[31] intermezzo

2.3K 236 70
                                    

Hi Mates!Apa kabar?Dua tahun sudah tidak bersua, kalian semua baik-baik aja, 'kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hi Mates!
Apa kabar?
Dua tahun sudah tidak bersua, kalian semua baik-baik aja, 'kan?

Sebelumnya aku mau minta maaf banget karena udah nggak pernah update selama dua tahun lamanya. Terlebih buat readers lamaku yang setia nunggu dan selalu nanyain kapan book ini update, sekali lagi aku minta maaf udah buat kalian nunggu update-an ku yang tak kunjung muncul ini huhu.
Terlepas dari ketidakmunculan aku selama beberapa tahun ini, jujur aku baca semua komentar kalian di book ini, kok.
Aku juga hapal siapa aja readersku dari tahun 2022 yang sampai sekarang selalu tanya kapan aku update, concern tentang kondisiku, aku baca semuanya kok, Mates.
Sekali lagi terima kasih atas semua compliments-nya dan aku minta maaf banget kalau belum bisa balas semua komentar kalian.
(ㅠㅠ)
Inshaa Allah aku usahain untuk update book ini sampai selesai, meskipun aku nggak janji bakal bisa rutin update kayak dulu ya, Mates. Jadi, silakan baca part ini seluang kalian, ya.

Ah, salam kenal juga untuk kalian yang baru menemukan book ini, aku harap kita bisa kenal lebih dekat melalui kisah Genaka-Lana ini, ya!



***



Umumnya, orang-orang yang mengatasnamakan diri sebagai budak korporat akan berlomba datang di menit terakhir dimulainya jam kerja. Bahkan tak sedikit pula yang sengaja menerlambatkan diri dengan alasan entah macet pun bangun kesiangan setelah sebelumnya lembur hingga tengah malam akibat dikejar deadline pekerjaan yang tiada habis.

Sebenarnya Lana juga termasuk ke dalam golongan orang-orang seperti yang disebutkan di atas.

Dulu maksudnya.

Sebab setelah bekerja di bawah kendali Genaka, Lana tak punya pilihan lain selain pergi bekerja di waktu yang sudah ditentukan pria itu.

Jika mengingat keadaanya yang sudah seperti pekerja rodi; dibebani tugas ini dan itu tak kenal waktu, rasa-rasanya Lana ingin sekali kembali ke masa dulu.

Masa di mana tak ada Genaka dan segala permasalahannya yang pada akhirnya kembali menyeret Anneth masuk ke kehidupan Lana.

Ini tidak seperti Lana menyalahkan Genaka sepenuhnya atas apa yang terjadi pada hidupnya saat ini. Genaka, terlepas dari semua sikap otoriter dan bossy-nya, pria itu sebenarnya baik.

Namun, jika Lana diberi kesempatan untuk kembali menikmati kehidupannya seperti dulu; menjadi staff biasa tanpa embel-embel nama besar Genaka di belakangnya, Lana tak akan berfikir dua kali untuk tidak melewatkan kesempatan itu.

Setidaknya dengan begitu, Lana bisa sedikit menenangkan diri dari segala kemelut permasalahan yang menimpanya saat ini. Pun tak dibebani perasaan tidak enak perihal perasaan pria itu terhadap dirinya.

Personal Assistant!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang