8. Horror Dinner

2.8K 83 0
                                    

Hari mulai menggelap, untungnya mereka tadi cekatan buat beresin kekacauan hasil mencari kemeja pengganti buat Jonathan. Menjelang jam 5 sore Shea sama Mbak Erin mulai siap-siap untuk acara dinner mereka.

Shea yang baru selesai mandi langsung bergegas ngebawa beberapa perban ganti buat nutupin luka bekas kemarin itu, dibantu dengan Mbak Erin perban yang Shea bawa tadi udah terpasang cantik di punggung putihnya. Mbak Erin udah hampir siap dengan balutan dress hitam berpotongan dada rendah dan rambut yang sengaja digulung keatas.

"Pake dulu dressnya, nanti mbak bantu biar perbannya ga keliatan" ujar Mbak Erin

Dinner malem ini Shea pake dress dengan warna putih gading untungnya dress Shea ini punya model yang sama sekali ga terbuka, paling di bagian dada atas dan punggung itu pake bahan yang transparant jadi biar perbannya ga kelihatan perlu sedikit diakalin.

Rambut Shea yang panjangnya sepunggung bener-bener membantu untuk nutupin lukanya, jadi karna itu rambut Shea cuma di curly sedikit lalu disisir biar hasil curly nya terlihat natural dan ga berlebihan.

"Kalo nanti ada Pak Jo, berarti ini first time Pak Jo liat kamu pake pakaian yang sedikit terbuka" ujar Mbak Erin tiba-tiba

Shea ngangguk setuju "Tapi gapapa kan Mbak, aku sedikit takut"

"Gapapa, tapi kalo nanti sekiranya ada yang mencurigakan kamu langsung telefon Mbak atau Derren ya" pesan Mbak Erin yang langsung Shea angguki.

Hampir 2 jam mereka make up akhirnya persiapan mereka selesai. 2 asisten Jonathan ini mulai meninggalkan kamar mereka. Beberapa staff yang bertugas untuk menjemput udah stay beberapa saat yang lalu.

"Selamat malam nyonya, perkenalkan saya Kris yang ditunjuk langsung oleh tuan Jonathan untuk menjemput Nyonya Erina dan Miss Shea" sapa staff yang menjemput mereka tadi.

"Oh ya malam Kris, terimakasih atas pelayanannya" jawab Mbak Erin seadannya

Turun menuju lobby hotel sudah terlihat beberapa tamu lainnya yang baru sampai juga disana. Beberapa mata takjub melihat penampilan Erin dan Shea ditambah lagi mereka bertanya tanya siapa sosok yang jalan beriringan bersama seorang Erina Natasha yang merupakan asisten pribadi dari model papan atas sekaligus milliarder tampan.

"Mari lewat sini" kata Kris memberi arahan

"Kita pake akses VIP? tanya Shea tiba-tiba

Kris mengangguk ramah "Lebih tepatnya tuan Jonathan memberikan akses VVIP "

Shea mengangguk paham sambil nemerima card khusus tamu VVIP. Dalam acara ini card yang dibagikan ada 3 macam. Hitam untuk tamu VVIP yang biasanya adalah seorang pejabat, pengamat fashion, designer profesional,model papan atas atau artis terkenal rose gold untuk model junior, tamu undangan serta asisten dari para designer artis atau model tadi, lalu ada card gold untuk tamu undangan biasa atau penonton.

Masuk ke ballroom hotel yang di sulap semewah mungkin Shea cengo sendiri liatnya. Tata ruang, konsep dan pemilihan warna bener bener ngebuat kagum sendiri. Tatanan meja kursi dan aksebilitas untuk tamu yang datang pun sangat diperhatikan ga lupa juga para waiters yang melayani disana bener-bener profesional.

Kris yang memimpin jalan mereka mengarahkan ke sebuah meja bundar dengan 5 kursi yang merupakan meja milik Jonathan.

"Silahkan duduk nyonya, ini meja khusus untuk tamu dari Tuan Jonathan" kata Kris mempersilahkan sambil menggeret keluar kursi tadi agar Shea dan Erin bisa duduk nyaman.

"Thanks Kris" ucap Shea yang dijawab ramah oleh Kris.

Beberapa waiters datang untung menawarkan beberapa snack namun Mbak Erin tolak halus ga lama dari sana terlihat lah Derren yang muncul sendirian.

Asisten Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang