:20

2.8K 272 18
                                    

=== Happy Reading ===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


=== Happy Reading ===


Di ruang tamu veranda menatap sendu keduanya, shani dengan telaten mengobati luka pada sudut bibir gracia. mereka berdua saling mengobati satu sama lain secara bergantian.

" Gracia maafkan kita ya nak, gara gara ayah shani kamu jadi seperti ini nak " ucap veranda

" Kamu ga harus repot repot nanggung ini semua nak " ucap veranda menatap sendu gracia

" Gracia gapapa bunda, ini semua juga demi bunda dan shani. gracia jauh lebih ga tega kalo shani setiap hari harus berhubungan dengan om om tukang judi di club itu " ucap gracia menghentikan tangan shani yang masih mengobati lukanya lalu beralih menatap veranda.

" Kamu dapat uang sebanyak itu dari mana nak " tanya veranda

" Tenang aja bunda, uang itu halal ko " ucap gracia sambil tersenyum

" Bunda sama shani bakal gantiin uang kamu ya nak, tapi kasih kita waktu ya nak " ucap veranda

" Gausah bunda, gracia ikhlas nolong bunda dan shani. bunda jangan ngerasa punya hutang yaa " ucap Gracia lembut.

veranda tak kuasa lagi menahan air matanya, ia pun segera duduk disebelah gracia. kini posisi gracia ada di tengah tengah shani dan veranda. veranda pun memeluk gracia dan menangis begitupun dengan shani, shani ikut memeluk gracia dengan erat.

" Terima kasih nak, bunda gatau harus balas apa kebaikan kamu. bunda sangat sangat berterima kasih banyak " ucap tangis veranda memeluk gracia.

sama halnya dengan shani, shani memeluk erat gracia tangis shani terus menetes dipipinya. meskipun shani tak mengucapkan sepatah kata apapun, tetapi shani saat ini sangat beruntung sekali bisa mengenal gracia. dirinya begitu menyayangi gadis dalam pelukannya ini.

" Aku sayang sama kamu gre, aku mau sama kamu terus " ucap shani pelan.

gracia tersenyum hangat dalam pelukan mereka berdua.

~Skip~

Sampailah mereka di sekolah.
Di sepanjang koridor sekolah mereka berdua bercanda dan tertawa bersama, seolah mereka berdua sudah melupakan apa yang sudah terjadi tadi pagi. luka disekitar wajah merekapun sudah tak terasa sakit lagi, begitupulah dengan shani untuk pertama kalinya dirinya dengan mudah melupakan rasa sakitnya dan itu semua karna gracia. hadirnya gracia dihidupunya mampu menjadikan obat dikalah dirinya terluka. luka yang ia rasakan dengan keajaiban tingkah gracia ia bisa menghilangkan luka itu berganti dengan tawa dan kebahagiaan.

Seperti saat ini, mereka berdua tengah asik kejar kejaran sepanjang koridor sekolah senyum dan tawa menghiasi wajah shani. ia bahkan tidak peduli jika dirinya saat ini menjadi pusat perhatian anak anak lainnya.

Remember Us (Greshan) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang