Bagian O32

192 26 1
                                    

Ya seperti hari hari biasa,menjalani aktivitas masing-masing, Sora sedang di kelasnya dia menatap keluar jendela

Sungguh hari-hari membosankan,kenapa dia jadi manusia?kenapa tak jadi angin saja?itu yang di pikirkan sora

Jadi manusia memanglah ribet,masalah terus datang, menjalani aktivitas seperti biasa, aktivitas pun hanya hanya itu yang di kerjakan, seperti membereskan rumah,kuliah,kerja,tidur,sora menghela nafas panjang

"Apa aku bundir aja ya."pikir Sora

"Heh, ngomong apa kamu?"tiba-tiba raina datang dengan wajah galaknya,sora menoleh

"Ga aku ga ngomong apa-apa."

"Jangan ngomong kaya gitu lagi,aku ga suka."

•••

Sora seperti biasa bekerja di mansion,dia hanya diam dan mengerjakan pekerjaannya

"Sora,bantuin pel lantai dong."ucap ran yang sedang menyapu,sora mengangguk lalu mengambil pel nya dan mulai mengepel saat ran sudah menyapu

"Sepertinya kau sedang tak mood?ada apa?"tanya ran,sora menggelengkan kepalanya

"Entahlah,hanya saja hari ini aku tak merasakan mood baik."

•••

Sora pulang sendiri,seharian ini dia tak melihat sanzu dimana pun,di mansion tidak ada dan dia juga tak mengantarkan sora ke kampus,apa dia sekarang bergantung dengan pria itu?tidak,tidak mungkin

Saat jalan,dia melihat sanzu sedang berdiri sendiri sambil menghisap rokok yang ada di tangannya,sora tersenyum lalu ingin menghampiri,tapi saat menghampiri sanzu ada perempuan yang mendekatinya, niat sora menjadi surut

Dia melihat sanzu dan perempuan itu jalan berdua,sora terdiam dia merasakan sesak di dadanya,sakit itu yang di rasakan,mungkin ini alasan sanzu tak terlihat seharian ini,mungkin dia sedang kencan dengan wanita itu

Sora jalan ke arah rumahnya, tiba-tiba air mata sora jatuh,sora mengelap air mata tersebut dengan kasar, sepertinya dia sudah jatuh cinta kepada pria itu,namun..pria itu mungkin sedang kencan dengan wanita tadi

Mood sora benar-benar turun drastis,dia mau cemburu tapi dia sadar,dia bukan siapa-siapanya sanzu,jadi untuk apa sanzu menembaknya menjadi kekasihnya sebulan yang lalu?sora berfikir memang semua pria di dunia ini brengsek tapi salah dia juga tak mau menerima sanzu waktu itu

Akhirnya sampai di rumah,sora pergi ke kamar dan mengunci kamarnya,sora merebahkan dirinya sambil memukul-mukul dadanya yang sesak

"Kenapa?kenapa aku jatuh hati dengan pria brengsek itu?"ucap sora dalam isaknya

•••

Sanzu seharian ini full dengan tugas,dia hari ini banyak membunuh orang, sejujurnya dia ingin bertemu sora tapi pekerjaannya lebih utama

"Sora udah ke kampus belum ya?"ucap sanzu lalu berjalan,dia melihat foto targetnya, targetnya ada yang perempuan,hah yang perempuan itu nanti saja dia urus,itu mudah saja di bandingkan target pria

"Hah,hari ini aku tak bersemangat untuk membunuh orang."ucap sanzu lalu menyiapkan pistolnya,dia bersembunyi lalu jalan perlahan-lahan,dia hanya sendiri dan tidak ada teman-temannya

Sanzu berlari ke dalam gedung yang kosong,sesuai informasi yang dia dapat,targetnya itu akan mengadakan rapat disini,ya benar saja,ada beberapa orang disini

"Tch,tidak adil,mereka ramai sedangkan aku sendirian."ucap sanzu lalu mengarahkan pistolnya dan menembakkan peluru ke salah satu dari mereka, peluru kena target dan yang lainnya kaget

"Oi?!siapa itu?!keluar!"

Sanzu berlari lalu mencari posisi aman untuk menembakkan pelurunya,sanzu menang 5 vs 1 dan dia tersenyum bangga

"Fufufu,skill ku memang tak di ragukan lagi!"

Hai kangen aku ga?wkwkwk canda
Maaf beberapa hari ini ga update karna ya ga mood nulis, soalnya gada yang vote,jadi aku males aja ga semangat,sampai karakter ku buat jadi ikutan ga semangat

Indigo dan Kriminal?||Bonten(sanzu haruchiyo)|EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang