16.

9.6K 565 16
                                    


Kenalan yok



____________________________________

"Duh kemana sih tuh anak, di tinggal sekolah bentar aja udah ngilang," Kafka terlihat sangat bingung dan khawatir dengan Air yang tidak ada di kamarnya, padahal tadi pagi Kafka memperingati Air untuk tidak keluar kamar, apalagi bekerja, tapi pas Kafka pulang justru Air tidak ada di kamarnya.

"Nyari apa den?" Tanya si ketua maid yang melihat Kafka kebingungan.

"Bi, liat Air gak?"

"Ada perlu apa den? Biar bibi aja yah."

"Gak usah bi, aku cuma nanya Air ada di mana?"

"Gak usah sungkan den, biar bibi aja, Aden ada perlu apa? Mau makan? Mau di bikinin minuman atau----"

"BI SAYA TUH NANYA AIR ADA DI MANA!"

"I---itu tuan ada di belakang."

Kafka langsung bergegas ke belakang. Tapi langkahnya terhenti saat suara Arsares memanggil dirinya.

"Kafka."

"Ada apa yah?" Tanya Kafka di hadapan Arsares.

"Ayah mau minta tolong jagain Azka sebentar, soalnya ayah ada meeting yang gak bisa di tunda," ucap Arsares.

"O---oh iya yah, nanti Kafka ke san---"

"Sekarang Kafka, kasian dek kamu sendirian di kamar nya," ucap Arsares. Sedikit info ya ges sebenarnya Azka sudah di pindahkan ke kamar pribadinya tadi malam.

"Tap---"

"Mau uang jajan kamu ayah potong?" Ancam Arsares.

"Ya udah iya Kafka ke kamar dia sekarang."

"Azka," ucap Arsares membenarkan ucapan anaknya.

"Iya Azka, dah lah sana ayah katanya mau meeting."
____________

Baru saja Kafka masuk ke dalam kamar Azka tapi Azka sudah berisik menanyakan ini itu, ini itu membuat kepala Kafka pusing rasanya. Kafka tau Azka ini anak bungsu, tapi tidak terlalu manja seperti ini Kafka jadi tidak suka dengan sifatnya yang terlalu kekanak Kanakan.

"Abang minta minum."

"Bisa gak sih lo gak usah manja banget?"

"Maksud Abang?"

"Iya lo tuh manja, kaya anak kecil, dan asal lo tau gue gak suka sama orang yang sifatnya kekanak-kanakan kaya lo," ucap Kafka.

"Maaf," Azka menundukkan kepalanya takut.

"Kalo bukan karena ayah, gak sudi gue ada di sini," dumel Kafka, tapi ucapan Kafka barusan masih terdengar oleh Azka.

"Hiks... Maaf .... Abang ma-maafin Azka.." Azka terus menangis seperti anak kecil, jika kalian pikir Kafka akan menyesal? Oh tidak justru Kafka malah memejamkan matanya membiarkan Azka menangis seperti anak kecil itu.

(-------)

"Dok, bagaimana persalinan istri saya?"

"Alhamdulillah persalinannya lancar, anak tuan terlahir dengan selamat tanpa ada kekurangan apapun."

"Terus i---istri saya gimana sok?"

"Mohon maaf  tuan, untuk keadaan istri anda sekarang masih dalam kondisi koma setelah mengalami pendarahan dan kritis."

"Ayah bunda kenapa?"tanya seorang anak kecil yang memegang lengan Arsares.

"Apa Dede bayi nya udah keluar?"

AIR JADI BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang