Ran dan sanzu berdebat,ya karna hal sepele
"Halah,bilang aja kamu cemburu kan? udah ngaku aja."
"Dih,enggak,kan emang kerja mah kerja aja."
"Dih,gengsian."
"Udah cukup."ucap sora melerai perdebatan mereka,sora telah membersihkan mansionnya,tinggal mencuci piring,dia pergi ke dapur untuk meninggalkan mereka berdua
"Sana hus,pergi."usir ran kepada sanzu
"Dih?"
Setengah jam kemudian,sora telah menyelesaikan tugasnya,dia ingin berpamitan untuk pulang,pasti adiknya menunggunya di rumah
"Kalau gitu,aku pamit pulang dulu,makasih atas bantuannya."ucap sora tersenyum lalu pergi keluar mansion,dia meregangkan otot-ototnya,mansionnya besar dan cukup menguras tenaga,untung saja aja ran yang menolongnya
"Sora,biar aku antarin pulang."ucap ran kepada sora,sora menoleh ke belakang
"Oh ngga usah repot-repot,aku bisa pulang sendiri kok hehe."
"Gak papa,ayo."ucap ran, tiba-tiba sanzu merebut kunci mobil dari tangan ran
"Biar aku aja."ucap sanzu,lalu menarik tangan sora,ran tertawa
"Dasar posesif."ucap ran lalu masuk ke dalam mansion
"Lah,ngga jadi anterin sora?"tanya rin kepada kakaknya
"Yahh,kunci mobilnya di rebut sanzu,jadi...dia yang antar deh."ucap ran lalu merebahkan dirinya di sofa
"Posesif banget tu bocah."ucap koko
"Ahahaha,biarkan saja mungkin dia pertama kali merasakan cinta."ucap ran yang menutup matanya,dia sudah mengantuk
•••
Sora bingung,tapi dia hanya mengikuti sanzu,mereka masuk ke dalam mobil
"Ngga baik cewe keluar sendiri malam-malam."ucap sanzu,lalu menyetir mobilnya,sora hanya diam dan duduk tenang,dia mengeluarkan laptopnya dari tasnya dan mengerjakan skripsi kuliahnya, walau badannya lelah tapi tugasnya ada
Sora sebisa mungkin tidak tertidur,sanzu melirik sora,dan benar saja,sora tertidur
Tangan sebelah sanzu memegang setiran mobil,sebelah lagi menutup laptop sora dan memegang dahi agar tetap duduk lurus
"Ini, alamatnya dimana ya."ucap sanzu yang masih menyetir
"Sora,alamatmu dimana?"tanya sanzu,sora terbangun dan kaget tangan sanzu di dahinya,dia bangun lalu membenarkan rambutnya
"Maaf aku ketiduran,sebentar lagi sampai kok belok ke kanan."ucap sora menggenggam laptopnya,sanzu melepaskan tangannya dari dahi sora lalu mengangguk paham,akhirnya mereka sampai
Yang sanzu dengar pertama kali dari rumah sora adalah orang bertengkar,sora tersenyum kikuk
"Makasih ya,aku masuk dulu,takut adikku kenapa-kenapa."ucap sora lalu keluar mobil dan lari ke dalam mobil,sanzu melihat sora seperti tergesa-gesa,mungkin dia mencari adiknya
"Kasihan sora,bebannya di tanggung sendiri."
•••
Sora melihat adiknya,lalu memeluk adikknya
"Maaf ya,kakak pulang telat,tadi kerja."ucap sora,sho diam lalu memeluk kakaknya,sora mengelus kepala adiknya sepertinya sho menahan air matanya,kasihan sho anak sekecil ini sudah merasakan pahitnya hidup
"Mau nangis?nangis aja gak papa,kakak disini."ucap sora mengelus-elus pipi adiknya,sho menggelengkan kepalanya
"Aku kuat,aku ngga mau nangis."ucap sho yang menggigit bibirnya agar air matanya tak jatuh,sora menatap mata adiknya itu dalam,1 menit kemudian air mata sho keluar,sora tersenyum lalu mengelus-elus kepala sho
"Nangis aja,sampai kamu lega."ucap sora dia menggendong adiknya, lalu pergi ke kamarnya,sho berada di pelukan kakaknya sambil menangis,beberapa menit kemudian sho tertidur,sora meletakkan adiknya di atas ranjang dan menyelimuti adiknya,pukul menunjukkan 12 tepat
Sora mengambil kembali laptopnya lalu mengerjakan skripsinya, sepertinya dia tidak akan tidur
Hoho
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo dan Kriminal?||Bonten(sanzu haruchiyo)|End
Randommenceritakan tentang gadis indigo yang tak sengaja bertemu dengan pria yang selalu di ikuti para arwah yang menyeramkan warning! 💊cerita ini murni dari hasil pemikiran saya 💊kalau ada kesamaan mohon di maafkan karna tidak kesengajaan 💊 semoga suk...