Bagian O6

446 47 0
                                    

Sekarang sora sedikit tenang,dia melepas dekapan sanzu,dia mengusap air matanya dan menatap wajah sanzu,aneh saja rasanya biasanya pria ini dikelilingi oleh hantu,tapi sekarang tidak

"Udah tenang?"ucap sanzu,sora tersadar,dia merutuki kebodohannya yaitu menangis, dia merasa bodoh,sangat bodoh apalagi nangis di dekapan laki-laki

"Udah ngga usah sok kuat,nangis mah nangis aja,jangan di pendem."cibir sanzu,sora menendang kaki sanzu,sanzu merintih kesakitan

"A,sakit!"ucap sanzu

"Siapa suruh ngeselin."ucap sora berjalan,kepalanya sangat pusing akibat menangis,dia ingin duduk,dia mencari tempat duduk, akhirnya dia mendapatkan tempat duduk,sora melihat kanan kiri sanzu tak mengikutinya,ya bodo amat

Sora merenung lagi,dia tak peduli ada beberapa hantu di sekelilingnya, tenggorokannya terasa kering, tiba-tiba sanzu menyodorkan air putih,sora kaget bukannya dia tidak ada tadi?apa jangan-jangan sanzu ini hantu?

"Ini jangan kaget gitu,kayak ngeliat hantu aja,aku baru beli ini di minimarket sana."tunjuk sanzu ke arah minimarket

"Aku ngga butuh."ucap sora

"Halah gengsian,sok sokkan tsundere,padahal tenggorokannya teriak minta minum."

"Sotoy banget jadi orang."

"Cepat,ngga aku kasih racun juga."

Sora mengambil air itu dan meminumnya sampai habis,sanzu tertawa

"Kenapa ketawa?"

"Katanya ngga butuh,kok habis?"

"Diam deh,aku ga mau berdebat."

Sanzu duduk di sebelah sora,sora juga tak keberatan toh cuman duduk,ngga bunuh sora

"Kalau ada masalah itu,cerita ke orang terdekat kamu,contohnya ke teman,jangan sok kuat,sok-sokkan kuat padahal rapuh."

"Aku ga mau bebanin orang."ucap sora

"Sekali-kali kamu boleh bebanin orang,bukan orang aja yangg bebanin kamu sampai nangis kayak tadi."ucap sanzu

Sora menghela nafas berat

"Ngga tau lagi arah hidup aku kayak gimana,aku ingin rasanya menyerah tapi aku ingat adik aku, dia masih kecil,masih butuh perhatian dan kasih sayang, mengharapkan orang tua tidak akan mungkin."ucap sora tanpa sadar curhat kepada sanzu,sanzu diam dan mendengarkan curhatan sora

"Buat makan sehari-hari aja susah,pakai uang dari hasil kerja di cafe,itupun hasilnya kurang belum lagi buat bayar uang kuliah,ayah suka selingkuh dan main di club,dia hanya menghamburkan uang dan ibu sibuk mengurusi dirinya sendiri,sampai lupa kalau dia punya dua anak yang masih ingin di perhatikan."lanjut sora,sora tersadar sebentar ini dia curhat kepada sanzu

"Ah maaf,aku kelepasan."ucap sora meminta maaf

"Nggak papa,asalkan kamu lega,keluarkan unek-unek yang selama ini kamu pendam."ucap sanzu,sora tertegun jarang sekali curhatannya di dengar oleh orang lain,kadang curhat sama orang lain bukannya di dengar malah adu nasib

Tapi dengan sanzu?sanzu menjadi pendengar yang baik,apa pria ini benar-benar seorang kriminal?

"Aku tau,hidup ini berat,aku juga merasakannya,waktu kecil aku juga tak mendapatkan kasih sayang."ucap sanzu tersenyum

Sora terdiam,dia tak tau harus bilang apa,sampai hantu anak kecil yang di rumah sora muncul di hadapannya

"Kak...sho.. bangun...dia cari kakak..."ucapnya lalu menghilang,sora panik dia mengelap air matanya

"Maaf aku pulang duluan ya."ucap sora

"Kok buru-buru?"

"Adek aku,aku tinggal sendirian."ucap sora

"Biar aku antar."

Apakah ini benih-benih cinta 😣☝️

Indigo dan Kriminal?||Bonten(sanzu haruchiyo)|EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang