ISI 7

1.9K 161 5
                                    

Fyi : kalimat yang bercetak miring berarti kata kata New dalam hati.

Dan kalimat yang bercetak miring di tebalkan berarti New berbicara dengan bahasa isyarat :) )

Semakin lama sikap Nanon semakin berubah. Ia menjadi anak yang dingin dan juga pendiam di rumah. New jadi bingung akan sikap anaknya. Tapi ia tak ambil pusing. Mungkin mood anak itu sedang terganggu beberapa hari ini.

Nanon terlihat keluar dari kamarnya dengan pakaiannya yang sudah rapi. Bersiap untuk berangkat sekolah. Raut wajahnya masih menggunakan mimik yang sama. Dingin dan datar.

New mencoba tersenyum dan mendekat ke arah anaknya itu dan mengecup pipi gembilnya.

Selamat pagi sayang.

"Pagi pa.." Nanon tersenyum kecil. Ia sebenarnya tak ingin bersikap sedingin ini pada papanya ini. Tapi Nanon masih sangat kesal.

Papa sudah menyiapkan sarapan untuk Nanon. Papa juga sudah menyiapkan bekal untuk Nanon

New kelihatan sangat bersemangat. Ya., setiap hari New memang kelihatan selalu bersemangat jika menyangkut Nanon, karena Nanon adalah satu satunya penyemangat dalam hidupnya.

"Terima kasih pa.." walaupun sedang kesal pada papanya tapi Nanon tidak pernah bersikap kurang ajar pada papanya. Ia hanya akan memendamnya sendirian.

New menunduk lesu ketika mendengar jawaban singkat dari Nanon.

Nanon kenapa ? Nanon marah sama papa ?

"Tidak. Nanon tidak marah sama papa"

Lalu kenapa Nanon seperti tidak bersemangat begitu

"Tidak papa. Mungkin Nanon hanya lelah saja " jawab anak itu seadanya.

Baiklah kalau begitu.

Oh ya hari ini hari pembagian rapot kan. Papa akan mengambil rapot Nanon nanti

"Tidak usah pa. Nanon sudah meminta bantuan kak Gun. Mending papa jualan saja "

Ucapan Nanon barusan langsung menghapus senyuman di wajah New.

Kenapa ? Papa bisa libur kok untuk hari ini nak

"Tidak usah pa"

"Nanon apa sudah siap ?" Suara Gun tiba tiba mengintrupsi.

"Ya. Pa , Nanon pergi dulu ya " pamitnya lalu melenggang pergi tak lupa membawa bekalnya.

New yang awalnya menyodorkan pipinya untuk anaknya karena Nanon selalu mencium pipinya ketika akan berangkat ke sekolah harus menelan kekecewaan.

Tapi walaupun begitu ia mengangguk dan mengantarkan Nanon kedepan.

"Kita berangkat ya New " pamit Gun.

New mengangguk lagi dan melambaikan tangannya. Ketika punggung Gun dan Nanon sudah tidak terlihat ia menghela napas lalu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah untuk mempersiapkan dagangannya hari ini.

Tapi tak dapat di pungkiri, hatinya sedikit nyeri ketika Nanon lebih memilih Gun untuk mengambil rapotnya dari pada New yang notaben nya adalah papa nya sendiri.

Namun New mencoba berpikir positif, mungkin Nanon hanya tidak ingin merepotkannya. Tapi New adalah papanya. Tidak mungkin ia merasa di repotkan oleh anaknya sendiri....

____

Di perjalanan..

"Non , kenapa meminta kak Gun yang mengambil rapot Nanon. Mengapa tidak minta papa saja ? "

My ( Mute ) precious [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang