"Hoek!"
Krist terduduk lemas di lantai kamar mandi yang kering, bersandarkan pada dinding yang dingin, Krist sudah tidak karuan. Beruntung hari ini adalah hari minggu, jadi Singto dan anak-anaknya berada di rumah.
"Bunda mau air hangat? Biar Nat minta mbak Ninung siapin" tawar Arthit khawatir ikut duduk bersama sang bunda.
Namun bunda Arthit itu menggeleng lemah "gak mau...gak enak rasanya, hiks!" Arthit makin menatap sang bunda sendu, ia tak kuasa melihat sang bunda tersiksa karena mual di pagi harinya itu.
"Bun, udah mendingan? Mau makan apa? Biar ayah cariin" tawar Singto yang juga berada di dalam kamar mandi yang tiba-tiba terasa semakin sempit karena ada dua orang dewasa dan dua orang anak-anak disana.
Natcha kini juga membuka suaranya "bunda...kalo bunda nggak mau makan nanti bunda tambah sakit, nanti dede bayi juga sakit, bunda makan, ya? Atau bunda mau minum susu?" Bujuk Natcha yang diangguki adik dan sang ayah.
"Bunda mau makan sama minum susu, tapi disuapin ayah" Singto mengangguk semangat dan beranjak menuntun Krist untuk bangkit dari kamar mandi.
"Tapi ayah dandan kaya pacarnya uncle Fiat"
"HAH?!"
❤❤❤
Singto kini hanya bisa pasrah dengan sapuan kuas make up dari kekasih adik iparnya yang telah datang dengan peralatan make up-nya beberapa saat lalu. Atas permintaan Krist tentunya.
Sambil menunggu makanan kesukaan Krist dimasak, June alias pacar dari adik Krist itu sibuk merias Singto dengan takut-takut. June agak sedikit tidak enak dengan kakak ipar kekasihnya dan juga Krist. Namun June dan Singto bisa apa? Jika keinginan Krist tak dituruti, maka Singto yang pasti terkena amarah dari ibu dan neneknya, kalau June tidak masalah, karena ia hanya membantu saja.
"Nah, sekarang tinggal pake wig"
Singto melotot pada sang istri, darimana Krist mendapatkan rambut palsu itu?!
Ayah dua anak itu tersenyum getir "dek? Adek cuma bilang dandan dan pake baju kaya June, kan?"
Krist mempoutkan bibirnya sambil menatap ke lantai, lesu "Tapi rambut June panjang" gerutu Krist "pake, ya!" Pinta Krist kembali semangat membujuk Singto.
Singto memandang horor rambut palsu tersebut "enggak, dek! Begini aja, udah, ya? Rambut mas juga lumayan panjang, kok! Ga..."
"Uuuh...mas, mah!" Singto panik, Krist dan fase ngidamnya ternyata lebih kejam daripada Krist dan menstruasinya "hahhh... oke! Mas pake" direbutnya buru-buru rambut palsu tersebut kemudian dipakainya asal "nih ya! Mas udah pake! Tuh..." rayu Singto menunjukkan rambut palsu yang sudah dipakainya pada Krist.
Sementara itu, June dan si kembar yang menyaksikan interaksi Singto dengan Krist tengah menahan tawa mereka, takut jika Singto marah.
Lalu Krist tersenyum lalu beranjak merapihkan rambut palsu Singto "gini pakenya yang bener, ada poninya! Ih lucu!" Pekik Krist gemas pada Singto, June yang melihat Krist juga memekik gemas dengan tingkah kakak sang kekasih.
Singto melirik tajam pada tiga orang di belakangnya, June, Arthit, dan Natcha, ketiganya langsung kicep menahan senyumnya kuat-kuat.
"Nah, ayah kan udah dandan begini, jadi bunda makan sama minum susu, ya?" Tawar Arthit saat melihat asisten rumah tangga di rumahnya itu datang membawa nampan yang berisikan makanan yang harus Krist habiskan untuk sarapannya.
