Selamat Membaca❤️
30. Menyusun Rencana"Ada yang mau Gravi omongin sama kakek dan nenek" ucap Gravitasi memecah keheningan.
"Ngomong aja sayang" pungkas Arumi.
Dengan berat hati Gravitasi mulai bicara "Gravi mau pulang ke Bandung" ucap Gravitasi dengan kepala menunduk.
Geanno dan Arumi di buat kaget oleh cucu bungsunya ini.
"Kenapa mau pulang ke Bandung?" Tanya Arumi yang tak mengerti, apa yang akan dicari gadis itu ke Bandung, pikir Arumi.
"Gravi nggak suka tinggal disini, Nek. Percuma, Mama sama Papa udah nggak anggap Gravitasi lagi" jawab Gravitasi ketika mengingat kata menyakitkan orang tuanya.
"Orang tua macam apa mereka, Berlaku seperti itu pada anaknya" marah Geanno.
"Lo habis dari makam, Bintang?" Tanya Langit yang diangguki Gravitasi.
"Tadi disana Gravi ketemu sama mama papa dan juga kak Gerhana"
"Mereka bilang apa?" Tanya Karina yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan.
Gravitasi menghapus air matanya kasar dengan tangannya.
Gadis itu menggeleng enggan untuk menjawab, kata-kata itu sangat sakit untuk diceritakan.
"Nggak papa, Ngomong aja. Mereka bilang apa hey?" Tanya Arumi dengan lembut seraya mrngusap punggung Gravitasi untuk menenangkan gadis itu yang sudah mulai menangis tersedu-sedu.
"Bintang meninggal gara-gara kamu! Terus ngapain kamu kesini? Mau pura-pura bersedih, supaya kami percaya kalau kamu yang bukan membunuh anak kami?"
"Kurang ajar" geram Geanno, tak terima jika cucu kesayangannya dihina seperti itu tanpa ada kebenaran yang sesungguhnya.
"Kakek akan cari tau siapa pelaku yang sebenarnya yang tega menuduh kamu seperti itu" ucap Geanno tak tinggal diam.
"Jika Gravitasi terbukti tidak melakukan itu pada Bintang. Kakek pastikan Mikara dan Rain akan menyesal seumur hidupnya!"
"Terus mereka bilang apa lagi?" Tanya Arumi.
"Tunggu apa lagi, pergi kamu dari sini sekarang juga, jangan pernah datang ke makam anak saya lagi!"
Gravitasi yang mengingat itu tak kuasa lagi menahan tangisnya. Dia bukan mengadu, kalau disembunyikan atau dipendam sendiri pun sama saja. Akan sama-sama meyakitkan!
"Udah keterlaluan banget tante Mika dan Om Rain" sahut Arion tak juga menyangka kalau orang tua Gravitasi sampai segitunya pada gadis itu.
"Kek, Kita bakal bantu cari siapa yang udah sengaja menculik Bintang gara-gara mereka Bintang meninggal" ucap Langit dengan yakin yang diangguki oleh Arion.
"Pasti pelakunya ada di sekitar kita" sambung Arion.
"Ar, gue akan minta anak Aerglo buat bantu cari siapa dalang dibalik semua ini" pungkas Langit yang mereka angguki.
"Tapi kak" potong Gravitasi.
"Lo tenang aja, hal yang lo takutin nggak akan terjadi kok" jawab Langit yang mengerti ucapan Gravitasi.
"Kek, Nek. Gravi pengen pulang ke Bandung" pinta Gravitasi lagi.
"Kakek nggak izinin! Besok kamu akan pergi ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan"
"Itu bisa diatur kapan-kapan, Kek" bantah Gravitasi.
"Pengobatan akan dilakukan secepatnya, lebih cepat lebih baik!" Jawab Geanno dengan keras kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]
Ficção AdolescenteSeorang Gadis yang bernama Gravitasi Aurorasia Lackenzie yang hidupnya yang sangat begitu rumit akhir-akhir ini. Timbul sebuah kesalahpahaman sejak adiknya meninggal. dirinya Menderita penyakit Leukemia sejak usia 7 tahun. Keluarganya merahasiakan s...