Berjam-jam mereka menempuh perjalanan akhirnya pada dini hari mereka sampai di kampung halaman neneknya Pangeran dan kedatangan mereka disambut oleh pamannya suami dari sepupu mamanya.
" Assalamualaikum pak etek" sapa Pangeran kepada Pamannya itu yang di panggil pak etek sambil menyalami pamannya itu dan hal itu diikuti oleh semua orang
" Waalaikum salam, Baa nyo di jalan?"
" Ya gitu pak etek, asyik dan juga capek, perjalanan benar-benar jauh banget om" jawab Pangeran jujur karena memang ini pertama kali dia melakukan perjalan kesini melalui jalur darat " etek mana om?" Lanjut Pangeran karena hanya melihat omnya itu
" Pak etek suruh lalok, tadi sadonyo manunggu tapi karano lah malam jadi nyo pak etek suruh lalok" jawab pamannya itu " ya udah kamu langsung bawa teman-teman masuk dan teman-teman kamu bisa menggunakan kamar yang di bawah, etek kamu dan bibi kecil udah beresin kamar-kamar itu" suruh Paman Pangeran yang disetujui oleh Pangeran
" Baik pak etek"
" Pak etek masuk dulu, capek nungguin kalian" candanya dan langsung masuk ke dalam rumah miliknya yang berada di depan rumah yang akan di tinggali oleh Pangeran dan yang lainnya
" Ya udah ayok masuk! Oh ya, om Rino sama om Ardan juga langsung masuk, masalah barang-barang biarin mereka ngambil sendiri" suruh Pangeran kepada semua orang termasuk kepada kedua orang yang di perintahkan oleh mama papanya untuk mengawalnya dan dua orang itu adalah pengawal kesayangan Pangeran sejak dia kecil
" Disini ada 5 kamar, satu kamar untuk pengawal dan yang lain untuk kalian, terserah kalian mau satu kamar sama siapa" jelas Pangeran
" 4 kamar? Dewa ama Zia kalian satu kamar aja, jadi pas deh"
" Eh, mana bisa gitu"
" Kenapa gak? Kan kalian pacaran, gak mungkin kan gue yang satu kamar sama lo"
" Gue gak gabung sama kalian, itu artinya yang cewek satu dari kalian harus sendiri" tambah Pangeran yang mengerti kenapa Azka mendebatkan masalah Dewa dan Zia
Aretha berjalan mengambil barang-barangnya " gue mau sendiri" ujarnya
" Sudah seharusnya"
" Apa gak seharusnya aku saja?" Ucap Ahza, bagaimanapun dia harus sadar dirinya, mereka berdua berteman jadi menurutnya dia yang harus sendiri
" Gak, kakak harus sama aku. Aku gak suka sekamar sama dia" bukan Aretha yang menolak melainkan Zia yang dengan keras membatah
Akhirnya mereka semua masuk ke dalam kamar, sebagian dari mereka ada yang langsung tidur dan ada juga yang lebih memilih untuk mandi agar tidur terasa nyaman.
Matahari telah menampakan wajahnya, beberapa dari mereka ada yang udah bangun namun tuan rumah belum menampakan batang hidungnya. Awalnya Azka sudah mencarinya ke lantai atas sesuai dengan instruksi teman-temannya namun karena dia tidak tau yang mana kamar yang di huni oleh Pangeran membuat dia memutuskan untuk turun kembali karena takut salah kamar.
" Pangeran mana sih? Gak tau apa anak-anak gue udah demo karena masih belum di kasih makan" gerutu Zia yang merasa lapar mau nyari sendiri dia tidak diizinkan oleh yang lain karena takut nyasar, ngajak yang lain mereka malah meminta untuk menunggu Pangeran dan ini udah mau setengah jam menunggu Pangeran datang namun tak datang-datang
" Sabar Zi, ntar lagi tu anak bakalan nongol kok"
" Kapan? Aku gak tahan lagi, lapar" rengek Zia kepada Dewa
" Jangan lebai deh Zi! Jijai gue lihatnya" ungkap Arta yang aneh mendengar suara Zia yang tak seperti biasanya
" Assalamualaikum" salam seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah tempat mereka berkumpul
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Elghava
RomanceCowok yang terlihat Playboy namun aslinya ada seorang bucin. Itu adalah kesan teman-teman Pangeran kepadanya. Gimana tidak? Pangeran tidak bisa lihat cewek cantik, bawaan selalu aja ingin menggoda padahal setiap hari isi mulutnya cewek pujaan hati y...