Azura baru saja merebahkan badannya di atas ranjang kecil yang ada di asramanya. Ya, Azura tinggal di asrama kampus tempat di berkuliah, Azura kuliah bukan di kampus ternama akan tetapi di kuliah di sebuah pesantren yang memiliki jenjang perkuliahan. Dia kuliah disana bukan karen tuntutan dari keluarga tapi atas keinginan dia sendiri, kalau kata orang tuanya dan keluarga besar lainnya berharap dia kuliah di kuliah ternama atau boleh pergi keluar negeri tapi Azura menolak, cukup dia kuliah di tempat yang sudah familiar baginya saja.
" Assalamualaikum" salam seseorang setelah mengetok pintu kamar Azura. Dengan segera Azura bangun dari tidurnya dan mengambil Jilbabnya lalu segera membukakan pintu kamarnya.
" Waalaikumsalam, bunda, tante Alma, kok ada disini??" Ujar Azura setelah melihat siapa yang berdiri di depan pintu kamarnya
" Bunda sama tante gak boleh masuk nih?" Ledek sang bunda. Azura merasa bersalah lalu mempersilahkan kedua orang yang dia hormati itu masuk ke dalam kamar asramanya
" Maaf, Azura cuman punya air putih aja, gelasnya juga cuman kayak gini" ujar Azura meminta maaf karena hanya menyajikan air putih dengan gelas plastik
" Gak papa sayang, lagian bunda sama tante Alma datang kesini tidak untuk minta minum" ujar sang bunda dengan senyum manis kepada anaknya itu
" Terus bunda ngapain kesini? Kok dengan tangan kosong? Oleh-oleh untuk Azura mana?" Gini lah Azura kalau sama orang terdekat, dia terdengar rewel dan cerewet
" Bunda belum lupa ya kalau kamu itu baru beberapa hari yang lalu diantar sama Abi dan papa kamu kesini, dan pasti bawa banyak oleh-oleh yang disiapkan oleh para nenek dan Oma kamu" tegur sang bunda karena tau kalau orang yang datang bersamanya pasti tersinggung karena memang mereka datang karena buru-buru jadi gak ingat membawakan Azura oleh-oleh
" Azura cuman becanda Bun, barang-barang yang dikasih oleh para tetua aja masih banyak noh" ujar Azura sambil menunjuk ke tumpukan oleh-oleh yang diberikan oleh para neneknya
" Sayang, besok kamu ada mata kuliah?" Tanya sang bunda
" Ada, jam 11, kenapa bund?"
" Ikut bunda pulang, mau?"
" Ada acara lagi bund?" Tanya Azura kepada bunda. Sang bunda malah menatap kearah Alma, kali ini bukan bagusnya untuk menjawab pertanyaan Azura
" Tante mohon kamu pulang sebentar ya, nak. Kemarin anak tante pingsan di sekolah, dia gak mau dibawa ke rumah sakit jadi tante hanya bisa meminta dokter untuk memeriksanya tapi tetap aja tidak ada perubahan,"
" Pangeran? Dia sakit apaan?"
" Kelelahan dan insomnia" lirih Alma
" Dia dapat kabar kalau kamu pulang dari Alzi, padahal saat itu dia baru saja sampai di kampung temannya mau liburan tapi karena ingin ketemu kamu dia nekat kembali sendirian dan mencari kamu sampai ketemu. Dan seperti yang kamu tau, kalian tidak bertemu dan tante tidak tau apa yang dia lakukan sampai pulang larut malam. Untuk beberapa hari tante lihat dia baik-baik aja namun kemarin teman-temannya mengantarkan dia pulang dalam keadaan lemah, sebagai seorang ibu, tante gak bisa lihat dia seperti itu terus, semalaman tante dan om gantian jagain dia dan sepanjang malam juga dia selalu menyebut nama kamu, karena itu tante nekat datang kesini" ujar Alma panjang kali lebar, kedatangan dia yang tiba-tiba ke tempat Azura memang sudah di rencanakan, sebelumnya dia memohon kepada Aisyah untuk mengantarkan dirinya tapi karena sibuk makanya dia datang bersama dengan Zanna, ibu angkat sekaligus ibu tirinya Azura.Azura terdiam setelah mendengar penjelasan Alma yang panjang lebar, meski tak mengatakan secara langsung namun Azura dapat menyimpulkan kalau Alma meminta untuk bertemu dengan Pangeran, kalau boleh jujur Azura tak ingin pergi karena dia tau benar sifatnya Pangeran, dia pasti akan menempel kepadanya dan Azura tau dengan baik kalau itu tidak boleh terjadi karena antara mereka tidak ada hubungan darah yang melarang mereka untuk berjarak dekat dan bersentuhan tapi dia tidak bisa menolak ajakan dari seorang ibu yang menyayangi anaknya jadi Azura hanya bisa ikut dengan bundanya dan Alma tanpa ada protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Elghava
RomanceCowok yang terlihat Playboy namun aslinya ada seorang bucin. Itu adalah kesan teman-teman Pangeran kepadanya. Gimana tidak? Pangeran tidak bisa lihat cewek cantik, bawaan selalu aja ingin menggoda padahal setiap hari isi mulutnya cewek pujaan hati y...