Marissa tengah menyiapkan sarapan pagi, ketika didengarnya suara panggilan telepon dari ponsel Armand yang terus berdering. Dari deringnya, Marissa tahu itu bukanlah panggilan dari orang tua atau adiknya. Ia tak perlu mengangkatnya. Mas Armand memang membedakan dering ponselnya untuk keluarga dan pekerjaan. Dan kebanyakan panggilan telepon yang masuk ke ponsel Mas Armand biasanya tentang pekerjaannya.
Namun, suara panggilan itu terus berdering. Membuat Marissa akhirnya masuk ke dalam kamar. Didengarnya suara pancuran air yang menyala. Mas Armand masih di dalam kamar mandi.
Diambilnya ponsel itu. Sebuah nama muncul dilayarnya. Sofie. Nama yang belum pernah dikenalnya. Sejenak ia ragu. Ia tidak pernah mengangkat telepon Mas Armand kecuali dari keluarganya. Tapi mungkin ini telepon penting. Namun dering itu tiba-tiba berhenti sebelum ia sempat membukanya. Dengan nafas lega, Marissa meletakan kembali ponsel di atas meja, lalu berjalan keluar kamar.
Sepiring nasi goreng spesial dan secangkir kopi susu hangat dihidangkan oleh Marissa di atas meja untuk suaminya. Ditunggunya Mas Armand keluar dari kamar dengan perasaan senang. Mas Armand pasti terkejut, karena tidak biasanya ia membuat nasi goreng sea food kesukaannya untuk sarapan pagi. Hari ini Marissa sangat bersemangat. Ia sudah bangun dari subuh tadi, dan berbelanja bahan makanan ke pasar. Hal yang baru dilakukannya lagi setelah empat bulan tidak keluar rumah.
Pintu kamar terbuka. Dilihatnya Armand sudah berpakaian rapi. Dan menenteng tas kerjanya. Wajahnya terlihat tegang.
"Aku lupa. Ada meeting jam sembilan. Barusan Pak Wisnu telepon." Armand memasukan kakinya ke dalam sepatu dengan tergesa-gesa. Jam di dinding sudah menunjukan pukul setengah sembilan pagi.
"Yang tadi bunyi itu telepon dari Pak Wisnu?" Tanya Marissa. Ada keraguan dalam nada suaranya.
Armand mengangguk. "Sorry, sayang aku gak sempat sarapan. Harus buru-buru!"
Armand mengecup kening Marissa sebelum kemudian berjalan keluar. Ia bahkan tidak melirik hidangan yang sudah dibuat Marissa dengan susah payah. Beberapa saat kemudian terdengar suara mobilnya meninggalkan halaman rumah.Tertegun. Marissa menatap nasi goreng di depannya. Pikirannya menerawang. Siapa wanita itu? Yang bisa membuat suaminya berbohong, dan membuatnya lebih penting dari istrinya? Mas Armand tidak pernah melewatkan sarapan yang dibuatnya. Dia akan menyempatkan untuk memakannya sekali pun terburu-buru. Apalagi yang dibuatnya adalah makanan kesukaannya.
Pikirannya kini semakin berkecamuk. Mas Armand akan menemui wanita itu. Selama ini ia sangat mempercayai suaminya. Ia mengenal semua teman dan rekan kerjnya. Tidak ada yang tidak diketahuinya dari kehidupan Mas Armand. Tapi mengapa sekarang ia harus berbohong? Siapa Sofie itu sebenarnya?
Apakah ini bagian dari rahasia yang disembunyikan Tyara?Dari kejauhan Marissa memandang Pohon Mawar Tyara. Dikeluarkan kunci rahasia yang selalu disembunyikan dalam saku bajunya. Kini ia semakin penasaran untuk mengungkap rahasia itu.
...
Setengah berlari Armand melemparkan kunci mobil kepada seorang petugas vallet yang menghampirinya. Seorang laki-laki tegap berpakaian safari berwarna hitam sudah menunggunya di lobby hotel. Ia lalu meminta Armand untuk mengikutinya masuk ke dalam sebuah elevator pribadi yang mengantarnya masuk ke dalam sebuah ruang kerja besar nan mewah.
Seorang wanita cantik paruh baya dengan pakaian merahnya yang mencolok, dan rambut pendeknya yang tertata rapi tengah duduk di sebuah sofa beludru berwarna emas. Ia terlihat sibuk memberi intruksi kepada seorang laki-laki berjas hitam di hadapannya. Dan seorang wanita muda dengan rok pendek, sibuk mencatat semua perkataannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Sampai Mati
Mystery / ThrillerCerita penuh ketegangan, emosi dan akhir yang tak terduga. Tentang Marissa, seorang wanita kesepian yang kehilangan sahabat satu-satunya, Tyara. Ia mencari kebenaran di balik kematian Tyara yang penuh teka-teki, yang sulit sekali diungkapkan, karena...