13. Bertaruh untuk Fawzia

15 3 3
                                    

Hollaaa, selamat sore menjelang malam.

Pangeran dengan teman-temannya comeback nih. Ada yang kangen gak?

Btw aku mau ngucapin makasih untuk teman-teman yang udah Vote dan tentu komentar cerita ini.

Siapa aja nih orangnya?

Selamat Membaca

Sudah jadi kebiasaan mereka sejak mereka mulai saling kenal yaitu selalu melakukan taruhan jika salah satu dari mereka melakukan aksi duel. Dan belum lama ini mereka pergi ke kampung halaman Arta karena hasil dari taruhan mereka. Dan mereka tidak lupa melakukan hal itu lagi saat Zia duel dengan orang yang merasa iri kepadanya.

" Menurut kalian Zia, mendapatkan berapa pukulan" tanya Azka, ya taruhan mereka bukan tentang Zia kalah atau menang tapi berapa banyak Zia mendapatkan pukul. Zia sudah menjelaskan siapa orang yang menantang dan hal itu membuat mereka yakin kalau Zia pasti akan menang, meskipun memang pasti Zia akan mendapatkan beberapa pukulan  kan?

" Gue bertaruh 3"

" Lawan Zia lumayan juga, itu terlalu sedikit, gue bertaruh 5 pukulan" ujar Dewa yang sejak awal Zia masuk ring sudah memperhatikan gerak keduanya

" Merendahkan. Zia itu bukan lagi pemula, dia itu sang Queen Ring" ujar Azka tak terima dengan pendapat Dewa

" Gue sependapat dengan Azka"

" Gue juga, lo sendirian aja! Teman apaan sih lo" ujar Pangeran yang mendukung Azka

" Gue juga gak mau merendahkan Zia, jadi sorry bro gue gak mau berdiri disisi lo," tambah Bani. Sekarang mereka semua mempunyai dua pendapat dan Dewa sendirian karena yang lain berpendapat kalau Zia hanya akan mendapatkan sedikit pukulan

" Taruhan lo apa kalau Zia mendapatkan 5 pukulan?"

" Gue akan menyatakan perasaan gue ke dia" ujar Dewa santai berbeda dengan beberapa orang temannya yang kaget mendengar ucapan Dewa yang menurutnya tidak masuk akal

" Lo sama Zia, suka?" Tanya Azka tak percaya

" Kenapa? Gak boleh?"

" Eh" respon Azka yang tak tau lagi mau bicara apa, sungguh ini fakta yang mengejutkan

" Ini seriusan lo suka sama Zia, sejak kapan?" Kali ini Aretha yang bertanya

" Gak tau,"

" Semangat Bro" ujar Arta memberikan semangat kepada Dewa. Dewa memang tau akan hal itu, bukan dari pengakuan dari Dewa tapi
dia dan Bani menyadari hal itu dari cara Dewa memperhatikan dan memperlakukan Zia yang berbeda dengan Aretha

" Lo tau?" Ujar Azka " apa gue aja nih yang baru tau"

" Gue juga baru tau. Gue pikir yang suka sama Zia itu Arta"

" Itu kalian aja yang gak peka dengan keadaan sekitar, Arta cuman dekatin Zia itu karena gue sama dia mau membuktikan kalau apa yang kita kira itu benar apa gak" ujar Bani yang memang merencanakan kedekatan Arta dengan Zia

" Namun gue berharap kalau gue kalah kalian tetap tutup mulut seperti Pangeran" pinta Dewa

" Pangeran juga tau"

" Dia yang bikin gue sadar kalau gue punya perasaan sama Zia" ungkap Dewa yang nyatanya Pangeran yang membuat dia sadar kalau selama ini dia mempunyai perasaan yang spesial kepada gadis yang memiliki kepribadian ganda itu.

Dewa dan yang lainnya terdiam membenarkan ucapan Aretha, Pangeran memang menyadari perasaan Dewa kepada Zia tapi dia tidak tau sebaliknya

" Kita yang bego atau gimana sih Ta?" Tanya Azka kepada Aretha

Pangeran Elghava Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang