19. 🤴 Ketahuan 2

35 8 0
                                    


" Siapa yang nelpon?" Tanya Azura saat dia baru saja keluar dari kamar mandi habis berwudhu. Mereka yang terlalu asyik diluar, membuat mereka menunda melakukan sholat ashar, dan untung aja masih ada waktu dan Pangeran sudah selesai lebih dulu karena Azura memilih untuk mandi sebelum melakukan kewajibannya

" Bagian resepsionis, katanya ada yang ingin bertemu, Kira-kira siapa ya kak?"

" Gak tau, coba aja lihat dulu siapa tau orangnya lagi ada kepentingan" saran Azura

" Ya udah, biar aku aja yang lihat. Kakak sholat, mau sholat kan?" Tanya Pangeran yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Azura

Setelah percakapan singkat mereka itu, Pangeran segera keluar dari kamarnya ingin menemui orang yang ingin bertemu dengan dirinya. Sebenarnya Pangeran merasakan ada hal yang aneh, ingin rasanya dia tidak mau pergi tapi dia juga menyetujui ucapan Azura, bagaimana kalau penting.

Dengan langkah malas Pangeran berjalan dan berniat menghampiri resepsionis, untuk bertanya dimana keberadaan orang yang mencarinya namun langkahnya terhenti saat melihat sepasang matanya yang melihat ke arahnya.

Mau menghindari dia rasa percuma karena tatapan tajam dari arah depan membuat kakinya serasa lemah, Pangeran sangat kenal dengan wajah orang itu, termasuk wajah tiga orang yang membelakangi dirinya. Dan yang jadi pertanyaannya, ngapain mereka datang kesini, ok kalau memang tau tentang keberadaannya disini, tapi apakah harus di susul? Gak boleh apa anaknya bahagia bentar aja?

Pangeran dengan berat hati memutuskan untuk melangkah mendekati kedua orang tuanya dan juga mertuanya itu, belum sampai di dekat mereka kini ketiga orang yang membelakangi sudah berbalik arah untuk melihat apa yang di perhatikan oleh papa mertuanya.

Dalam pikiran Pangeran sudah pasti dia akan langsung mendapatkan Omelan panjang kali lebar dari sang mama dan tidak akan berhenti sampai satu jam yang akan datang tapi yang terjadi malah sebaliknya, mamanya tidak berbicara satu patah katapun yang ada sekarang dia malah melihat kearah belakang Pangeran, Pangeran yang penasaran apa yang dicari oleh mamanya juga ikut melihat kearah belakangnya.

" Kamu lihatin apaan?" Tanya sang mama. Pangeran yang bingung dengan maksud pertanyaan dari mamanya malah mengerutkan keningnya

" Pangeran kamu gak dengar mama ngomong apa?" Tanya sang mama kembali namun dengan nada suara yang sedikit ditahan karena geram

" Dengar ma, belum budek akunya"

" Terus kenapa kamu gak jawab pertanyaan mama?"

" Ya mau jawab apa, orang aku cuman lihatin apa yang mama cari, padahal aku sudah di depan mata mama" keluh Pangeran

" Mana Azura?"

" Kak Azura? Dia gak ada disini?"

" Jangan coba-coba bohongi mama Pangeran, bagaimana bisa dia tidak disini sedangkan kamu menggunakan identitas dia untuk menyewa kamar di hotel ini" ujar Alma. Sedangkan tiga orang lain masih memilih untuk tetap diam

" Emang benar aku menggunakan identitas kak Azura, tapi apakah mama yakin kak Azura akan mau menginap bersama dengan aku disini?" Balas Pangeran dengan santai dan tidak takut sama sekali

Alma menatap anak semata wayangnya itu dengan tatapan remeh " kamu pikir mama tidak tau siapa kamu, kamu pasti menggunakan kelicikan untuk memohon pada Azura"

" Dan kelicikan itu turunan mama, iyakan ma?" Balas Pangeran yang tak mau kalah dengan mamanya. Dan lihat saja, mamanya melototi dirinya kalau saja mata sang mama memiliki cahaya mungkin cahaya matahari kalah dengan cahaya mata sang mamanya saat ini

" Kak Abian lihat kelakuan anakmu itu" adunya kepada sang suami karena merasa kalah telak berdebat dengan anaknya sendiri

" Pangeran" hanya satu kata yang diucapkan oleh sang papanya membuat Pangeran tidak bisa lagi mengelak

Pangeran Elghava Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang