Orang itu mengambil hpnya yang hendak ingin menelfon polisi,ran mengancam pria itu
"Berani kau menelfon polisi?akan ku tembakkan juga peluru ini ke otakmu."ucap ran,orang itu menjatuhkan handphonenya
Di sisi lain,sanzu memegang perutnya yang kena pisau,dan mengarah ke orang yang berani-beraninya menusuk perut sanzu
Lalu sanzu langsung menancapkan katana nya ke perut orang tersebut,tusuk di balas tusuk,bukan?orang itu mengeluarkan banyak darah
"Seri bukan?aku kena tusukan dari kau,dan kau kena tusukan dari ku,beberapa menit lagi kau akan pergi,bye hati-hati di jalan."ucap sanzu dengan ketawa puas
"Oi,sanzu kau jangan terlalu kuat ketawanya,perutmu masih sakit habis tusukan."ucap ran
"Oi, teman-teman!"ucap rin,dia menyeret orang yang bersekongkol dengan orang yang berada dalam mobil,dengan girang rin menyeretnya
Sedangkan koko dan kakucho berada di belakang rin,ran melihat adiknya,adiknya seperti anak kecil yang kegirangan saat mendapatkan mainan
"Dobrak aja ran."ucap sanzu,ran mengangguk
Ran membuka ingin membuka pintu mobil,tapi di kunci
"Buka!kalau ga,nasib mu akan seperti sopir mu,dan orang yang kau ingin temui sudah ada di tangan adikku."
"Oi sanzu,perutmu kenapa?kok berdarah,kemeja putih mu kotor tuh."ucap kakucho
"Ya ulah tikus sialan yang sedang terbaring lemah saat ini,kakucho bantu ran sana."ucap sanzu
Kakucho membuka pintu di bagian sopirnya,ternyata tak di kunci
"Oi ran bodoh!ini ga di kunci loh."ucap kakucho,mereka berdua masuk dan koko ikutan masuk,orang itu berontak
"Mau apa kalian?!mau uang nih,saya kasih tapi jangan bawa saya."ucap orang itu panik
"Enggak,kita mau main-main saja,aku tak butuh uang mu,jadi ayo ikut kita."ucap kakucho memegang tangan kanan pria itu,sedangkan ran tangan kiri dan koko membekap mulut pria itu sampai pingsan
"Sanzu,kayaknya perutmu perlu di jahit deh,soalnya darah kamu banyak keluar."ucap rin
"Biarkan saja."
Sanzu melihat koko,kakucho dan ran keluar dari mobil dengan membawa targetnya,mereka bergegas pergi sebelum ada yang melihat mereka
"Koko,bawa mayat sopir ini,terserah mau kau apakan,jual organnya di pasar gelap juga tidak apa apa."ucap sanzu,koko menyeret orang yang tak bernyawa itu, tanpa meninggalkan jejak
•••
Di sisi lain,sora merasa perasaannya tidak enak,dia secara tiba-tiba mengingat sanzu,dimana sanzu?sedang apa dia?
Dia melihat hp nya,sanzu belum membalas pesannya,mungkin ada misi,semoga sanzu baik-baik saja
Dia pergi keluar bersama adiknya ke supermarket,karna tidak ada persediaan makanan di rumahnya
"Kak,kenapa kakak ngelamun?"tanya sho,sora menggelengkan kepalanya
"Ah tidak,kakak tidak ngelamun."
"Apakah kakak sakit lagi?"
"Engga sho,kakak baik-baik saja,sho mau ice cream?"
"Mau kak."
"Nanti ya,di supermarket kita beli ya."
"Iya kak."
Saat sampai di supermarket,sora memilih bahan makanan yang dia perlukan untuk sebulan ini
Sedangkan sho dia berdiri di dekat ice cream,sora mengambil beberapa ice cream untuk sho
Saat sora ingin mengambil bawang,dia melihat ayahnya yang ber belanja juga,sora menggendong sho dia pergi ke tempat lain agar tidak di lihat oleh ayahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo dan Kriminal?||Bonten(sanzu haruchiyo)|End
Randommenceritakan tentang gadis indigo yang tak sengaja bertemu dengan pria yang selalu di ikuti para arwah yang menyeramkan warning! 💊cerita ini murni dari hasil pemikiran saya 💊kalau ada kesamaan mohon di maafkan karna tidak kesengajaan 💊 semoga suk...