Krist mengangguk semangat lalu duduk dengan baik di meja makan yang berada di dekatnya. Ruang tv dan meja makan jaraknya lumayan dekat "ayo ayah, bunda lapeeerr!" Pinta Krist manja seperti Arthit dan Natcha saat lapar meminta makanan pada Krist.
Papa hamil itu duduk dengan tegap dan meletakkan kedua tangannya terlipat di atas meja, kedua kakinya diayunkan riang menunggu Singto berjalan menghampirinya, seakan mualnya lenyap begitu saja.
Sementara June dan si kembar berusaha untuk tidak mengganggu kedua pasangan yang sudah seperti ibu dan anak, ups! Jadi June berinisiatif mengajak keponakan kekasihnya untuk pergi keluar membeli makanan ringan. Setelah mendapat izin dari Singto dan Krist tentu saja!
Di teras, June berpapasan dengan New, Gun, dan Mix yang hendak menjenguk Krist "eh June? Baru keliatan?" Sapa New berbasa-basi.
June mengangguk ramah "iya bang New, habis magang, jadi ya gitu baru senggang sekarang" jawabnya ramah sambil mengawasi si kembar yang tengah memakai alas kaki mereka "abang-abang mau pada ketemu kak Krist?" Ketiga pria itu mengangguk.
Gadis itu berdeham, wajah paniknya ia netralkan "kalo bisa, jangan dulu deh bang, kak Singto sama kak Krist lagi gak bisa diganggu dulu" bisik June was-was. Gun mengerutkan keningnya "Krist mabok? Tumben dia?"
June mengangguk kikuk "ya...gitu deh, ini kembar aja aku ajakin keluar biar gak ganggu mere..."
"Eh New? Gun? Mix? Sini masuk!" Ujaran June terhenti oleh sapaan Krist yang meminta ketiga pria dihadapan June itu masuk.
New menatap June "lah itu Krist sehat-sehat aja..."
"Gak tau! Pokoknya nanti kalo dimarahin kak Singto bukan salah aku!" Panik June seraya menggandeng kedua keponakan kembarnya itu dan melenggang pergi meninggalkan kediaman kakak iparnya, dan juga tiga teman Krist yang kebingungan.
Mix yang masa bodoh itu akhirnya melenggang masuk ke rumah Krist diikuti Gun dan New, dan mereka dikejutkan oleh satu hal yang mengejutkan.
"Anjir! Singto!"
***
June baru saja sampai di kediaman Singto jam 3 sore bersama keponakannya, ia melihat dua motor tambahan yang ia kenali adalah milik kekasihnya dan satu mobil sedan.
"Aunty, itu kenapa? Kok rame?" Tanya Natcha penasaran, sementara Arthit telah melenggang masuk kedalam rumah mengikuti rasa penasarannya yang membuncah.
Cekrek!
Mata Arthit silau ketika satu jepretan terambil bersama flash yang benyala ketika jepretan itu diambil. Ternyata sedang ada pemotretan di dalam rumahnya.
Siapa modelnya? Coba tanyakan pada Krist. Dan untuk June, semoga hubunganmu dan Fiat masih aman karena Krist meminta Tay dan Earth untuk menjepret Singto, yang tentu saja masih dengan 'dandanan June'-nya itu. Ruang tengah rumah Arthit berubah menjadi studio foto dadakan dengan sang ayah menjadi modelnya.
"Ayo Singto senyum!"
"Ya tuhan, kapok hamilin Krist"-Singto
Siapa yang kangen sama keluarga Nat-Oon? Ini draft udah ketahan dua bulan, akhirnya release juga😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Macamana (Oneshoot)
AcakKumpulan cerita random keluarga hangat Singto dan Krist yang sekarang udah punya tiga tuyul (eh) yang unyu dan sangar (aduh, maap) yang dikemas dalam satu bab cerita pendek tiap episode nya. Diisi mulai dari kerandoman ayah Singto, curhatan receh ka...