jasmine disuruh kesini. Malu-maluin tau nggak, apa lagi ada bocah itu. Kalo sampe temen-temen aku tau, adik aku hamil diluar nikah gimana? Malu aku tuh pa, malu."
"Agatha jaga mulut kamu! Jasmine itu adik kamu Tha."
"Mama kenapa sih selalu aja Jasmine yang dipikirin. Mama nggak pernah pikirin Agatha, mama pernah mikir nggak kalau sampe keluarga tunangan aku tau kalau aku punya adik yang hamil diluar nikah, pasti mama sama papa juga yang malu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK TIO | TAEYONG [END]
Genel Kurgu[Lee Taeyong fanfiction] "Aborsi aja ya, aku belum siap jadi seorang ayah." "Kak Tio, jahat." [01/08/22] #1 ty [13/08/22] #1 fftaeyong [29/01/23] #2 tiway start : 11/12/21 finish : 26/11/22