Berbaring di kasur yang sangat tipis, karena kapas di dalamnya sangat sedikit, menjadikannya tempat tidur tunggal yang dingin dan keras itu semakin mengerikan.
Sunoo terbangun, wajahnya sangat muram, menunjukkan ekspresi yang sangat gelap. Tiba - tiba, dia mengepalkan tangannya, giginya gemertak menahan kemarahan saat mengingat hal apa yang terjadi padanya beberapa jam lalu.
Sunghoon, bajingan itu benar - benar memperkosanya di ruang kepala sekolah. Lelaki itu tanpa ampun terus menyetubuhinya hingga Sunoo kehilangan kesadaran.
Begitu Sunoo bangun, dia sudah berada didalam mobil Sunghoon yang terparkir tak jauh dari rumah Sunoo.
Segera, tanpa berniat untuk mengutuk Sunghoon terlebih dulu, Sunoo segera keluar dari mobil itu dan berlari memasuki rumahnya mengabaikan rasa perih di selangkangannya. Sunoo sudah terlalu muak dan jijik untuk sekedar menatap Sunghoon.
Raut wajahnya sekarang begitu sendu dengan pancaran kesedihan yang begitu kentara. Sunoo begitu marah. Bukan hanya karena kehormatannya sudah di renggut, lebih dari itu dia marah karena mengetahui fakta bahwa Sunghoon sama sekali tidak pernah mencintai kakaknya.
Sunoo harus menemui kakaknya dan memaksanya untuk berhenti berhubungan dengan Sunghoon, atau jika tidak, kakaknya akan terluka lebih jauh lagi.
Sunoo bangkit dan melangkah gontai untuk menemui Sunny, namun belum sempat dia membuka pintu, Sunny lebih dulu masuk ke kamarnya dengan berlinang air mata.
Wajahnya terlihat berantakan, matanya begitu sembab.
"Kakak, ada apa?" Tanya Sunoo terkejut seraya mendekati kakaknya.
"Sunoo, Sunghoon memutuskan ku."
Sunoo membulatkan matanya mendengar penuturan Sunny.
Brengsek! Kenapa bajingan itu melakukan ini? Sunoo kira setelah rasa penasaran Sunghoon padanya terpuaskan, Sunghoon akan kembali pada akal sehatnya. Tapi apa ini?
"Dia bilang, dia tak pernah mencintaiku. Sunghoon mencintai orang lain. Di-dia bahkan berkata bahwa mereka baru saja melakukan hubungan seks sebelum dia menemui ku." Ungkap Sunny pecah dengan tangisnya.
"Kakak, jangan menangis. Tenanglah." Sunoo menuntun lembut Sunny untuk duduk di tepi ranjang nya.
"Sunoo, kau tau aku sudah menyerahkan kehormatan ku untuknya, aku memberi dia cinta dan tubuhku juga. Jika dia meninggalkan ku seperti ini, aku lebih baik mati."
"Kakak, cukup!" Nada suara Sunoo meninggi, marah atas apa yang dikatakan Sunny. "Dia tak layak untukmu. Kau terlalu berharga untuk seorang bajingan sepertinya. Tolong jangan menangisinya lagi, aku tak bisa melihatmu seperti ini."
"Hatiku terluka Sunoo."
"Aku akan membalaskan rasa sakitmu. Aku akan menemuinya."
"Percuma, dia tak akan mendengarkan siapapun. Dia sudah memperingatiku untuk tak mengganggunya lagi."
Sunoo melihat lebih banyak air mata yang turun dari mata Sunny yang sudah memerah. Dengan lembut Sunoo menyeka air mata itu. Dalam hatinya dia mengutuk Sunghoon mati - matian.
Sunoo berusaha keras untuk menekan amarahnya dan mencoba untuk menenangkan Sunny sebisanya. Tangannya dengan lembut mengusap kepala Sunny yang sudah terbaring di pahanya.
Melihat tubuh bergetar kakaknya, membuat kebencian Sunoo pada Sunghoon semakin menggunung. Dia bersumpah akan memberi pelajaran pada bajingan itu.
>>>
Sunoo dengan pelan meletakan kepala Sunny di bantal. Kakaknya itu tertidur setelah cukup lama menangis menumpahkan sakit hatinya. Sepertinya Sunny kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother_in_Law (Sungsun)
RomanceKim Sunoo memiliki kepribadian yang gelap dan suram, saudara perempuannya yang cantik dan lembut adalah satu - satunya cahaya dalam hidupnya, tetapi iblis itu tiba - tiba muncul dan mencuri cahayanya, membuatnya menjadi gila. Bagaimanapun, dia tida...