Jam 6 sore Jinan baru sampai rumah. Ia melihat tidak ada siapapun di dalam sini kecuali Dey yang sedang berbicara pada ikan di megatank yang menjadi pembatas antara dapur dan ruang tengah.
"Yang lain kemana, Dey?" tanya Jinan. Dey langsung menyembulkan kepalanya dari samping tank, rambut pirangnya menjuntai ke bawah dan tatapannya nampak bingung, "4 kata! Wow! Kak Jinan, itu kalimat terpanjang Kakak selama ngomong sama aku minggu ini."
Jinan tersenyum melihat wajah gadis itu yang nampak senang. Tapi bukan itu yang ingin ia ketahui, "ah.. yang lain di kolam renang, Kak. Gatau keknya lagi liat ikan baru."
"Kamu beli ikan baru?"
Dey menggeleng, ia tidak memberi perhatian lagi pada Jinan tapi ke ikan-ikan predator dan beberapa ikan pari tadi. Jinan kemudian pergi ke kolam renang di samping rumah, dan benar saja apa yang Dey katakan, semua orang berkumpul disana bahkan Shani dan Gracia.
"Ada apa?" tanya Jinan, tangannya menyentuh pundak Adel yang duduk di pinggiran kolam. Gadis itu sontak mendongak dan menatap Jinan ada di belakangnya.
"Lagi liat kambing air, Kak. Kak Jinan belum pernah liat, kan?"
Mata Jinan menyipit saat melihat ada bayang-bayang di dasar kolam renang.
"Ara ya itu?"
Chika mengangguk, ia menatap Jinan sambil menghisap choki-choki di mulutnya, "pacar aku, Kak." Akhirnya Jinan duduk di tengah-tengah Adel dan Marsha, "iya, pacar kamu, Le."
"Ci, udah 32 menit." Gracia menunjukkan tabletnya dimana ada stopwatch yang tengah berjalan.
"Dia di bawah sana selama itu?" tanya Jinan, dan Adel mengangguk. Selama itu dan Ara masih menyelam di kolam yang dalamnya hampir 2 meter. Dia duduk bersila sambil kedua tangannya mencengkram barbel.
Baru tadi sore mereka tahu kalau Ara punya kekuatan lain selain bulletproof dan akurasi yang tepat. Saat Ashel menyirami taman yang baru beres ia dan Marsha bersihkan, ia dengan iseng sengaja menyemprotkan airnya ke Ara dan Zee dan membuat dua gadis itu basah kuyup di sekujur tubuh mereka. Dan saat itu tiba-tiba mata Ara terasa seperti mengganjal, Marsha pikir itu kelilipan, tapi ketika ia ingin tiup mata Ara ia justru melihat selaput tipis menutupi mata gadis itu.
Sekarang Shani dan Gracia tengah melakukan beberapa tes pada Ara. Terutama tentang kemampuannya beradaptasi dengan air.
"Keknya udah cukup deh, Ge. Dia hampir sejam di bawah sana."
Gracia mengangguk, ia lantas menarik kabel yang menjadi alat penyambung pada tubuh Ara agar bisa di amati dari atas. Tadi ia memberi arahan kalau kabel itu sudah ia tarik, maka Ara boleh keluar. Tapi Gracia sudah menarik-nariknya dan Ara tidak kunjung keluar. Kabel yang menempel pada Ara itu tercabut akibat Gre menariknya dengan kasar.
"Ra, udah, Ra! Keluar sini!" teriak Gracia. Chika mulai khawatir karena gadisnya tidak kunjung muncul ke permukaan.
"Raa.."
"Kak, detak jantungnya melemah!" teriak Adel, telinganya bisa mendengar detak jantung siapapun dari radius 100 meter di sekitarnya, bahkan bisa membedakan detak itu milik siapa. Dan sekarang yang ia dengar adalah detak jantung gadis diatas kolam yang semakin cepat, dan detak Ara yang semakin melambat.
Byuuurrr!!
Salah seorang dari gadis itu langsung melompat ke dalam kolam dan menyelam ke dasarnya. Jinan melihat di dalam air dan Ara berada dalam penglihatannya. Gadis itu diam di dasar dengan matanya terpejam. Ia nampak tak lagi menahan napas dan membiarkan air masuk ke dalam paru-parunya begitu saja.
"Raa.."
Jinan melepas barbel itu dari cengkeraman tangan sang gadis dan langsung mengangkatnya ke permukaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐚𝐥𝐤𝐲𝐫𝐢𝐞
ספרות חובביםPembalasan dendam akan datang pada saat era baru. Dua kubu yang saling berseberangan harus membunuh terlebih dahulu sebelum mereka terbunuh. Jatuh cinta, tidak ada dalam pilihan. Tapi pemberontak akan selalu ada. Another JKT48 story. gxg HeroesLeg...