Selamat Mambaca❤️
"Gue suka sama Gravitasi" ucap Rayden yang baru saja datang dan bergabung dengan mereka.
Mereka menatap Rayden yang baru datang dengan tatapan tak percaya. Secepat itu kah Rayden menaruh hati kepada Gravitasi yang baru saja masuk ke dalam kehidupan mereka.
"Kok bisa?" tanya Langit dengan spontan. Cukup ragu baginya jika seorang Rayden menaruh hati kepada Gravitasi, rasanya ini samgat berat bagi Langit dan sedikit tidak rela jika adik kesayangannya menjalin hubungan bersama Rayden.
"Ya, bisalah!" balas Rayden dengan sewot.
Mereka bertujuh sangat kenal dekat dengan Rayden. Pasalnya mereka dulu temen satu SMP. Hanya saja ketika kelas 9 Rayden harus pindah ke London karna permintaan kakeknya yang sangat mendadak di kala itu.
"Kenapa harus Gravitasi segala Ray?"
"Lah emang kenapa? Gravitasi jomblo ya gue juga Jomblo. Jadi, nggak ada salahnya dong"
"Masalahnya Gravitasi nggak boleh pacaran!" balas Langit datar.
"Semua cewek lo embat, sekarang Gravitasi juga. Kasianlah, cari cewek lain aja sono" sahut Agam dengan santai.
"Kenapa pada sewot semua sih. Bumi aja support gue" balas Rayden tak mau kalah.
"Kapan? Kok gue nggak denger Bumi ngomong sejak lo dateng" timpal Sagara.
"Tadi pagi" balas Rayden dengan bangga.
"Halu kali lo" ucap Arav sembari mengejek Rayden.
"Kapan gue support lo?" tanya Bumi.
"Lupa nih lupa, belum juga 24 jam masa lo udah lupa sih, yang tadi pagi itu loh" Rayden berusaha mengingatkan Bumi, yakali umur masih bocah udah pikun aja.
Mendengar itu Bumi sontak saja menarik senyumnya tipis. Bumi hanya menganggukkan kepalanya saja. Tak tau saja Rayden kalau rencananya kacau akibat ulahnya.
"Maaf kak gue ganggu bentar, Sevan mana ya?" Selia datang dan langsung menanyakan keberadaan Sevan pada mereka karna gadis itu sedari tadi tak melihat keberadaan pacarnya.
"Sevan lagi pesan makanan, Sel" jawab Semesta yang diangguki Selia dengan senyuman khas miliknya.
"Oh gitu, makasih ya kak" ucap Selia lalu ketika hendak pergi dari sana, suara Langit menghentikan langkahnya.
"Sel, Gravitasi mana?"
"Gravi, ada kak. Tadi lagi beli minuman sama Savira di stand ujung sana kak" jawab Selia sembari menunjukan ke arah kanan yang tepatnya berada di ujung kantin penjual khusus minuman.
"Kak Langit, mau aku panggilin Gravitasi nya?" Selia meminta jawaban Langit.
"Nggak usah Sel, tadi gue cuma nanya aja"
"Yaudah kalau gitu, Selia kesana lagi ya kak" ucapnya lalu pergi menuju meja yang disana sudah ada Savira dengan makanan yang sudah tersaji di meja mereka.
"Gravi belum balik?" tanya Selia, matanya masih sibuk berkelana mencari keberadaan Sevan yang entah berada di stand mana.
"Lo nggak liat Gravi nggak ada disini? Itu berarti dia belum balik" sebal Savira sembari menuangkan sambal ke dalam mie ayamnya.
Gravitasi datang membawa tiga minuman untuk mereka. Tempat dudukbyang mereka tempati hanya terhalang satu meja dengan anggota Aeglo.
Setelah memberikan minuman itu untuk sahabatnya Gravitasi kembali duduk dan mengambil satu mangkok mie ayam dari nampan yang terletak di tengah-tengah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]
Fiksi RemajaSeorang Gadis yang bernama Gravitasi Aurorasia Lackenzie yang hidupnya yang sangat begitu rumit akhir-akhir ini. Timbul sebuah kesalahpahaman sejak adiknya meninggal. dirinya Menderita penyakit Leukemia sejak usia 7 tahun. Keluarganya merahasiakan s...