Vol 5 Ch 6 - H-1

9 2 0
                                    

14 September XX87

H-205

Malam


"Selamat datang, Pak Menteri!"

Tiga orang tentara dengan mengenakan over militer Komando Pasukan Baret Harimau memberi hormat. Laras meriam di punggung dan lengan tidak menghalangi para prajurit untuk memberi salut yang tegak dan sempurna. Mereka memberi hormat pada sosok yang baru saja turun dari helikopter.

"Selamat malam, prajurit."

Laki-laki mengenakan setelan—Ka'i—membalas salut para prajurit, membiarkan mereka menurunkan tangan. Berbeda dengan tentara yang menyambut, Ka'i dan beberapa pengawalnya tidak langsung mengenakan over. Mereka membawa overnya di punggung.

Jika dalam kondisi normal dan di depan publik, seorang menteri tidak akan pernah membawa over untuk melindungi diri. Namun, pada kondisi darurat dan pertemuan khusus, seperti malam ini, Ka'i harus turun tangan secara langsung. Fakta bahwa Ka'i adalah salah satu prajurit terbaik dan paling mematikan Negara Sabag Raya tidak berubah.

Ka'i berhenti sejenak. Pandangannya berkelana, melihat pegunungan yang penuh dengan pepohonan dan vegetasi. Di langit, terlihat beberapa titik cahaya kecil, menunjukkan over Komando Baret Rajawali sedang patroli.

Pulau Tjakra adalah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Wedana. Pulau itu merupakan pulau paling selatan Negara Sabag Raya. Sebelum Negara Sabag Raya merdeka, Pulau Tjakra digunakan sebagai penjara untuk narapidana kelas berbahaya. Namun, pada masa kini, Pulau Tjakra digunakan untuk tujuan lain, yaitu tempat pelatihan, tes Pasukan Komando Baret Kobra, dan pertemuan yang bersifat sangat rahasia.

Di masa lalu, Ka'i juga harus mengikuti tes dan pelatihan Pasukan Komando Baret Kobra di Pulau Tjakra. Dia harus berenang di laut sepanjang 16 Km, bersepeda sejauh 720 Km, dan berlari menempuh jarak 170 Km. Peserta harus melawan ganasnya arus Samudera Hindia dan berkeliling melewati topografi pulai yang naik turun.

Tes fisik harus diselesaikan dalam waktu kurang dari 48 jam. Namun, tes tidak berhenti sampai di situ. Dalam kondisi kelelahan setelah tes, peserta harus bisa bersembunyi dari tim pencarian selama 4 hari di pulau Tjakra. Tentu saja semua itu dilakukan dengan mengenakan pakaian berisi pemberat.

"Merasa nostalgia, Pak Menteri?"

"Benar, aku merasa sedikit nostalgia. Padahal aku juga datang ke pulau ini setiap tahunnya."

"Saya bisa memahami perasaan bapak."

Ka'i tersenyum. "Lanjutkan penjagaan!"

"Siap, laksanakan!"

Ka'i berjalan melewati tentara yang menyambut dan dikuti oleh pengawalnya. Dari helipad, mereka berjalan ke selatan, ke bangunan utama.

Ketika masih menjadi penjara, tempat itu tersusun atas beberapa bangunan yang terpisah dan mengelilingi satu gedung utama. Namun, pada masa kini, hanya terlihat satu bangunan 5 lantai menjulang tinggi. Lampu sorot di beberapa tempat bergerak, ke sana dan ke sini, menunjukkan pertahanan yang ketat. Daripada gedung pertemuan dan pelatihan, bangunan di depan mata Ka'i lebih cocok disebut benteng.

Lahan di sekitar bangunan—termasuk antara helipad dan benteng—tidak dirawat atau diratakan sama sekali, hanya berupa gundukan tanah. Dengan tanah yang tidak rata dan menyulitkan manuver, diharapkan bisa menghambat pergerakan musuh meski hanya sedikit. Namun hari ini, berkat musim panas yang berkepanjangan, lahan itu bisa dilewati dengan mudah.

"Selamat datang, Pak Menteri."

"Selamat malam."

Ka'i tiba di depan gerbang baja dengan tinggi dan lebar 8 meter. Di depan gerbang, seorang personil tentara sudah menanti. Berbeda dengan yang menyambut di helipad, tentara itu tidak mengenakan over. Dia hanya mengenakan baju loreng normal.

OversystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang