Tanggal penulisan :
16 April 2023 pukul 12.22 - 18 April 2023 pukul 21.21
Enjoy gays....
Mengantar Aurora ke kampus setiap hari sepertinya akan menjadi kegiatan baru untuk Luca yang dinanti setiap kali dia tidak memiliki jadwal kuliah dan harus bekerja seperti hari ini.
"Pulang jam berapa?" Tanya Luca setelah menghentikan mobilnya di depan gedung kampus Aurora.
"Jam 2." Melepas seatbelt yang di pakainya, Aurora bersiap untuk turun.
"Oke. Nanti gue jemput."
"Hm. Bye bye Luca." Tak lupa mengambil tasnya yang ada di kursi belakang, Aurora pun turun dari mobil.
"Bye Ara. Semangat belajarnya." Tersenyum manis, Luca mengepalkan tangannya memberi Aurora semangat.
"Lo juga. Semangat kerjanya. Jangan telat makan siangnya." Juga memberi semangat, Aurora tak lupa mengingatkan Luca untuk menjaga kesehatannya.
"Siap komandan." Berlagak seperti seorang prajurit yang tengah memberi hormat, Luca berhasil membuat Aurora tersenyum karena tingkah konyolnya.
Merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan, Aurora pun menutup mobilnya dan membiarkan Luca pergi. Setelahnya, barulah dia melangkah masuk ke dalam gedung untuk menuju kelasnya.
***
Bagi sebagian orang menjalani rutinitas pekerjaan adalah sebuah rutinitas berkedok kewajiban yang jika tidak di lakukan maka tidak bisa hidup di lain hari.
Tapi bagi Lucu, mindset seperti itu tak pernah terlintas di dalam benaknya. Karena dia bekerja dengan sepenuh hati dan menjalaninya dengan perasaan happy. Terlebih lagi, saat ini ada seseorang yang selalu memberinya semangat setiap pagi. Ya, siapa lagi kalau bukan sang istri.
Menandatangani berkas terakhir yang ada di atas meja, Luca tersenyum seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Aurora yang tak di sengaja hingga kini akhirnya keduanya bisa menikah dan resmi menjadi sepasang suami-istri. Luca terkadang masih tak menyangka jika perjalanan cerita cintanya akan seindah ini. Sungguh, perasaannya benar-benar happy.
Pekerjaan hari ini sudah selesai dan jam makan siang juga sebentar lagi tiba. Tak punya tujuan kemana-mana atau memiliki janji dengan siapa, apa dia hampiri saja Aurora lalu mengajaknya makan siang bersama? Pikir Luca. Sepertinya itu ide yang bagus.
Tanpa berlama-lama, Luca langsung menyambar kunci mobil dan handphonenya yang ada di atas meja lalu bangkit dari kursi kebesarannya dan melangkah pergi meninggalkan ruang kerjanya.
***
Beberapa menit yang lalu Aurora baru saja menyelesaikan kelasnya. Sekarang, dia tengah berjalan menyusuri koridor kampus untuk menuju kantin karena sudah ada janji bersama teman-temannya untuk makan siang bersama.
Namun di tengah langkah, Kenzo yang datang entah darimana tiba-tiba menyeret Aurora begitu saja. Aurora yang terkejut pun tak sempat melakukan perlawanan.
***
Tiba di area kampus, Luca langsung memarkirkan mobilnya bersama mobil-mobil yang lain. Tak lupa memastikan semuanya aman sebelum turun, Luca berniat menghubungi Aurora terlebih dulu untuk memastikan keberadaannya. Tak mungkin kan dia mencari Aurora ke seluruh gedung kampus hanya untuk menemuinya? Itu sangat merepotkan dan membuang banyak waktu juga tenaga.
Namun, baru akan menekan tombol ikon panggilan di layar ponselnya, Luca menangkap sosok Aurora yang tengah di bawa paksa oleh Kenzo melintas di hadapannya tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Aurora
RomanceJodoh memang milik Tuhan. Tapi ketika menunggu tak membuatnya datang, maka berjuanglah untuk menjadikannya masa depan.