BughhhBughhh
Bughhh
Ctarr
Pukulan demi pukulan terus Arsares layangkan kepada tubuh si kecil itu, meskipun kondisinya sudah memprihatinkan tapi sepertinya Arsares tidak memperdulikan itu semua, dia masih dalam kondisi marah, dan tidak boleh ada yang mengganggunya jika tidak ingin terkena imbasnya.
Tubuh Air yang kecil itu di angkat secara tiba-tiba, dan di banting kan ke lantai secara kasar, Arsares terus melakukan itu hingga lima kali bantingan Arsares menendang kepala Air dengan kasar.
Air dari awal mendapatkan pukulan hanya diam tak melakukan apapun, tubuhnya hanya bergetar karena ketakutan dan juga tanpa Arsares sadari Air sudah menangis karena kesakitan.
"Dasar munafik!!"
"Sialan!!"
Jika kalian kira Arsares akan berhenti setelah, maka dugaan kalian salah besar, Arsares terus memukuli tubuh Air yang sudah tidak berdaya, sepertinya Arsares akan berhenti ketika dia merasa capek dan puas, sebelum itu Air hanya memasrahkan dirinya kepada yang di atas, jika dia pergi sekarang pun tidak apa yang penting dia sudah melihat wajah Bundanya yang selama ini Air rindukan, dan ternyata wajah bunda nya yang di mimpi dan nyata memang sangat mirip sekali hanya saja di dalam mimpi Air selalu melihat wajah Bundanya tersenyum kepadanya.
Jika Air meninggal, Air hanya ingin menggantikan posisi Bundanya di sana dan membiarkan bundanya tetap hidup di dunia bersama keluarganya yang sangat membutuhkan sosok bundanya dari pada Air yang hanya di jadikan benalu di keluarga ini.
Bukan hanya itu saja, ternyata Arsares membohongi semua orang jika anaknya juga koma selama belasan tahun bersama sang istri, sungguh kalian tidak akan pernah merasakan bagaimana sakitnya hati Air saat itu juga.
Uhuk
Uhuk
UhukDengan susah payah Air membalikan badannya jadi menyamping karena batuk dan di dalam perutnya terus bergejolak ada sesuatu yang ingin Air keluarkan setelah Arsares menendang kuat punggung Air dan itu ternyata darah, Air hanya pasrah saja entah berapa kali Air terbatuk dan muntah darah entah Air tidak mengingat itu semua.
Clek
"Ayah," panggil Kafka dari arah pintu.
"Ngapain kamu kesini?! Keluar Kafka!"
"Aku gak bakalan keluar sebelum ayah berhenti mukulin Air!"
"Berani ngelawan kamu sekarang hah?!"
Bughh
"Semuanya gara-gara kamu! Dasar...anak sialan!" Arsares terus melampiaskan amarahnya kepada Air.
Brakk
"STOP!" Kafka mendorong kuat tubuh Arsares saat kaki Arsares terus menginjak badan Air tanpa ampun.
"Ngapain kamu bantuin dia hah?! Kamu tau Kafka, KAMU TAU! KELUARGA KITA HANCUR GARA-GARA DIA, KARENA DIA LAHIR DI DUNIA INI, DIA SUDAH MEMBUAT ISTRI SEKALIGUS BUNDA KAMU TERSIKSA DI DALAM SANA!"
"SUNGGUH YANG AYAH LAKUIN GAK SEBANDING DENGAN DOSA YANG SUDAH DIA PERBUAT DI KELUARGA KITA!"
"TAPI GAK GINI CARANYA YAH!! KAFKA TAU AYAH BENCI SAMA AIR! TAPI GAK GINI CARANYA YAH! BAGAIMANAPUN JUGA AIR TETAP ANAK AYAH! DARAH DAGING AYAH SAMA BUNDA SAMA KAYA KAFKA!"
"DIAM KAMU! KAMU GAK BAKALAN TAU RASANYA JADI AYAH!"
"Yah memang aku gak bakalan pernah tau rasanya jadi ayah, dan ayah gak pernah tau rasanya jadi aku sebagai seorang kakak yang hanya diam saat adeknya sendiri di siksa sama ayahnya sendiri, hati aku sakit yah, aku ngerasa gak becus jadi kakak buat adek aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR JADI BINTANG
Ficção AdolescenteDi jadikan budak oleh keluarganya sendiri? "Gak papa, yang penting gue masih hidup." ___________+__________ Kisah ini menceritakan perjalanan hidup seorang remaja yang di jadikan budak oleh keluarganya sendiri. Selama hidupnya dia hanya MAMPU UNTU...