"They think i'm too dangerous to still live in that house. Makanya mereka ngebuang aku jauh ke Jepang. Dan perlu kalian tahu, sebelum Gita, akulah yang jadi kelinci percobaan mereka." Freya berjalan mendekat ke arah Adel yang hendak memukul Eve dan mengambil satu pedang dari tangannya.
"Tapi pilihan yang salah memberiku keluarga seperti Jayawardana yang bisa membeli segalanya. Apalagi memberikan Gita padaku."
Jinan mulai mengeraskan rahang. Ia tidak menyangka semua kebusukan di rumah itu tersimpan dengan rapi dan hanya Freya yang tahu. Hingga ia ikut membusuk bersamanya.
"Bahkan sampai sekarang tubuh Indira masih awet di peti Cryostat yang ada di bawah tanah. Tinggal membuat equal di jurnal Kak Viny dan menyuntikkannya ke Indira."
Jinan berlari turun ke bawah saat melihat Freya mendekat ke arah Dey. Cindy dan Marsha juga mengikuti gadis itu bahkan Ashel sudah keluar dari persembunyiannya dan masuk ke dalam dome. Lalu seketika, badannya berhenti bergerak karena ia ikut masuk ke dalam waktu yang membeku.
Sepertinya Freya berhasil menyempurnakan kekuatan itu. Ia bisa mengendalikan waktu di area yang ia inginkan dan memilih siapa saja yang tetap bergerak mengikuti waktu.
Gadis yang berbahaya.
"Aku pinjam glockmu ya, Kak Chikuy."
Jinan mengeraskan rahang tegasnya, Cindy bisa melihat bagaimana kilat di mata Jinan mulai tercipta. Dan ia tahu, itu bukan pertanda yang buruk.
Freya berdiri di depan Mazda Ara kemudian secara membabi buta menembaki kaki The Dynamite Duo, Adel, Oniel, Zee, bahkan gadis-gadis yang melawan Cool People.
"Anjing lo!" Marsha berteriak, ia lantas berusaha untuk fokus dan menembus waktu di dome untuk mengambil twin glock dari tangan Freya. Ternyata butuh kekuatan lebih hanya untuk melakukan hal tersebut di dalam ruang waktu yang berbeda. Membuat Marsha tiba-tiba terjatuh karena merasakan kepalanya pusing tak karuan.
"Hah, dasar tukang show off," gumam Freya ketika melihat Marsha dari kejauhan. Matanya dan mata Jinan kemudian bertemu, sunggingan senyum miring ia berikan pada sang Kakak dan membuat hawa panas diantara keduanya semakin berkobar.
"Marsha, take everyone out from here. Let me do the rest with her." Jinan kemudian memfokuskan diri untuk segera mengeluarkan kekuatannya. Ia berpikir badai akan mampu menembus dome waktu itu karena kekacauan yang ia buat.
"Kak, jangan pakai Hagibis lagi! Kakak bisa mati! Biar aku aja!" teriak Marsha. Saat pertama kali Jinan terluka memakai kekuatannya, Dey ketakutan karena banyak sekali pembuluh darah Jinan yang rusak akibat itu. Bahkan sistem di beberapa organnya ikut rusak. Perlu waktu untuk pulih bahkan sampai sekarang, Jinan masih merasakan nyeri di ulu hati dan paru-parunya.
Amarah Jinan semakin memuncak ketika Freya ikut naik ke atas Mazda dan menusuk dada kiri Dey dengan sekali coba.
"Kak Dey!" Marsha berteriak kencang, ia sampa bisa melihat ujung pedang Adel menembus punggung Dey dengan darah yang mengotori pedang itu. Bisa dipastikan setelah waktu berputar lagi, Dey mati.
"Bajingan lo, Freya!"
Ctaaaarrrrr!!
Marsha dan Cindy berlari ketika Jinan mulai mengamuk. Cahaya keunguan mulai mendominasi langit bahkan sampai terlihat bias cahayanya menerangi area itu. Dome waktu yang melindungi Freya seketika hilang dan mereka kembali bergerak.
"Arrghhh!"
"Shit!"
Bugh!!
"Kak Dey!"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐚𝐥𝐤𝐲𝐫𝐢𝐞
FanfictionPembalasan dendam akan datang pada saat era baru. Dua kubu yang saling berseberangan harus membunuh terlebih dahulu sebelum mereka terbunuh. Jatuh cinta, tidak ada dalam pilihan. Tapi pemberontak akan selalu ada. Another JKT48 story. gxg HeroesLeg...