57. Shea family

1K 64 20
                                    

Dua hari yang lalu sejak mereka jalan jalan kini keluarga kecil Jonathan itu sudah kembali ke tanah Air. Sesampainya dibandara sudah ada 3 mobil yang menunggu. Ada mobil milik Derren lalu sisanya ada 2 Toyota Alphard yang menunggu langsung dilandas pacu. Setelah barang mereka selesai di susun di dalam mobil 1 rombongan ini turun bersama lalu sudah dengan formasi masing masing. Derren pasti masuk mobilnya bersama dengan Erin lalu Malvin dan Icel disalah satu Alpard sedangkan Shea si gembul dan Tuan besarnya mengisi mobil lainnya. Ketiga mobil tersebut keluar dari landas pacu lalu membunyikan klakson sebagai kode lalu berjalan dengan tujuanta masing masing.

Kini tujuan mobil yang Shea tumpangi adalah rumah mertuanya. Karna kalo sampai Jonathan tidak juga menampakkan wajahnya setelah masalah itu selesai maka habislah sudah riwayat si bapak 3 anak itu ditangan ayah nya sendiri. Sedangkan mobil yang ditumpangi Gricel dan Malvin langsung menuju rumah mereka.

"Nanti biar saya aja yang jelasin semua, kamu diem aja" ujar Jonathan tiba tiba

"Iya"

Setelah itu seisi mobil kembali hening tanpa suara, yang terdengar hanya bunyi deru mesin mobil dan decakan dari bibir Daniel yang tidur sambil menyedot botol susunya.


















"Shea"

"Hah?" Ujar Shea sambil menengok ke sampingnya dimana Jonathan duduk

"Kamu bener kan udah maafin saya?"

Shea mengangguk "Udah kak"

"Beneran?"

"Iya bener"

Setelah itu Jonathan mengangguk paham

"Tapi abis itu kalo mau ambil keputusan apa apa itu minta pendapat aku dulu, minimal kasih tau doang lah kalo kakak rasa pendapat ku ga penting" omel Shea

"Gada yang bilang pendapat mu ga penting Shea!" Tukas Jonathan datar

"Ya siapa tau kan" jawab Shea yang dihadiahi decakan kesal Jonathan

45 menit perjalanan kini mereka telah sampai di rumah megah bergaya eropa ini. Saat mereka sampai tentunya para pekerja yang berlalu lalang ini menunduk sopan sebagai ucapan salam namun anehnya tuan dan nyonya besar dirumah ini tak juga terlihat.

"Kok sepi kak?" Tanya Shea

"Saya juga gak tau" jawab Jonathan

Mengerti tabiat Jonathan yang punya gengsi setinggi langit maka Shea menyerahkan Daniel pada gendongan Jonathan lalu mengedarkan pandangannya utuk mencari orang yang bisa dimintai informasi. Hingga menemukan seorang ART yang sepertinya baru selesai membersihkan area lantai 2 terlihat dari kanebo, sapu dan kemoceng yang dipegang.

"Mbak...... mbak....." panggil Shea

"Iya nyonya" jawabnya panik sambil meletakkan peralatnya dipojok ruangan lalu membersihkan tangan dan merapihkan penampilannya

"Mommy sama Daddy kemana mbak?" Tanya Shea

Sang ART yang kini hanya menjawab sambil
menunduk takut akibat di tatap tajam oleh Jonathan menjawab "kalo kemarin saya ga salah dengan sepertinya Nyonya dan Tuan besar pergi ke rumah keluarga Nyonya Shea"

Mendengan jawaban itu Shea dan Jonathan sama sama beradu pandang.

"Saya telepon mereka" ujar Jonathan lalu menyerahkan Daniel pada Shea

Menunggu Jonathan yang sedang menghubungi orang tuanya Shea kembali melayangkan beberapa pertanyaan pada sang ART

"Dari kapan mbak perginya?"

Asisten Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang