23

503 67 7
                                    

Bloo - Downtown Baby

Jinan tersenyum senang sambil meluruskan badannya setelah melihat Fiony dan Gita yang berhasil mengotak-atik komputer Gracia. Sesuai dugaannya, jika Gita mencuri database dari komputer Beby di mansion, pasti database yang sama juga ada di komputer ini karena device itu peninggalan Viny.

Dan inilah hasilnya, titik-titik merah muncul di layar komputer. 14 titik ada di satu koordinat yang sama dan satu lagi berada jauh di pinggir kota.

"Lihat siapa yang mengunjungi downtown," ucap Cindy yang berdiri di samping Jinan. Sudah dipastikan itu Freya, karena mau bagaimanapun juga dulu ia adalah salah satu dari mereka dan Beby pasti memasang tracker juga padanya.

"Dengan semua rencana yang ia lakukan, kenapa dia tidak melepas chip Kak Beby dari tubuhnya?" tanya Fiony yang heran, dengan itu bukankah ia akan mudah dilacak oleh orang? Terutama Jinan yang memiliki database tracker.

"Mungkin dia tidak berpikir sejauh itu?"

Gita yang duduk di samping Fiony menggeleng pelan untuk menyangkal pendapat Jinan, "justru dia memikirkan semua dengan matang, Kak. Tapi Freya berpikir dengan memiliki aku sebagai senjatanya, ia akan menang dari awal. Dia tidak tahu soal anti-serum bahkan kemungkinan Kak Cindy membelot dan bergabung dengan Kak Jinan."

Jinan tersenyum kecil mendengar penjelasan Gita, "anti-hero selalu memilih jalan yang pedih untuk kebenaran, Gita. Ayo sambut tamu kita."

* * *

Aston Martin hitam meluncur keluar dari bandara dengan kecepatan sedang. Diikuti dua mustang berwarna senada di belakangnya.

"Christy, hubungi Gita."

Freya yang menyetir mobil Aston Martin itu terlalu fokus pada jalanan, sementara Christy langsung menekan tombol di earpiecenya yang terhubung dengan Gita. Tidak ada jawaban hingga 3 kali percobaan, membuat Christy kesal karena tidak biasanya gadis itu meninggalkan ponselnya apalagi saat Freya yang menghubungi.

"Tidak diangkat?" tanya Freya. Christy belum sempat menjawab karena mendengar suara beep di earpiecenya pertanda Gita mengangkat panggilannya.

"Halo, Freya?"

"Laporan, Git," ucap Christy. Gita sedikit mendesah ketika tahu yang meneleponnya adalah Christy, bukan Freya.

"Kak Cindy dan tim Valkyrie bekerja sama. Mereka sudah tahu dalangnya adalah Freya."

Christy lantas menatap Freya dengan mata ragu. Kemungkinan yang paling sedikit ia perhitungkan justru jadi kenyataan, yakni bergabungnya dua tim itu. Dan Gita sudah mengonfirmasinya.

"Shit."

"Kalian di mana sekarang?" tanya Gita dari sana, suaranya berbisik pelan agar tidak ada yang mendengar.

"Kita mau masuk ke downtown. Posisi kamu sekarang dimana?"

"Aku di sisi utara kota, kabur, mereka tadi ngejar aku. Untuk sementara aku putuskan untuk tidak muncul dan menunggu mereka lengah."

Christy mengangguk, pilihan Gita adalah opsi yang paling baik saat ini mengingat mereka kalah jumlah. Setelahnya sambungan terputus, Christy pun melaporkan kondisi Gita pada Freya dan kini mereka memutuskan untuk menyusul gadis itu di sisi utara downtown.

"Kasih tahu Ichwan dan Wardhana sisters, kita ganti tujuan. Kita susul Gita terlebih dahulu," ucap Freya. Christy lantas mengangguk, ia menekan sebuah tombol di earpiecenya dan memberitahukan pada dua mustang di belakang untuk mengikuti mereka.

𝐕𝐚𝐥𝐤𝐲𝐫𝐢𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang