Vol 6 Ch 13 - Armageddon

7 2 1
                                    

Kalau ada typo atau salah ketik, silakan komen ....

----------------------------------------------------------


"Akan serius? Kamu menggertak?"

"Tidak, aku tidak menggertak," jawab Ubara enteng sambil menghalau serangan pisau Ka'i dan berdansa di tengah kepungan laser. "Selayaknya Kak Ka'i yang masih bisa berbicara karena tidak serius, aku juga sama. Pada akhirnya, kenyataan kalau kita memiliki hubungan darah tidak bisa dihilangkan begitu saja."

"Hah! Omong kosong!"

Mulut Ka'i tidak percaya, tapi sebagian dari dirinya percaya. Tidak mau mengambil risiko, Ka'i pun akhirnya serius. Dia tidak akan merespons ucapan Ubara lagi dan mengerahkan semua tenaga dan mempercepat gerakannya. Dengan demikian, Ka'i berharap stamina Ubara akan habis lebih cepat.

"Adoren, aktifkan Mode Armageddon."

Kali ini bukan Ka'i yang menggunakan ledakan udara untuk memberi jarak, tapi Ubara.

[Mode Armageddon diaktifkan.]

Beberapa bagian Overlord yang masih menempel di badan Ubara melepaskan diri. Ubara melempar pistol dan pedang di tangan, membiarkannya terbang bersama drone yang lain. Di tempat terpisah, drone terurai dan siap bersatu—melakukan transformasi.

"Semuanya, tembak Drone yang melepaskan diri! Aku akan fokus ke Ubara!"

[Siap!]

Ratusan cahaya laser menuju ke drone yang berkumpul. Namun, semua laser itu terurai sebelum menyentuh drone.

Energi yang besar berkumpul di sekitar drone Overlord, berfungsi sebagai pelindung—mencegah proses transformasi terganggu.

Ka'i sadar kalau mengincar drone Overlord adalah hal yang sia-sia. Jadi, dia fokus ke Ubara yang tidak memegang senjata sama sekali.

"Adoren, mainkan playlist Kanaka Itou."

[Playlist, dimainkan.]

Pandangan Ubara menjadi tajam. Headset Overlord tidak lagi menerima telepon atau suara dari luar. Kini, headset Ubara memainkan musik yang membuatnya fokus.

Setelah bagian Overlord di tangan terlepas, terlihat sepasang pipa di bahu. Ubara menarik dan menyatukan dua pipa kecil itu. Tombak dengan bilah energi berbentuk segitiga pada satu ujung muncul di tangan Ubara.

Ubara menghentakkan kaki dan menerjang Ka'i. Memanfaatkan panjang tongkat, Ubara memotong pistol di tangan kiri Ka'i. Tidak berhenti, Ubara juga mengayunkan tombaknya ke pinggang Ka'i.

Karena terkejut dengan senjata Ubara yang baru, pertahanan Ka'i tidak maksimal. Meski demikian, dia masih berhasil menghindari tebasan tombak Ubara. Sayangnya, pistol cadangan Mode Hound yang masih menggantung di pinggang tidak selamat dari tebasan.

[Pak Menteri, kami tidak bisa menghentikan meriamnya.]

Ka'i melihat ke atas, ke arah meriam seukuran mobil yang dilapisi listrik.

"Adoren, Meriam Ragnarok, Badai Petir."

[Meriam Ragnarok, Badai Petir, tembak.]

]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OversystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang