Pangeran mendumel tidak jelas sejak Azura mengajaknya kembali ke kamarnya. Padahal dia sangat berharap Azura mau diajak kabur, kan enak bikin keempat orang tua mereka pusing tapi yang namanya otak Azura masih berfungsi dengan baik jadi dia menolak ajakan tidak masuk akal Pangeran.
" Mereka kemana?" Tanya Pangeran mengentikan dumelannya saat tidak melihat para orang tua di dalam kamar mereka
" Gak tau" jawab Azura lalu mengambil hpnya, dia yakin pasti kedua orang tuanya pasti mengirim nya pesan " papa bilang mereka memesan kamar yang lain" jelas Azura saat memesan pesan dari papanya
" Tau diri juga tu orang tua" ujarnya yang sedikit mengobati rasa kesalnya. Kalau kayak gini tidak masalah Azura menolak diajak untuk kabur, dia masih bisa berduaan dengan Azuranya
" Senang banget mereka pergi?"
" Iyalah, mama itu setiap saat selalu memantau keadaan aku, padahal kan aku bukan anak kecil yang harus di pantau lagi, ini aja aku kira aku sudah lolos dari pantau mama. Ternyata mama tidak semudah itu untuk di bodohi" gerutu Pangeran yang sekarang sedang bersandar di sofa yang ada di kamar tersebut. Melihat hal itu membuat Azura terkekeh, dimatanya Pangeran terlihat seperti Bali yang sedang kesal karena aturan mamanya
" Kok kakak malah ketawa sih, lagi kesal akunya sekarang" ujar Pangeran yang makin kesal mendengar Azura mentertawakan dirinya
" Maaf, tapi kamu terlihat lucu saat lagi kesal tadi, kayak bocah aku lihatnya" ujar Azura jujur dengan tidak menghilangkan senyuman di wajahnya
" Aku bukan bocah ya kak, udah 16 tahun ini"
" Iya tau, bahkan udah berani nikahin aku"
" Ya dong. Harus bertindak sebelum kehilangan" jawab Pangeran bangga
" Kamu gak nyesal?" Tanya Azura dengan hati-hati. Dia tau kalau tidak seharusnya dia bertanya tapi dia hanya ingin memastikan, hubungannya dengan Pangeran bukan lagi hubungan yang bisa di permainan tapi dasarnya hubungan mereka ini terjalin saat mereka sama-sama belum dewasa. Dan dia sangat ingin tau apa jawaban Pangeran tentang pertanyaan itu? Dia hanya ingin tau dimasa remajanya sekarang apa dia tidak tertarik sama teman-teman yang seumuran dengannya
" Kakak gimana?" Tanya balik Pangeran. Alih-alih merasa jengkel Pangeran sama halnya dengan Azura dia juga ingin tau apakah Azura menyesal menyandang status sebagai istrinya
" Lebih ke tidak tau kemana hubungan kita ini dibawa? Kita yang menyandang status sebagai sepasang suami istri tapi berada di jarak yang sangat jauh" jawab Azura yang setiap saat selalu mempertanyakan hal yang sama setiap harinya. Apakah hubungan akan terjalin baik jika berlama-lama seperti ini
" Kak, bukannya kita sudah pernah membahas hal ini sebelumnya. Jangan terlalu dipikirkan, cukup kita jalani aja bagiamana seharusnya, setelah nanti kita benar-benar dewasa baru kita pikirkan kemana hubungan ini akan di bawa. Untuk sekarang yang perlu kita lakukan adalah saling percaya dan selalu ingat kalau kita ini adalah sepasang suami istri dan jangan pernah berfikir untuk mengakhiri karena selamanya aku gak akan pernah bisa lepasin kakak" ujar Pangeran mencoba untuk dewasa di hadapan orang yang lebih tua darinya itu dan memberikan penekanan kalau selamanya Azura adalah miliknya
" Apa kamu tidak tertarik dengan anak-anak seumuran kamu?"
" Gimana mau tertarik kalau setiap hari kakak berkeliaran di kepala aku" ujar Pangeran dengan santai
" Mungkin belum?"
" Ngotot banget ingin aku tertarik sama yang lain, nanti kalau kejadian benaran, sakit loh kak" goda Pangeran sambil mengedipkan matanya kearah Azura. Azura menghiraukan ucapan Pangeran dan berjalan meninggalkan Pangeran satu-satunya tujuannya saat ini adalah ranjang. Makin lama berbicara dengan Pangeran maka akan membuat dia malu. Jujur dia tidak ingin Pangeran tertarik dengan perempuan lain, entah apa alasannya dia juga tidak tau pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Elghava
RomanceCowok yang terlihat Playboy namun aslinya ada seorang bucin. Itu adalah kesan teman-teman Pangeran kepadanya. Gimana tidak? Pangeran tidak bisa lihat cewek cantik, bawaan selalu aja ingin menggoda padahal setiap hari isi mulutnya cewek pujaan hati y...