[28] senin apes

6K 526 29
                                    

Senin lagi, senin lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Senin lagi, senin lagi.

Lana benar-benar merasa jenuh dengan agenda kegiatannya yang selalu berputar pada hal yang sama setiap harinya. Mengurusi Genaka dan segala tek-tek bengek kebutuhan pria itu dari pagi buta hingga sore amatlah sangat menguras beban batin, sungguh.

Masih hangat di ingatan Lana perihal tragedi sarapan pagi tadi di mana Genaka hampir saja membakar dapurnya sendiri karena bersikeras pun sok-sokan ingin membantu Lana barang memasak dua piring nasi goreng yang pada akhirnya harus berakhir sia-sia di dalam tempat sampah saking tidak laiknya untuk dimakan alias gosong.

Dan tebak, siapa gerangan yang harus membereskan semua kekacauan yang diperbuat Genaka jika bukan Lana sendiri? Sedangkan pria itu dengan santainya malah melenggang pergi meninggalkan Lana dengan alasan ingin mandi.

Sudah harus membersihkan dapur pria itu yang tak ubahnya bak kapal pecah, Lana juga harus menyiapkan pun memasak ulang nasi goreng bakal menu sarapan keduanya, sebab pria itu seolah mengerjai Lana dengan menolak tidak ingin sarapan jika tidak dengan nasi goreng buatan Lana sendiri.

Sialan sekali memang bos otoriternya itu!

Lihat? Memikirkan hal itu saja kontan membuat kepala Lana berdenyut. Gadis itu kemudian mengambil post it pada kotak stationery-nya pun menuliskan jadwal baru medical check up Genaka yang seharusnya dilakukan pagi hari ini menjadi hari minggu nanti dan itu artinya, lagi-lagi Lana harus berlapang dada sebab jatah hari liburnya kembali tak bisa ia nikmati.

Lana kini menatap ruang kantornya yang sepi. Gadis itu memang tak diikutsertakan meeting dengan tim legal sebab berbagi tugas dengan Abi. Pun pria itu jauh lebih mengerti tentang hukum dan teman-temannya sebab memang latar belakang pendidikan Abi sebenarnya adalah hukum perdata. Entah bagaimana pria itu harus berakhir menjadi seorang PA seperti sekarang, alih-alih bekerja di bidang yang sesuai dengan konsentrasi pendidikannya.

Ddrt ... ddrt ....

Lana mengalihkan atensinya pada ponsel miliknya yang bergetar. Gadis itu kemudian meraih benda pipih tersebut pun membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

+62 87897******
| gue di lobby
| temuin gue

Huh?

Kontan saja Lana mengerutkan keningnya begitu berhasil membaca pesan dari sebuah nomor yang ternyata tak ada dalam daftar kontaknya.

Siapa gerangan yang tiba-tiba mengirimi pesan pun menyuruhnya seperti itu?

Di sela kebingungannya, ponsel Lana kembali bergetar dan satu pesan berhasil masuk.

+62 87897******
| temuin gue atau gue sebarin hubungan lo sama Mas Naka ke seluruh karyawan yang ada di sini!

Deg.

Personal Assistant!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang