Pagi hari, teman-teman Pangeran masih nongkrong di parkiran sekolah. Sekarang mereka semua sudah berkumpul, bukan karena janjian tapi karena awalnya Bani dan Azka yang lebih dulu memilih untuk tetap berada di parkiran dan hal itu diikuti sampai semua mereka datang.
" Pangeran apa kabarnya ya sekarang? Masih hidup apa kagak?" Ujar Bani
" Masih kayanya karena gue belum dengar ada kabar duka" jawab Arta asal meladeni kegilaan Bani
" Berharap banget tu anak mati?" Ujar Azka
" Ye kalau ngomong di filter dong"
" Biar apa coba di filter?"
" Biar cantik," kali ini Zia yang menjawab
" Kalau seandainya kita datangi rumah Pangeran, kita bakal diapain ya sama tu anak?" Tanya Bani, sejak Pangeran sakit atau sejak Arta dan Dewa mengantarkan Pangeran pulang ke rumahnya sejak saat itu mereka tidak lagi bertemu dengan Pangeran bahkan bertukar kabar pun tidak. Kalau saja waktu itu Pangeran tidak berpesan kepada Arta dan Dewa mungkin mereka sudah mendatangi rumah Pangeran
"Lo coba aja sana!"
" Samaan dong, kalau gue sendiri kan gak asyik kalau gak ada yang nontonin gue digebukin sama Pangeran" ujar Bani yang kembali ngaco
" Yang ada kita yang ikut digebukin, lebih baik gak deh"
" Zia, Lo gimana ikut gak? Kan Lo jago tuh bela diri"
" Sejago-jago nya gue lebih jago Pangeran jadi lebih baik gue nyari aman aja" jawab Zia
" Azka, Dewa, Lo berdua ikut gue gak?"
" Ngapain datang ke rumahnya kalau tu anak udah nongol" ucap Azka yang menunjuk kearah seseorang dengan dagu runcingnya
Seseorang yang ditunjuk oleh Azka itu adalah Pangeran. Dia memutuskan untuk datang ke sekolah karena desakan orang tuanya yang selalu mengaitkan dengan Azura mau tidak mau Pangeran berangkat ke sekolah.
" Apa kabar lo, udah sehat?" Tanya Dewa yang berjalan mendekati Pangeran yang memarkirkan motornya dan diikuti oleh teman-temannya yang lain" Alhamdulillah seperti yang lo lihat gue sehat, udah sembuh gue" jawab Pangeran dengan senyum manis di wajahnya dan setelah mengatakan hal itu dia berlalu pergi tanpa menyapa temannya
" Ya Allah manis banget senyum tu anak. Salah minum obat kali ya?" Ujar Bani yang bukannya kagum melainkan ngeri melihat keadaan Pangeran yang tak seperti biasanya.
" Kalau menurut gue, itu bukan salah minum obat tapi belum obat" respon Azka
" Lo pikir si Pangeran gila apa?"
" Ya aneh aja lihat dia kayak gitu,"
" Aneh gimana? Udah biasa kali lihat Pangeran senyum kayak gitu"
" Eh Zia, Aretha kalian berdua lupa kalau si Pangeran tu sakit karena apa? Galau kan? Orang galau senyum manis kek gitu patut di curigai tuh"
" Benar juga lo Ban. Apa jangan-jangan teman kita udah gila ya karena galau"
" Kita harus selalu ada untuk Pangeran agar gilanya jadi luntur. Gue gak mau punya teman gila" ujar Bani yang menyusul langkah Pangeran dan diikut oleh yang lain kecuali Dewa karena Dewa sudah berada di samping Pangeran.
" Pangeran lo yang sabar ya" seru Bani saat dia sudah sampai di samping Pangeran.
Pangeran merasa aneh dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Bani
" Wa, teman lo kenapa?" Tanya Pangeran kepada Dewa" Kayak gak kenal teman sendiri aja" respon Dewa
Pangeran menghiraukan ucapan Bani dan berlalu masuk ke dalam kelas.
Sekarang mereka semua sudah berada di dalam kelas, kecuali Dewa semua teman-temannya Pangeran melihatnya dengan tatapan yang berbeda-beda " kalian pada kenapa natap gue kayak gitu? Kangen?" Ungkap Pangeran yang merasa tidak nyaman saat ditatap dengan tatapan tidak jelas oleh teman dekatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Elghava
RomansaCowok yang terlihat Playboy namun aslinya ada seorang bucin. Itu adalah kesan teman-teman Pangeran kepadanya. Gimana tidak? Pangeran tidak bisa lihat cewek cantik, bawaan selalu aja ingin menggoda padahal setiap hari isi mulutnya cewek pujaan hati y...