Selamat Membaca❤️
Pagi harinya Bumi sudah terbangun dan sudah siap dengan seragam lengkapnya. Baju yang dikeluarkan dan rambut acak-acakan sudah menjadi ciri khasnya.
"Bunda mau ke rumah sakit sekarang?" tanya Bumi ketika melihat Auris yang sudah rapi sekali, biasanya perempuan yang menyandang identitas sebagai dokter itu masih sibuk dengan urusan dapurnya.
"Bunda mau mampir ke apartemen dulu" jawab Auris yang tengah sibuk memasukkan berbagai makanan ke dalam rantang.
"Apartemen?" gumam Bumi.
Seketika cowok itu langsung teringat dengan Gravitasi dan juga kedua sepupunya itu yang kini tengah berada di apartemennya.
"Iya, bunda berangkat duluan ya. Kamu sama ayah sarapan berdua dulu ya, bunda buru-buru banget soalnya" Auris langsung menyalami tangan Genta dan Bumi yang masih sibuk dengan pikirannya.
"Hati-hati bunda" peringat Genta pada Auris.
Bumi yang sudah terlanjur penasaran langsung mengambil jaket dan tasnya untuk mengikuti Auris dari belakang. Apa yang akan dilakukan Auris di apartemen? Apa bundanya itu marah ketika tau Bumi mengizinkan perempuan untuk menginap di apartemennya?
"Mau kemana? Sarapan dulu" ujar Genta ketika Bumi sudah mengambil ancang-ancang untuk meninggalkan meja makan.
"Bumi sarapan di sekolah aja, yah. Buru-buru banget soalnya" ujar Bumi yang langsung menyalami tangan sang ayah.
"Kamu nggak lagi janjian sama cewek kan?" tuding Genta pada Bumi.
"Ya ampun, nggak lah. Ayah ngaco banget" ucap Bumi sembari menggelengkan kepalanya.
"Masa cowok seganteng kamu nggak punya pacar sih? Ayah aja heran loh sama kamu"
"Ayah ngomong apa sih, udahlah Bumi mau berangkat dulu" pamit Bumi tanpa merespon ucapan Genta yang tak akan ada habisnya itu.
"Tapi, kata bunda kamu udah punya cewek loh" ucap Genta masih saja menggoda Bumi.
"Ayah buruan gih sarapannya, nanti telat ke kantor loh" peringat Bumi yang membuat Genta langsung memakan makanannya cepat.
Bumi terkekeh melihat sang ayah, lalu tanpa basa-basi lagi Bumi segera menyusul bundanya menuju Apartemen.
Bumi memasuki apartemen miliknya itu dengan pelan. Tak ada orang sama sekali disini. Apa mungkin ketiga gadis yang semalam menginap di apartemennya sudah berangkat ke sekolah atau Auris yang ada pasien di apartemen lain?
Bumi terus saja berjalan ke arah kamar yang ditempati ketiga gadis itu. Ternyata benar saja Auris tengah berada disana dan satu orang cewek yang tengah berbaring di atas kasur.
Disisi kiri tampak Aquila dan Venus yang sudah berpakaian seragam sekolah. Berarti yang tiduran di kasur itu adalah Gravitasi.
"Gravitasi sakit, sejak kapan?" monolog Bumi pada dirinya sendiri.
Bumi jadi teringat dengan ucapan Gravitasi semalam.
"Yaudah gini aja, lo berdua tunggu disini. Biar gue yang turun ke bawah buat beli cemilannya" ucap Gravitasi samar-samar di telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]
Ficção AdolescenteSeorang Gadis yang bernama Gravitasi Aurorasia Lackenzie yang hidupnya yang sangat begitu rumit akhir-akhir ini. Timbul sebuah kesalahpahaman sejak adiknya meninggal. dirinya Menderita penyakit Leukemia sejak usia 7 tahun. Keluarganya merahasiakan s...