36. Peminum dan korban

2.1K 74 24
                                    

Sengaja up malem biar....
Adegan di chap ini rada gimana, buat yang jijik bisa skip bagian "itu" nya yaa
Kemaren aku udah niat double update kalo komentar nembus 30 tapi kayaknya aku kebanyakan ngarep deh ya

Vote & Comment please......




HAPPY READING CHAGIYAA💚










Shea pergi melangkah menuju aula utama dengan langkah gontai. Ntah, mungkin di kepala si gadis yang terkenal karna sederhana dan pintar hingga mendapat full beasiswa ini sudah penuh dengan asumsi buruk. Kalila kakak sepupunya yang merupakan role mode dalam hidupnya tertangkap basah telah menjajakan tubuhnya sendiri demi uang, Kalila adalah salah satu alasan Shea berani tinggal sendirian dikota besar sebab dulu kalo ada acara keluarga pasti selalu Kalila lah yang dibanggakan sebab diusia muda Kalila sudah bekerja di perusahaan bidang property, biaya sekolah Shea, Jean, Jian dan Arnest yang merupakan adik Kalila pun sempat beberapa lama menjadi tanggungan Kalila.

Sejak kedua orang tuanya meninggal, keputusan keluarga besarnya memutuskan agar Shea, Jian, dan Jean tinggal dirumah tante Andin. Nenek Shea, tante serta om nya yang lain berharap banyak bahwa tante Andin bisa mendidik Shea dan adik adiknya dengan baik hingga bisa menjadi seperti Kalila yang sudah meraih kesuksesannya di kota besar. Harusnya Shea sadar banyak keanehan yang sudah muncul sejak ia mengambil keputusan untuk ikut merantau ke kota yang sama dengan kota tempat Kalila tinggal, di awal Shea baru saja pergi merantau Kalila sama sekali enggan menerima Shea barang sehari saja untuk tinggal dihuniannya, lalu setelah itu hubungan keduanya menjadi sangat jauh, Kalila menjadi cuek dan ketus, bicaranya pun hanya seperlunya Hingga peristiwa kamar mandi di kosan Shea menjadi saksi bisu bagaimana kejamnya Kalila. Shea masih berfikir positif, mungkin Kalila korban pikirnya, tidak menyangka bahwa Kalila juga ikut masuk bermain didalamnya. Dulu saat Shea masih di jenjang awal SMA dan Kalila di masa akhir SMA nya mereka sangat dekat hingga keduanya sering bertukar pesan padahal posisi mereka hanya berbeda ruangan. Berbeda halnya dengan sekarang, rasanya semua jadi hambar bahkan saat melihat penampilan Kalila yang muncul didepannya dengan tidak malu untuk mengaku bahwa dia bekerja sebagai jalang hanya rasa jijik yang Shea rasakan.

Si gadis sedikit mengintip dari jendela, untuk mengetahui keadaan didalam untungnya masih ada kursi kosong ya walaupun itu di barisan paling belakang tapi tidak apa menurut Shea. Didalam aula Shea bisa melihat keberadaan 4 bodyguard Jonathan yang berdiri siap siaga di beberapa titik.

Setengah jam turut mendengarkan materi yang disampaikan Jonathan, tentang perkembangan ekonomi Shea melihat Anton memberikan Jonathan air mineral lalu Jonathan sedikit berbisik pada Anton yang diangguki Anton sebagai balasan.

Ga lama dari sana ada seseorang yang menepuk bahu Shea lalu memberikan kode untuk ikut keluar dari sana.

"Maaf Nona Shea, kata pak Jo Nona ditugaskan ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan milik Tuan Derren yang belum rampung kemarin" ujar Yadi

Shea mengangguk "Yaudah, bilang sama pak Jo saya langsung ke kantor sekarang"

"Saya hubungi supir ya Non"

"Gausah, saya sendiri aja" tolak Shea










Shea nyampe dikantor bertepatan dengan jam makan siang jadi maklum kalo jalanan macet karna pasti banyak karyawan yang hendak pergi makan siang. Wajar sih gedung pencakar langit milik Jonathan ini terletak di kawasan perkantoran elite jadi kalo sekalinya makan siang pasti jalanan serta trotoarnya penuh sesak dengan para karyawan karyawati yang bekerja di area komplek
perkantoran elite ini.

Asisten Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang