Vol 5 Ch 9 - Batal

6 2 0
                                    

"Ubara telah dilumpuhkan. Laporan dite—"

Suara logam berat jatuh terdengar. Belum sempat komandan lapangan merespons laporan, kepalanya sudah terpisah dari badan.

Melihat komandan lapangan yang dipenggal, tentara yang lain kembali siaga dan mengangkat senjata. Mereka mengarahkan senapan laras panjang ke sekitar. Namun, tidak peduli selama apa pun mereka mencari, tidak terlihat apa-apa.

Beberapa kepala terpisah dari badan lagi.

"Musuh menggunakan kamuflase. Aktifkan sensor suhu!"

Para tentara menekan tombol virtual di pandangan helm. Dengan menggunakan sensor suhu, para tentara memindai sekitar—mencari Over yang tidak terlihat. Sensor suhu mengubah pandangan para tentara dari yang sebelumnya normal menjadi warna biru hijau merah ... seharusnya.

Serangan Ubara sebelumnya, ditambah peluru dan ledakan yang dilepaskan, membuat suhu di lorong menjadi tinggi. Hal ini membuat pandangan para tentara penuh dengan warna merah. Dengan sensor suhu tidak berguna, mereka terpaksa mematikannya dan kembali ke pandangan normal.

Sementara para tentara masih mencari solusi—yang tidak kunjung ketemu—serangan masih terus berlanjut. Kepala demi kepala terpisah dari badan, meninggalkan potongan dengan bekas warna merah.

Belum selesai dengan satu serangan, sebuah peringatan muncul di helm para tentara.

"Alice, tiarap!"

Muncul teriakan dari pintu masuk. Dari sumber, dua over melepaskan tembakan dari senapan serbu. Tidak berhenti, dua Over itu menekan tombol virtual, membuka kotak di kaki dan meluncurkan misil.

Ledakan demi ledakan muncul. Tentara yang terkena ledakan terlempar. Beberapa tentara mengalami luka parah, seperti anggota tubuh yang lepas. Sebagian lagi hanya terlempar tanpa luka parah. Namun, pada akhirnya, tidak seorang pun tentara selamat. Kepala mereka terpisah tidak lama setelah terhempas.

"Aku akan membersihkan over yang ada di dalam."

"Hati-hati, Alice!"

Dua orang dengan over yang berdiri di pintu—Jason dan Samuel—menjawab suara tanpa sosok.

Tidak lama, empat orang datang menyusul. Empat orang berjaga di sekitar sementara dua orang mendatangi Ubara yang tergeletak lemas.

"Bar ...."

"Tubuhmu ...."

"Verona, Rachel, periksa kondisi Ubara! Lepas juga Over yang masih menempel di tubuh Ubara. Hancurkan saja!"

"Siap!"

Rachel dengan cepat meremas beberapa bagian Nolimit yang masih menempel di tubuh Ubara. Sebagai teknisi over, dia mengetahui bagaimana cara melepas atau menghancurkan over tanpa membahayakan pengguna.

Setelah semua bagian Nolimit sudah terlepas, Verona berusaha melepas pakaian resonance Ubara. Namun, pakaian resonance Ubara tidak dapat dilepas dengan mudah. Sebagian sudah menempel dengan kulit Ubara.

"Sobek saja yang sulit."

Verona dan Rachel merobek kaos resonance Ubara. Namun, tidak semua kaos berhasil mereka sobek. Sebagian telah menempel dengan kulit. Di saat itu, pemandangan nahas membuat Verona dan Rachel membeku dengan mata membelalak. Mereka tidak tega melihat kondisi laki-laki muda itu.

Hampir seluruh badan Ubara melepuh dan mengering. Kulitnya yang kuning langsat tidak terlihat lagi, berganti menjadi putih—bekas terbakar.

Yang membuat Verona dan Rachel terdiam adalah sebuah kalung logam yang menempel di dada Ubara. Kalung itu telah menjadi satu dengan daging Ubara. Pada titik tersebut, satu-satunya cara untuk melepas kalung itu adalah dengan operasi.

OversystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang