Akhirnya masalah yang begitu alot beberapa bulan terkahir menemukan titik terang. Segala penolakan berhasil Winata perjuangkan hingga kini ia dinyatakan lepas dari title CEO Grandvinea.
Dadanya lega bagai berton-ton beban berhasil ia buang jauh. Meski ke depannya Winata tidak dapat menjamin bahwa semua akan berjalan mulus seperti renacanya, namun keputusannya untuk pergi dari lingkar hitam sang mertua ia yakini keputusan yang sangat tepat.
Rumah tangganya pun mulai membaik. Setelah perbincangan panjang dengan segala pemikiran dari berbagai sudut pandang, Winata dan Rena memutuskan untuk tetap melanjutkan pengobatan di negeri maple tersebut. Terkait perusahaan Winata di Indonesia yang awalnya Winata pun terkejut saat tahu Rena mengetahui segalanya, akhirnya ia meminta maaf atas ketidakjujurannya.Masalah dalam rumah tangga adalah hal biasa namun terkadang tidak semua dapat diselesaikan dengan mudah. Rena tidak mempermasalahkan ketidakjujuran Winata karena Rena tahu itu adalah bagian dari rencana sang suami untuk bebas dari ayahnya. Winata akan mengalihkan sementara waktu pada orang kepercayaannya karena tidak mungkin dirinya membiarkan Rena berjuang seorang diri.
Galaksi sendiri sudah mulai tenang, meski sikap dingin kerap kali ia perlihatkan pada sang papa, tak masalah bagi Winata. Ia menganggap ini sebagai usaha untuk memerlihatkan seberapa sayang dirinya pada sang putra.
Sampai saat ini Winata juga tidak berhenti mencari keberadaan Kinar dan anaknya di Indonesia. Entah dimana mereka bersembunyi, pencarian bertahun-tahun silam juga tak kunjung menemui hasil memuaskan. Mereka seolah hilang dan itu yang membuat Winata bertekad untuk segera ke Indonesia ketika keadaan mulai membaik.
Rumah mewah yang beberapa waktu lalu terasa kosong tanpa kehangatan kini mulai menemukan kembali apa yang sempat hilang. Sejak kepulangan Rena dari rumah sakit, baik Winata maupun Galaksi begitu protektif. Jangankan melakukan pekerjaan berat, untuk bangun dari tempat tidur saja Rena selalu diminta untuk naik kursi roda.
Jika dikatakan kini dia seperti seorang ratu yang duduk di singgana impian semua orang, julukan itu nyata adanya. Namun bukan ini yang Rena inginkan. Selemah apapun kondisinya, dia tetap ingin menjalani kehidupan sebagaimana biasanya. Memasak, menyiapkan bekal untuk anak dan suaminya, memastikan segala perlengkapan kantor Winata tak ada yang tertinggal hingga memastikan penampilan sang suami sempurna-itu yang ingin Rena lakukan.
Maka dengan segala bujuk rayu, Winata membiarkan Rena melakukan apa yang diinginkan dengan catatan semua dalam pengawasan Winata dan harus selalu memberikan kabar jika ada sesuatu apapun itu.
Setelah selesai sarapan dengan menu ringan berupa Winnipeg gandum hitam dan blueberry granola, ayah dan anak itu bergegas menuju aktivitas mereka. Winata dengan sigap mengantarkan Galaksi sebagai upaya pengakraban diri kembali setelah keduanya cukup lama saling acuh-atau lebih tepatnya hanya Galaksi yang masih enggan berbicara.
Cuaca pagi nyatanya cukup baik hari ini. Meski udara dingin tak bisa terelakkan, aktivitas masih terus berputar tiada henti. Sebanarnya hari ini Galaksi tiak memiliki jadwal padat. Sekolahnya akan mulai memasuki libur musim dingin, sehingga dia datang ke sekolah hanya untuk mengambil tugas yang perlu dikerjakan selama libur nanti dan tentu saja harus dikumpulkan ketika masa libur usai.
"what time are you coming home today?" Galaksi menolehkan kepala ke samping begitu suara sang papa menyapa indera pendengarannya.
"I'm not sure. I just wanna take my task." Hanya sebuah jawaban singkat, karena setelahnya Galaksi kembali sibuk dengan pikirannya tanpa peduli raut sendu sang papa.
Winata menghela napas pelan dan itu tak luput dari perhatian Galaksi. Katakan dirinya egois dengan bersikap tidak sopan seperti saat ini, namun kekecewaan yang dialaminya pun belum bisa Galaksi abaikan. Entah mengapa di lubuk hati terdalamnya masih ada keengganan untuk mengakui bahwa papanya memiliki masa lalu yang sangat rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA | Renjun
Teen FictionSemesta tidak pernah habis memberi kejutan. Membiarkan manusia terjebak dalam ruang tak kasat mata. Saling berlari mencari pintu keluar dari lubang hitam menyesakkan. Dia Aksara. Lelaki yang berharap kisahnya berakhir bahagia, tidak peduli sekeras a...