Suport System

150 15 0
                                    

P.s : Nat-Oon masih es-em-a

Natcha baru bisa menghela napasnya lega setelah seharian penuh berkegiatan di sekolah, berendam di air hangat dengan aroma daun mint yang menyapa penciumannya membuat raga yang lelah itu terlelap.

"Kakak, bangun kak, udah sejam loh berendem...bangun, nanti masuk angin"

"Eungh...bunda?"

Selalu begini, setiap Natcha lelah obatnya adalah berendam, efeknya gadis itu selalu terlelap hingga Krist harus membangunkan putrinya agar tidak kebablasan. Akhirnya, Natcha selalu berendam menggunakan pakaian, entah itu hanya sekedar kaos oblong lusuh agar ia tidak telanjang saat ada orang masuk ke kamar mandinya.

Dengan lembut, Krist memapah putrinya untuk bangkit dari bak mandi "bilas dulu, bunda udah bikinin teh lemon, abis mandi terus tehnya di abisin, kita makan" titah Krist lalu keluar dari kamar mandi di dalam kamar Natcha.

Natcha menurut, ia tak punya tenaga bahkan hanya untuk sekedar menyahuti ucapan sang bunda, yang ia bisa hanya mengangguk dan menggumam.

Arthit bercerita, jika sekolah mereka sedang mengadakan berbagai perlombaan untuk menyambut ulang tahun sekolah mereka. Kemudian Natcha di beri kepercayaan untuk mengurusi segala tetek bengek perwakilan anak kelasnya untuk mengikuti berbagai perlombaan yang ada.

Termasuk juga Natcha sendiri, gadis itu akhirnya mengalah untuk mengikuti satu cabang perlombaan karena sudah tidak ada orang lagi yang ia percaya untuk mengikuti lomba.

Di hari pertama, Natcha sempat menangis sejak pulang sekolah sampai sang bunda memanggil untuk makan malam. Natcha sudah tak mempunyai tenaga lagi waktu itu, namun Krist dan Singto selalu punya akal untuk menangani anak-anaknya.

Tak hanya itu, kedua adik Natcha yang super duper kelewat kreatif itu juga membantu orang tuanya untuk mengmbalikan mood sang kakak tertua mereka.

Sejujurnya, Natcha sangat beruntung, berada di tengah keluarga yang dipandang sebelah mata oleh banyak orang, namun keluarganya tidak pernah mengambil hati masalah tersebut.

Pernikahan sesama jenis bukanlah sesuatu yang disetujui beberapa bahkan banyak pihak. Kehidupan keluarga Ruangroj amatlah menarik untuk para wartawan sejak dimulainya pernikahan kakek nenek Singto dan juga perusahaan Ruangroj yang merajai bisnis di Indonesia.

Begitupun pernikahan orang tua Singto dan beberapa saudara ayah Singto. Pernikahan mereka di gelar secara meriah dan tentunya pernah menjadi topik pembicaraan yang hangat selama beberapa waktu.

Namun entah mengapa, sepertinya perjodohan Singto dan Krist mungkin sudah di rencanakan sejak zaman orang tua Singto menikah, sehingga media hanya mengetahui cucu emas Ruangroj adalah Prim Chanikarn Ruangroj yang tewas dalam kecelakaan beruntun bersama sang ayah. Orang awam hanya tahu almarhum Prim mempunyai seorang kakak lelaki si pewaris hotel milik besan Ruangroj.

Pernikahan Singto dan Krist juga menjadi pembicaraan, namun nenek Singto menutupi hal tersebut dengan sangat rapi, sehingga khalayak ramai tidak tahu siapa Singto bahkan juga Krist. Mereka hanya tahu jika cucu lelaki Ruangroj telah menikah di usia muda. Singto tak diketahui media sebagai cucu emas Ruangroj. Orang hanya tahu ia seorang direktur utama yang bekerja di bawah ibunya, sang nenek sudah meninggal saat Natcha dan Arthit berusia 13 tahun.

"Anak ayah lesu banget, hmm?"

Surai Natcha dielus lembut. Gadis itu merasakan kehangatan dan afeksi yang di berikan sang ayah. Natcha tersenyum, ia masuk kedalam pelukan Singto, sama dengan Force yang memeluk sang bunda.

Sementara itu Arthit telah berdiri di depan keluarganya yang sudah siap menonton 'pertunjukan latihan' ala-ala.

Arthit juga mengikuti satu cabang lomba, mengantisipasi jika tak ada yang mau mengambil cabang lomba ini dan sang kakak agar tidak mengamuk sendirian.

Putra tengah Ruangroj itu berdeham "ekhem, selamat malam hadirin semua..."

"Selamat malam abang I-Oon!" Jawab ayah bunda serta dua saudara Arthit kompak, lalu terkikik. Pemuda yang berdiri ikut terkikik "haha oke! Berdirinya I-Oon di sini, di malam yang spesial ini Oon mau bawain satu lagu yang spesial buaaaaat... Oon sendiri..."

"Loh?! Kok buat abang sendiri? Curang!" Sanggah Force tidak terima, Arthit memasang wajah meledek "yaudah si, yang nyanyi abang jadi terserah abang dong!" Balas Arthit balik meledek.

"Abang...adek, udah ah gak usah ribut" lerai Krist, "Udah ah abang buruan nyanyi!"

Arthit langsung memulai musik yang ia setel dari layar kaca di depannya, musik karoke, karena musik yang di buat sahabatnya untuk lomba masih dalam proses. Remaja itu tersenyum. Krist dan Singto lebih lebar tersenyum satu sama lain, sudah lama mereka tidak mendengarkan lagu ini lagi. Daftar lagu dari band lama kesukaan mereka yang mengiringi kemanapun perjalanan mereka saat masih muda dulu.

Bukan aku tak tertarik
Dengan kata rayuanmu
Saat matamu melirik
Aku jadi suka padamu

Tiap kali kau bermanja
Gemetar rasa di dada
Ingin kubisikkan cinta
Tapi hati ini malu jadinya

Singto menatap belahan jiwanya, di belakang Natcha dan Force, tangan kepala keluarga Ruangroj itu usil mengusap-usap tengkuk Krist. Sengaja ingin menarik perhatian Krist-nya yang kini mendelik, dan Singto memasang wajah polosnya.

Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini
Anak sekolah datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi

Malam itu, Arthit menjadi pengamen dadakan dengan keluarganya sebagai penonton. Singto sudah lama menyimpan alat karoke dirumahnya. Kemudian Krist ikut menyanyi bersama anaknya.

Natcha merasa bersyukur karena terlahir sebagai putri Krist dan Singto, bersyukur menjadi saudara satu rahim dengan Arthit, bersyukur karena ia memiliki Force sebagai adiknya. Natcha tak pernah merasa kesepian karena tak punya teman berbicara, begitupun ia juga senang jika ada orang yang senang berbagi cerita dengannya.

Menghabiskan malam ini dengan keluarganya membuat gadis sulung itu sadar, bahwa ia masih mempunyai tempat untuk berkeluh kesah. Setelah malam ini, Natcha kembali merasa tenang, kepercayaan dirinya kembali, Natcha Ruangroj telah melepaskan bebannya.

Natcha mendusalkan kepalanya di dada Singto, "Aku sayang ayah"





















Support system, selesai!

Hehe, ini curhatan Vee sebulan lalu baru rilis, semoga bingung😁

Keluarga Macamana (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang