:27

2.7K 337 90
                                    

mon maap guys authornya gatau kanker jantung ada apa engga, maap lah maap 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mon maap guys authornya gatau kanker jantung ada apa engga, maap lah maap 😭

Diplay dulu lagunya biar ada feelnya haha

=== Happy Reading ===

Keesokan harinya bertepatan dengan hari minggu, pagi hari ini shani mendapatkan kabar dari bunda shania bahwa gracia sudah sadarkan diri. shani pun buru buru bergegas segera kerumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit shani bertemu dengan sisca anin feni dan kedua orang tua gracia yang baru saja keluar dari ruangan gracia.

" Masuk gih, gracia udah bangun sayang " ucap shania sambil mengelus kepala shani lembut.

" Kita balik dulu ya shan, jagain gracia ya " ucap Sisca begitupun anin juga tersenyum hangat menatap shani.

Shani membalasnya dengan menganggukan kepalanya dan tersenyum membalas senyuman anin.

Cklekk..

Shani pun masuk kedalam ruangan gracia, shani tersenyum melihat gracia menatap keluar jendela. paling engga rasa khawatir shani sedikit berkurang mendengar kabar gracia telah siuman.

" Gree .. " ucap shani lembut masuk kedalam indra pendengaran gracia.

Tubuh Gracia sedikit membeku mendengar suara lembut shani ,shanipun mendekat dan duduk disamping gracia.

" Gree liat aku dong " ucap shani lembut

" Aku kangen kamu " ucap shani mulai bergetar hingga turunlah air mata shani yang sedari tadi ia tahan.

Deg

Air mata gracia lolos begitu saja, lalu menoleh menatap shani yang kini sudah menangis dihadapannya.

" Shani.. " ucap gracia pelan dengan selang oksigen yang terpasang di hidungnya untuk membantunya bernafas.

" Aku kangen kamu gre hiks "

" Jangan nangis shan " ucap gracia lembut namun dirinya juga meneteskan air matanya.

" Maafin aku udah menghilang tanpa kabar dan buat kamu khawatir " ucap gracia berusaha menyetuh wajah shani dan mengusap air mata shani.

" Aku kangen sama kamu gre hiks "

Gracia tersenyum lalu memberikan kode merentangkan tangannya agar shani memeluknya.

" Sini peluk " ucap gracia pelan

Shani menghamburkan dirinya memeluk gracia, dan menangis diatas dada gracia. dada yang dulu sering sekali menjadi sasaran pukulannya kini justru menjadi kelemahan gracia dan membuat gadis itu kesakitan.

shani mengelus lembut tepat diatas dada gracia dan mendengarkan detak jantung gracia dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.

Remember Us (Greshan) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang