Bagian O13

312 37 0
                                    

Orang lain ketika sampai di rumah di sambut hangat oleh keluarganya,tapi tidak dengan keluarga sora,setiap sora  pulang pasti ada keributan,sora masuk ke dalam rumah dia benar-benar sudah muak dengan orang tuanya

Saat orang tuanya bertengkar,sora menyela,hatinya sudah tak kuat,selama ini dia hanya diam tapi kali ini tidak

"Ibu,ayah!bisa ngga sih?ngga bertengkar?malu di dengerin tetangga!"ucap sora dengan mengepalkan tangannya kuat,dia sudah bertekad melarai mereka,selama ini dia diam karna takut dengan ayahnya,karna ayahnya main tangan atau kaki

"Kamu bisa diam ga?!baru pulang malah memperkeruh suasana!"ucap ayahnya

"Hah? memperkeruh suasana?bukannya kalian ya yang memperkeruh? kalian sibuk dengan dunia kalian sendiri! tapi kalian lupa,kalian lupa punya dua anak!!kasihan sho,yang mendengar bentakan dan suara barang-barang pecah!mentalnya bisa kena!!"teriak sora kepada ayahnya,ayahnya itu marah lalu menampar sora kuat,pipi sora panas akibat tamparan ayahnya

"Kamu jangan kasar ke anak dong!"ucap ibu sora,kemudian ayahnya menendang ibu sora

"Ayah kenapa sih?!gila ya!"ucap sora,sho yang sejak tadi melihat di depan pintu kamarnya hanya diam terisak

"Berani-beraninya kamu ya!udah hebat kamu hah?!"ucap ayahnya dengan memukul sora berkali-kali

"Hebat?oh tentu!selama ini aku tidak pernah minta uang jajan atau pun uang sekolah aku,ayah mana tau penderitaan aku!"ucap sora,dan ayahnya menendang sora

"Kakak!!!"ucap sho menangis lalu memeluk kakaknya yang terduduk

"Ayah,jangan sakitin kakak!"ucap sho

"Diam kamu,kamu anak kecil mana tau!"

"Ga usah bentak sho!"ucap sora yang emosinya sudah meluap

"Keluar kamu dari rumah ini,ngga usah injak kaki disini!"usir ayah sora,sora tertawa lalu mengangguk paham

"Oke!aku juga sudah muak berada disini,jangan harap suatu saat butuh bantuan ku,aku membantu mu."ucap sora pergi ke kamarnya lalu mengemasi barang-barangnya,dan dia juga mengemasi barang-barang milik sho

Akhirnya dia sudah memasuki baju sho dan baju miliknya lalu dia keluar dari rumah,dia menghapus air matanya kuat,bodoh sekali dirinya lemah

"Sho,ayo cari rumah,kita tinggal berdua aja."ucap sora menggenggam tangan sho,sho mengangguk

"Lap dulu air matanya,kita keluar dari neraka ini,kakak jamin kamu akan bahagia,kakak akan perbaiki mental sho yang rusak ya?"ucap sora,sho mengusap air matanya

Mereka berjalan,hari menunjukkan pukul 01.00 malam,mana ada orang yang jam segini beraktivitas,dimana dia bisa dapat rumah jam segini?sora jalan tak tau arah,badannya sakit akibat pukulan dan tendangan ayahnya tapi dia menahan rasa sakit itu demi sho

Mobil yang tak asing bagi sora datang dan meng klakson sora,kaca mobil pun terbuka,terdapat koko dan rin di dalam mobil

"Sora?mau kemana jam segini?"tanya koko,sora menundukkan kepalanya,menahan air matanya

"Kak,tau ga rumah yang dapat dihuni?atau orang yang jual rumah sederhana yang murah jam segini?"tanya sora

"Jam segini ga ada yang beraktivitas sora,pasti yang jual rumah juga sudah pada tidur,ke mansion dulu yuk."ajak Rin

"Gamau ngerepotin kalian."ucap sora

"Ayolah,kasihan adikmu itu, pasti sudah ngantuk."ucap koko,sora melirik sho lalu mengangguk,sora masuk ke dalam mobil,rin membantu memasukkan kopernya ke dalam mobil,koko melihat keadaan sora begitu kacau,matanya sembab,rambutnya berantakan, pipinya merah seperti habis di tampar,dan adiknya matanya sembab

"Sho ngantuk? tidur aja ya."ucap sora,sho tidur di paha kakaknya,sora mengelus-elus rambut sho dengan nangis tanpa suara

Oke sekian

Indigo dan Kriminal?||Bonten(sanzu haruchiyo)|EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang