41. Selamat Selamanya!

2.2K 76 8
                                    

HAPPY READING!
















"Saya mengambil engkau Eldelta Moon Shea menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Saya mengambil engkau Jonathan Christian menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."










"Demikian lah kalian bukan lagi dua melainkan satu, dan apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak dapat diceraikan oleh Manusia"

"Silahkan pengantin pria memberi tanda kasih kepada pengantin perempuan" ujar sang pendeta

Shea yang tampil cantik dalam balutan gaun putih sederhana menutup matanya rapat kala merasakan wajah Jonathan yang mendekat ke arah wajahnya tapi hanya kecupan singkat yang diberikan Jonathan di keningnya setelah itu gemuruh tepuk tangan serta sorak-sorai terdengar dari tamu undangan serta keluarga.

































"Nyonya.... Nyonyaa.....dicari Tuan"

Shea yang merasakan bahu nya ditepuk tersentak kaget kala seorang ART menepuk pundaknya

"Eh iya kenapa?"

"Maaf bikin kaget, Nyah tapi Nyonya dicari Tuan" ulang sang ART

Shea mengangguk paham lalu beranjak dari tempat dia duduk tadi lalu melangkah menaiki tangga.

Iyaa, dia udah sah jadi istrinya seorang Jonathan 4 hari lalu. Setelah acara lamaran kemaren, seminggu kemudian Jonathan langsung ambil keputusan untuk segera melangsungkan pernikahan padahal Shea sendiri menerima lamaran tersebut buat cari aman nyatanya dia juga yang kepalang pusing karna langsung diseret ke Altar gereja. Dan tadi Shea masih membayangkan gimana cepatnya prosesi pernikahan mereka terjadi begitu saja tanpa ada yang mengganggu sakralnya upacara tersebut, Shea gamau bilang kalo mereka berjodoh tapi nyatanya kini mereka udah terikat dalam suatu hubungan pernikahan alias suami istri.

"Kakak panggil aku?" Tanya Shea setelah berhasil masuk ke dalan kamar mereka

Iya, sejak mereka menikah malamnya Jonathan langsung secara keras meminta Shea untuk merubah panggilannya.

"Iya, kamu dari mana?" Tanya suami dari si gadis muda tersebut

"Di ruang keluarga bawah doang tadi ngecek Malvin sama Gricel udah pulang apa belum" jawab Shea

"Daniel mana?"

"Tid—"

"Maaf Tuan.... Nyonya.... ini adek rewel cari-cari Nyonya terus" ujar pengasuh Deniel

Pintu kamar mereka belum sempat Shea tutup memang, jadi wajar kalo pengasuh Daniel tidak mengetuk pintu

Mau tidak mau Shea mengambil alih Daniel dari gendongan sang pengasuh lalu secepat kilat si bungsu William ini memeluk leher Shea erat

"Iyel kenapa kok nangis?" Tanya Shea yang sudah duduk ditepi ranjang sambil mengelus punggung si bocah

"Iyel bobo telus banun mama iyang" jawab bocah yang usianya belum genap 3 tahun ini

Asisten Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang