Tanggal penulisan :
30 Juli 2022 pukul 19.23 (belum termasuk revisi)
Enjoy gays....
Walaupun jadi salah satu orang terkaya di Asia, kesederhanaan dan kerendahan hati tetap mereka terapkan dan menjadi prioritas utama. Salah satu contohnya adalah memperlakukan pegawai dan pekerja dengan baik layaknya manusia. Bahkan, seperti keluarga.
Tepat sebelum senja menghilang Aurora sampai di rumahnya. Dia cukup terkejut melihat mobil milik sang ibu sudah terparkir rapi di dalam bagasi. Padahal biasanya, ibunya akan pulang saat jam makan malam tiba.
"Pak Agus?" Panggilnya pada seorang pekerja yang tengah menyiram tanaman.
"Iya Non."
"Mama udah pulang?"
"Udah Non. Udah dari tadi siang."
"Kok tumben?"
"Soalnya mau ada tamu Non."
"Tamu?"
"Iya Non."
"Ya udah deh, makasih Pak."
"Sama-sama Non."
Tak ingin bertanya lebih jauh, Aurora memilih masuk ke dalam rumahnya untuk menanyakan langsung pada sang ibu.
"Ma.... Aku pulang." Ucapnya sedikit berteriak.
"Mama?" Panggil Aurora sekali lagi karena sang ibu yang tak menunjukkan batang hidungnya.
"Non Ara nyari Nyonya?" Tanya seorang perempuan paruh baya yang berlari kecil dari arah dapur menghampirinya.
"Eh, ada Bi Asih. Iya Bi, Mama dimana?"
"Nyonya ada di dapur Non."
"Oke. Makasih Bi."
Aurora pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menemui sang ibu.
"Ma?" Panggil Aurora menegur Ny. Airin yang tengah sibuk memasak.
"Hay sayang." Seperti biasa, Ny. Airin akan memberikan pelukan juga ciuman di kening setiap kali Aurora pulang dari kegiatan di luarnya.
"Kok udah pulang? Cepet banget keluarnya." Tanya Ny. Airin melanjutkan kegiatan masaknya kembali.
"Iya, cuma nemenin Audrey beli komik abis itu langsung pulang." Melihat sang ibu yang tengah kerepotan, Aurora pun meletakkan tasnya di atas meja dan langsung membantu tanpa harus di minta apalagi di perintah.
"Tumben Mama masak banyak banget? Buat apa?" Tanya Aurora yang tengah mencuci beberapa sayuran lalu memotongnya.
"Oh... Ini. Mau ada tamu sayang. Kamu masih inget kan sama Om Alex dan Tante Agnes? Temen Papa sama Mama pas kita ke Korea dulu?" Tutur Ny. Airin memberitahu seraya memasukkan beberapa bahan ke dalam panci yang sudah mendidih.
"Oh... Yang waktu itu ketemu di acara pesta itu ya?"
"Iya. Kemarin mereka baru aja pulang ke sini dan mutusin buat tinggal di Indo. Nah, malem ini Papa ngajakin mereka buat makan malem sama-sama."
Kebersamaan diantara ibu dan anak itu terekam jelas di mata Tn. Oliver saat ini. Sebenarnya, tak lama setelah Aurora masuk ke dalam rumah, Tn. Oliver juga baru saja kembali dari kantornya. Dia juga ingin ikut menyapa dan bergabung bersama anak dan istrinya. Tapi, daripada mengganggu atau mengacaukan semuanya, lebih baik dia memperhatikan saja dari kejauhan.
***
Kedatangan sebuah mobil mewah di kediaman keluarga Tn. Oliver sama sekali tak mengejutkan untuk para pekerja di sana. Maklum, sang majikan adalah seorang pengusaha sukses di negeri mereka, jadi, menerima tamu penting dari berbagai kalangan bukanlah hal aneh lagi bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Aurora
RomanceJodoh memang milik Tuhan. Tapi ketika menunggu tak membuatnya datang, maka berjuanglah untuk menjadikannya masa depan.