Tanggal penulisan :
18 Desember 2021 pukul 11.10 (belum termasuk revisi)
Enjoy gaya....
Liburan musim panas kali ini terasa sedikit berbeda bagi Aurora. Bagaimana tidak? Jika di tahun-tahun sebelumnya dia dan teman-temannya akan pergi berlibur bersama, maka kali ini dia harus rela mengikuti kemauan orang tuanya untuk ikut pergi bersama mereka.
Aurora sendiri tak tahu apa alasan kedua orang tuanya mengajaknya pergi. Tapi yang jelas, pasti ada sesuatu yang mereka inginkan darinya.
Terbukti, sudah satu minggu mereka ada di negeri gingseng itu, tak ada satupun tempat hiburan yang mereka kunjungi. Pergi keluar untuk jalan-jalan bersama saja tidak. Orang tuanya justru sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing sementara dia hanya berdiam diri di rumah tanpa bisa kemana-mana.
Bukannya Aurora tak bisa, tapi dia hanya malas jika harus pergi dengan di temani supir atau pengawal suruhan sang ayah. Selain itu, dia juga tidak punya teman atau kenalan disini, rasanya pasti sangat membosankan jika harus pergi sendiri.
Beruntung, teman-temannya yang setia selalu mengajaknya untuk ber video call atau setidaknya saling bertukar pesan setiap harinya. Jadi, dia tidak terlalu bosan karena sedikit terhibur.
Seperti sekarang ini, Aurora menghabiskan waktunya di dalam kamar dengan berbincang ria bersama teman-temannya sembari menunggu kedua orang tuanya kembali dari pekerjaan mereka. Entah kapan.
"Ra, lo gak nyoba nanya sama Om, Tante kenapa lo di ajak ke sana?" Tanya teman Aurora yang bernama Audrey.
"Belum sempet. Lo pikir orang tua gue nyantai aja disini? Mereka sibuk terus. Boro-boro nanya, gue aja gak pernah tahu kapan mereka berangkat dan kapan mereka balik kerja."
"Kasihan banget sih lo. Jauh-jauh ke Korea cuma buat jadi kaum rebahan. Mending kemarin lo ngikut kita aja." Sahut teman Aurora yang lain. Alexa.
"Bener tuh. Sumpah, gak ada lo gak seru Ra." Timpal seorang yang lain. Dia Alice.
"Gue juga maunya gitu gays. Tapi berhubung nyokap sama bokap gue pengen gue ikut sama mereka, ya mau gimana lagi? Gue gak mau ya jadi anak durhaka."
"Iya deh yang anak nurut sama orang tua." Sahut teman Aurora yang terakhir. Aline namanya.
"Harus dong. Biar gak kualat nantinya."
Karena rasa nyaman sudah tak lagi di dapatkan, Aurora merubah posisinya yang awalnya berbaring menjadi tengkurap. Menarik satu bantal di sebelahnya untuk menyangga handphone agar tidak terjatuh.
"Ngomong-ngomong, kalian kok cepet banget balik liburannya?" Tanya Aurora penasaran.
Pasalnya, mereka semua selalu memiliki kebiasaan untuk pulang sehari sebelum masuk kuliah saat menghabiskan waktu liburan bersama. Tapi ini, baru satu minggu mereka pergi, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Audrey ada janjian sama pacarnya. Si kembar gak tahu tuh tiba-tiba ngajakin balik aja. Padahal kita belum sempat kemana-mana." Jawab Alexa dengan wajah kesal. Karena dia adalah orang yang paling menentang saat teman-temannya mengajak pulang.
"Males tau gak ada Aurora." Sahut Alice mencari alasan.
"Ho'oh. Gak ada Aurora gak rame." Timpal Aline yang juga mencari pembelaan. Karena sejujurnya, mereka hanya bosan.
"Lebay kalian. Biasanya juga jalan tanpa gue gak papa. Kenapa sekarang harus ada gue?"
"Itu beda ya Ra." Sahut Alexa tak setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Aurora
RomanceJodoh memang milik Tuhan. Tapi ketika menunggu tak membuatnya datang, maka berjuanglah untuk menjadikannya masa depan.