28. Like a happy family

2.3K 90 6
                                    

Bentar mau curcol dlu....
Ini tuh kan ya kalo diliat liat yg vote sama commentnya jomplang bgt🙂

Sekian curcol dari saya






































Yok dikit lagi....


















































Dikit lagi














































Semangat






























































Setengan dua pagi.

Iya, jam setengah dua pagi.

Dari pagi tadi sampe hampir pagi lagi Shea belum juga ada kesempatan buat mengistirahatkan badannya yang kurang lebih udah encok karna Daniel nemplok mulu, mana kakinya keseleo lagi karna loncat pager tembok.

Ketiga anak bossnya udah tidur dari jam 9 tadi sisalah Shea sendirian dengan ditemani berita malam yang isinya ngebahas bossnya. Dari mulai berita, acara gosip sampe iklan yang suka jalan di bawah layar TV aja masih ngomongin bossnya belum lagi di media sosial yang ga kalah ramenya. Shea ga paham sama apa yang terjadi tapi yang dia tau berawal dari akun instagram yang memposting foto blur hitam putih dengan caption yang bercerita panjang lebar dan oknum yang diceritakan selalu menyebutkan ciri-ciri bossnya Shea lalu setelah itu munculah sebuah akun twitter yang mengunggah satu tweet mengenai rumor ini bahkan ada foto Daniel dengan wajah yang di tutup emoticon bayi. Yang bisa disimpulkan disini kalo si membuat tweet itu sengaja mempostingnya.

Handphone mbak Erin, Derren bahkan Anton sekalipun gada yang bisa dihubungi ya mau ga mau Shea bertahan disini sambil menunggu wartawan yang nunggu didepan rumah pergi walaupun ya sejauh ini bukannya berkurang malah makin banyak.


Ceklek

Ngedenger suara pintu dibuka Shea langsung noleh kaget kearah pintu.

"Shea?!"

Si pemilik nama pun sama kagetnya dengan sosok yang baru datang tadi.

"Kamu gimana caranya bisa disini"

Shea menghela nafas lega setelah tau siapa sosok yang datang.

"Hp pak Jo masih dititip sama saya waktu saya kabur trus Malvin telepon ke handphone bapak makanya saya bisa nyusul kesini" ujar Shea bercerita

Johnny mengangguk paham "kamu udah liat dia?"

"Dia?! Dia siapa pak?"

"Anak kecil yang dipagar itu" jawab Jonathan datar

"HUAAAAAAAA....... HIKSS..... MIIII...."

Pembicaraan keduanya terpotong setelah suara bising dari lantai 2 rumah dengan gaya modern minumalis ini terdengar riuh.

"INI KENAPA NANGIS MULU SIH?! NANGIS" ujar Malvin dengan rambut acak-acakan nya sambil menggendong si bayi yang masih meronta ronta dengan suara tangisan keras.

Si sulung Malvin tetaplah sabar dengan mengantarkan si adek kecil ke lantai bawah ya mungkin kalo pun tetap di biarkan, tidurnya pun akan terganggu juga jadi terpaksa lah.

"Bawa sini Vin"

"Nih kak"

Melihat tangan Shea yang dijulurkan si bayi dengan piyama warna biru pudar ini langsung berpindah tempat jadi digendongan Shea.

Asisten Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang