6. 🤴 Pangeran Pingsan?

33 7 0
                                    

Senin telah kembali, sudah saat Pangeran berangkat ke sekolah yang selama beberapa hari ini tidak dia datangi. Ya benar, meskipun dia kembali lebih dulu dari pada teman-temannya tapi dia tetap ikut meliburkan diri. Selain itu badannya emang kurang enak, badannya yang letih seharian menyetir mobil ditambah karena masalah Azura membuat dirinya sulit tertidur selama beberapa hari ini.

" Selamat pagi, ada apa kenapa lo lesu gini? Pucat lagi" sapa Bani yang pertama menyadari keadaan Pangeran

" Jangan ngadi-ngadi lo, gue baik-baik aja"

" Baik dari mana? Pucat gitu. Benar kata Bani, lo sakit?" Protes Azka

" Pusing dikit, ntar lagi juga sembuh kali, kalian jangan lebai!" Ujar Pangeran lalu merebahkan kepalanya di meja. Kalau boleh jujur kepalanya saat ini lebih dari pusing tapi dia tidak ingin teman-teman mengkhawatirkan dirinya

" Lo lagi ada masalah?" Tanya Dewa yang yakin kalau Pangeran pasti punya masalah sehingga dia jadi seperti ini " Lo gak bertemu dengan pujaan lo itu?" Tambah Dewa to the point

" Lo selalu seperti ini setiap gagal menemui dia kan? Jangan kayak gini deh, hanya karena dia lo jadi lemah. Cewek gak dia aja kali"

" Cewek memang bukan dia aja, tapi hanya dia yang bisa bikin gue kayak gini. Gimana dong?"

" Dasar bucin akut gak ada obat lo. Mati aja sana!" Geram Aretha yang sebenarnya sejak awal sudah kesal dengan tingkah bucin akut Pangeran. Bukan karena dia juga suka sama Pangeran tapi dia tidak suka Pangeran bodoh hanya karena cewek yang sampai saat ini dia tidak tau namanya itu. Dan selama ini, dari yang dia lihat cewek itu tak pernah menganggap Pangeran dalam hidupnya.

" Tu cewek suka gak sih sama lo?"

" Meskipun dia suka sama gue, dia gak bakal mau gue deketin. Cewek bercadar mana yang mau dideketin cowok yang bukan muhrimnya" ujar Pangeran yang membuat teman-temannya kaget dengan kabar terbaru tentang pujaan hati Pangeran.

Pangeran berbicara seperti itu karena dia ingin menyembunyikan fakta kalau sebenarnya orang yang dia sebut sebagai pujaan hati itu adalah istrinya meski baru saja di mata agama.

" Ya lo nya aja yang gila karena ngotot  dekatin orang yang gak mungkin untuk lo dekati" maki Azka

" Ya kan gue berjuang buat dapatin dia, doa tanpa ikhtiar itu gak ada gunanya" balas Pangeran yang masih teguh dengan pendiriannya

" Kalau lo yang ngomong kita bisa apa?"

" Benar, jadi karena itu kalian lebih baik diam, jangan ganggu gue!" Pinta Pangeran dengan suara seraknya yang mulai lemah. Teman-temannya pun benar menuruti keinginan Pangeran, mereka tidak lagi berbicara kepada Pangeran bahkan mereka juga meminta teman-teman yang lain untuk tidak berbicara keras agar tidak menganggu Singa yang lai tertidur.

Sebelum guru datang memang tidak ada yang berani mengganggu tidurnya Pangeran tapi saat guru datang bagaimanapun dia gak mungkin membiarkan ada yang tidur saat dia mengajar. Jadi sang guru meminta temannya untuk membangunkan Pangeran. Awalnya tidak ada yang mau karena takut nanti Pangeran mengamuk tapi Dewa memberanikan dirinya untuk berbisik setelah menggoyang lengan Pangeran.

Pangeran yang memang sudah sedikit puas tidur, menegakkan kepalanya.
" Kalau masih ngantuk kamu cuci aja wajahnya ke toilet, biar belajar sama saya konsentrasi" suruh sang guru. Tanpa protes Pangeran berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu. Belum sampai di pintu kelas, tubuh Pangeran sempoyongan dan hampir jatuh untung aja salah satu teman sekelasnya memegangi tubuh Pangeran.

" Lo gak papa?" Tanya Arta mengambil alih tubuh Pangeran dari teman sekelasnya. Pangeran tidak menjawab pertanyaan Arta dia hanya memegangi kepala yang makin pusing dari sebelum dia tidur padahal tadi saat bangun dia sudah merasa mendingan tapi saat berjalan keadaan kepala makin parah

Pangeran Elghava Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang